Hai Steemian Pendatang Baru, Buatlah Tulisan yang Benar-benar Baru

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Salah satu hal yang membedakan Steemit dengan platform media sosial lain adalah di sini kita harus menulis konten yang benar-benar baru dan orisinal. Ada @cheetah si polisi antiplagiat yang bertugas melakukan ‘razia’ terhadap konten-konten yang memiliki kemiripan dengan konten lain di luar platform Steemit. Di platform media sosial lain dan beberapa platform blog, persoalan plagiasi ini seperti tiada solusinya dan tiada akhirnya. Status dan konten bisa mengalami duplikasi berkali-kali sehingga nama penulis aslinya sudah tidak terdeteksi lagi. Ibarat dongeng yang disampaikan dari mulut ke mulut, orang tidak pernah benar-benar tahu siapa yang menyampaikan cerita tersebut pertama kali. Bahkan Wattpad—media sosial khusus penulis dan pembaca fiksi—pun tidak luput dari persoalan plagiasi ini. Meskipun sudah sering menjadi bahan perbincangan di kalangan pegiat literasi, namun sampai hari ini, plagiasi masih terus terjadi di Wattpad.

WhatsApp Image 2018-01-31 at 00.51.18 (2).jpeg

Namun di Steemit, kalian, plagiator, jangan coba-coba melakukannya. Tidak lama setelah kau mempublikasikan tulisan (plagiat)mu di sini, si @cheetah akan langsung beraksi. Terlepas dari beberapa kekurangan @cheetah, kita patut mengapresiasi bagaimana Steemit menghargai sebuah karya anak bangsa dunia maya.

Namun bagaimana jika tulisan yang dipublikasikan dan didatangi @cheetah tersebut adalah benar-benar tulisan kita, misalnya pernah dimuat di media online yang memuat tulisan tersebut atau kita sendiri yang memuatnya di blog kita sendiri? Ternyata, @cheetah tetap mendatangi tulisan—terindikasi—duplikasi tersebut. Namanya juga robot, mungkin dia tidak sempat menganalisa bahwa penulisnya sama—dalam artian bukan dipublikasikan oleh orang lain dengan mencantumkan nama penulis yang lain. Namun, jika ada yang ingin tetap mempublikasin tulisan yang sudah termuat di platform lain ke Steemit—misalnya kamu ingin memamerkan tulisan opinimu yang baru saja dimuat di Koran Serambi Indonesia ke Steemit sementara media tersebut juga sudah memuatnya dalam versi daring selain luring, Bang @rismanrachman pernah bilang bahwa itu tidaklah mengapa, asal mencantumkan sumbernya. Mungkin tulisanmu akan tetap didatangi @cheetah, tapi jangan panik, balas saja dan bilang baik-baik ke dia kalau itu adalah tulisanmu. Oh well, sebenarnya ini adalah nasihat untuk saya sendiri juga, seandainya suatu hari didatangi @cheetah. Sejauh ini saya belum pernah didatangi akun ajaib itu, tapi tidak tahu ke depannya (saya harap jangan). Karena saya juga suka pamer tulisan. Haha.

Dua malam terakhir, bahasan tentang kedatangan si @cheetah ini mengemuka di dua grup whatsapp Steemit literasi yang saya ikuti. Di grup keduanya, dan di waktu yang nyaris bersamaan, sama-sama ada yang menyampaikan keluhan bahwa mereka telah disemprit oleh @cheetah. Rupanya ada duplikasi konten. Bukan, bukan karena mereka plagiat. Mereka adalah penulis sejati. Bahkan di salah satu grup, anggotanya adalah para penulis yang sudah malang melintang dalam dunia literasi. Jadi, sangat tidak mungkin mereka melakukan plagiasi. Persoalan tersebut umumnya disampaikan oleh newbie alias pendatang baru di Steemit. Mereka mungkin master di dunia koran, tetapi di Steemit, mereka tetap pendatang baru yang masih meraba-raba—seperti saya. Sebagian kecil dari mereka tidak paham bagaimana Steemit bekerja. Mereka seenaknya saja mempublikasikan tulisan-tulisan mereka di tahun-tahun lalu di Steemit, tulisan-tulisan yang pernah termuat di mana-mana, mungkin di blog pribadi atau di laman-laman tertentu. Di Steemit, adalah penting menyebutkan bahwa tulisan tersebut milik pribadi dan pernah dimuat di mana. Bukankah ini hal yang jamak diketahui di dunia literasi? Kenapa seolah-olah (di)lupa(kan) saat menjadi Steemian?

Lebih dari itu, kenapa harus terpaku dengan tulisan masa lalu? Sahabat saya Alimuddin, salah satu penulis Aceh yang cerpennya pernah dimuat di Kompas, pernah menyindir saya dengan agak keras ketika melihat kelakuan saya memindahkan tulisan-tulisan lama saya—yang mendapat penghargaan—ke catatan Facebook.

