Kenalkan! Suara dari Perbatasan yang Teraniaya

Salam kenal semuanya. Saya baru di Steemit ini. Dikenalkan oleh @tehokti dan saya masih mempelajarinya.

Sungguh sebuah kejutan bagi saya ketika daftar di Stemmit belum sampai 48 jam email saya diaprove! Padahal saya dengar yang lain harus menunggu lama. Ada yang seminggu, sepuluh hari bahkan ada yang sampai dua minggu. Karena itu saya merasa heran kok saya termasuk cepat? Tentu saja hal ini sangat saya syukuri.

Saya Iwan, asli Cianjur. Anak bungsu dan satu-satunya laki-laki dari tiga bersaudara. Saya bekerja di perbatasan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung yang masih banyak tertinggal dari segi sarana dan prasarana. Saya mengajar di sekolah tingkat pertama bidang matematika.

Karena itu nama akun saya di semua media sosial menggunakan nama Gauss, adalah salah satu ahli ilmu matematika yang jadi favorit saya. One itu sendiri adalah "wan" panggilan saya dari nama Iwan.

Perjalanan saya hingga bisa mengajar di tempat sekarang ini dilalui penuh dengan perjuangan yang berdarah-darah. Tidak mudah bersaing dan hidup dalam lingkungan yang sudah terbiasa dengan pola " membenarkan kebiasaan" daripada "membiasakan kebenaran". Apalagi saat status saya masih honorer, saya benar-benar teraniaya dan tidak bisa bersuara.

Banyak kisah pilu yang saya alami selama melaksanakan pekerjaan di perbatasan ini. Penderitaan, cemoohan dan hinaan orang menimpa saya namun semua itu saya coba hadapi. Memang susah hidup idealis tapi paling tidak saya melakukan apa hang saya yakini saja.

Di sekolah saya menjadi pembina pramuka. Mungkin karena tidak ada lagi tenaga pengajar lainnya yang mau mengambil posisi ini. Karena saat masih ada guru lain yang suka dengan kegiatan ekstrakulikuler saya malah tidak pernah diajak atau diberi kesempatan memegang posisi apapun selain seksi peralatan.

Mungkin juga karena melihat saya suka melakukan petualangan ke gunung bersama keluarga, sehingga dianggap tepat menjadi pembina anak-anak berkegiatan di alam dan petualangan.

Ya saya memang suka mendaki gunung. Meski terbatas dengan berbagai kendala namun saat ada waktu dan kesempatan saya lebih memilih melakukan petualangan daripada diam saja. Tafakur alam tepatnya. Supaya saya bisa tahu betapa masih luas keindahan dan kekuasaan Tuhan di luar sana. Ini membuat saya semakin merasa keciil dan mendorong untuk meningkatkan rasa syukur.

Jika di sekolah ada anak didik maka di rumah saya punya anak kandung dan beberapa anak tetangga yang belajar mengaji bersama. Saya selalu menekankan kepada anak-anak dan keluarga kalau keseimbangan antara bekal dunia dan bekal akhirat itu sangat utama. Saatnya main silakan main tapi saatnya ibadah jangan sampai melupakannya.

Akan ada banyak pengalaman yang akan saya ceritakan dalam tulisan saya selanjutnya. Semoga saja kondisi prima. Masalah di tempat saya masih didominàsi oleh listrik yang byar pet, internet atau sinyal yang timbul tenggelam dan birokrasi yang "kebaheulaan".

Namun demikian saya tetap bangga jadi urang Cianjur. Apalagi digadang-gadangkan sebagai orang Cianjur kedua yang punya akun di Steemit ini. Semoga saja saya bisa terus berkontribusi dan belajar berbagi. Karena pada dasarnya sebagai manusia kita ini selalu brtada dalam posisi serba kurang. Dan karena itu saya ingin terus jadi pembelajar.

Tidak (belum) ada foto. Entah ponsel saya yang eror atau jaringan yang tidak kuat upload. Maafkan. Saya akan coba terus hingga bisa.

Salam

Facebook www.facebook.com/gauss_one
Twitter www.twitter.com/gaussone
Instagram www.instagram.com/gauss_one