Ku remas rambut yang tak gatal
Telungkup menekuk lutut dan mendesah
Kedua tangan mengapit leher dan menarik nafas panjang
Pikiran vokus pada dia yang tak kunjung datang
Penantian yang menyiksa
Pada relung harapan
OOhhh Tuhan, bila dia harus melupa
Kenapa aku slalu mengingat
Tersiksa pada bisikan rayu
Meratap rintihan Qolbu
Menjerit kala wangimu menghampiriku
Desahan penyiksaan dalam nafas panjang
OOhh.....bisikmu terngiang dalam desir semilir angin
Jariku berpadu dalam greget yang tak sampai
Meriang dalam erangan
Tersiksa dalam bulir Cinta
Merana dalam angan jumpa
Rindu yang menyakitkan
Banjar, Jabar- 3 Juli 2018
I squeezed a non-itchy hair
Facedown bend the knees and sigh
Both hands flanking the neck and draw a deep breath
The mind focuses on him that never comes
A tortured wait
On the niches of hope
OOhhh God, if he should forget
Why I always remember
Checked on whispers
Wail the moan of Qolbu / heart
Screamed as you approached me
The sigh of torture in the long breath
OOhh ... your voice is ringing in a breezy swish
My fingers tighten in an unbearable squeeze
Felt in a groan
Tortured in the grain of Love
Languish in your face
Painful misery
Banjar, West Java - July 3, 2018