Menulis lagi, dong. Jangan melamun dengan kejayaan masa lalu!

Begitulah cara sahabat saya meminta saya membuat tulisan-tulisan baru. Mirip @cheetah yang suka ‘menabok’ mereka yang suka melamun dengan kejayaan masa lalu dan enggan membuat tulisan-tulisan baru.

DOVdmqKUIAAu4Vv.jpg

Hei, kau penulis, kan? Harusnya kau menulis setiap hari. Mau seremeh apapun tulisanmu, kau tidak bisa memprediksi bagaimana nasib tulisanmu di Steemit.

eky 2.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

"Menulis lagi, dong. Jangan melamun dengan kejayaan masa lalu!"

kok ganas kali ya bagian ini -_-

Terima kasih cikgu, informasi dan motivasinya sangat bermanfaat. Semangat menulis karya baru...

Saya sangat setuju dengan Kak Eki. Kenapa kita tidak menulis saja sesuatu yang baru? Bukankah kita sedang belajar menulis (bagi saya yang masih newbie dalam hal menulis). Dari pada memindahkan tulisan sana-sini.

Oya. Yang di deteksi cheetah adalah script html yang dibawa serta oleh user saat mengopi tulisan tersebut dari blog atau sebagainya ke Steemit. Ini seperti metode yang ada di google juga (lupa apa nama softwarenya). Dan mungkin cheetah aka terkecoh bila tulisan yg dikopi terlebih dahulu dibawa ke notepad atau di spin di mesin spinner.

Sebenarnya Cheetah ini bermaksud baik, yaitu memberikan bacaan tambahan untuk pembaca yang tertarik dengan bahasan kita. Hihi

Tapi ya terlajur negatif, dulu sih kata-kata yg dikomen cheetah itu agak langsung to the poin, "kamu plagiat" . Tapi baik juga, kita akan lebih hati-hati agar tidak dikomentari Cheetah, karena itu akan membuat kita shock juga. Apalagi bagi penulis yg senior.

Wah, gitu ya @akbarrafs. Makasih penjelasannya, ya.
Memang Cheetah ini bikin panik ya, mungkin saya juga akan panik kalau didatangi cheetah pertama kali :D
Tapi bagus lah ya ada Cheetah, jadi menghindarkan kelakuan tak beradab seperti copas

Jadi ngapain jeng eqi ngasih saran supaya status fb aku dipindahin ke steemit hahha. Btw kangen ali lah. Peu haba si gam nyan.?

Nggak kurasankan. Cuma berandai-andai kalau qe tulis duluan di Steemit, hahaha

Banyak kali mention @cheetah, ngundang dia biar hadir, nanti hadir dia.. Hehe

Duh, jangan. wkwwkk

Wow! What a great share, Eky! Sukak. Setuju, tak perlu melamun mengenang kejayaan masa lalu, mari kita ciptakan kejayaan masa kini dan masa depan dengan menulis konten positif dan kreatif. Yang berlalu, jadi history, pengaya bagi portofolio diri. Sip?

Suka banget dengan tulisan ini. Btw, draftku juga bercerita tentang ini, dan terbengkalai gara-gara bandwidth limit exceeded, haha. Nasib udeueng sabee. Haha

Jadi ceritanya, tulisan tentang ini keduluan saya tulis ya, Kak. Hahaha

Haha, ga papa juga sih. Versiku pasti akan berbeda, baik dari gaya bahasa maupun sudut pandangnya kan?

Bagus, terimakasih atas berbagi ilmunya ya?

Terima kasih. Sama-sama

Luar biasa

Makasih. Hehe

Gara2 si cheetah, ni harus mikir dua kali klw mw update postingan di blog n steemit kan kak @fardelynhacky. Huwaaaa :')

Sepakat kakak. Kehadiran master chetah itu sesuatu ya. Andai blog juga bisa diterapkan anti plagiasi gini. Bakal mantap.

Thanks for sharing kakak.

Congratulations @fardelynhacky! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of comments

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Hehehe, Kejayaan Masa Lalu. Sepakat Qie. Terlepas dari kekurangan si Cheetah yang kadang kelewat berhati2, Steemit memang memberikan tantangan untuk membuat tulisan baru.

Kalo masa lalu yang belum jaya.. trus mau kita bikin berjaya sekarang, cemana kak. hehehehe... kidding

tengyu udah diingatkaan

Asyik baca ini, "Menulis lagi, dong. Jangan melamun dengan kejayaan masa lalu!"
Macam ditampar. 😂😂😂
Terima kasih sudah menulis inj, kak @fardelynhacky.

Iya, kata-katanya ngenak banget. Penulis sejati bukan melamun dengan kejayaan masa lalu, karena dia bukan seperti spion yg terus melihat masa lalu, tapi seperti lampu yang akan menerangi masa depan.

Sama-sama @gulistan :D

oh gityu ya, awak baru paham.