Tidak mudah bagi Indonesia menjadi sebuah negara berkembang seperti sekarang. Indonesia harus berjuang untuk merdeka selama ratusan tahun. Sejak portugis pertama kali datang pada 1509.
Selama ratusan tahun pula Indonesia mengalami berbagai macam perubahan, terutama dalam tatanan kota. Yuk, sedikit bernostalgia dengan nuansa Indonesia tempo dulu.
Alun-alun Malang
Mulai dibangun pada 1882, awalnya alun-alun di pusat Malang ini lebih dikenal dengan nama alun-alun Merdeka. Sebagai pusat rekreasi di tengah kota, alun-alun ini terus berkembang hingga ada renovasi besar-besaran pada 2015.
Alun-alun terlihat lebih rapi, tidak ada pedangan asongan berkeliaran, air mancur lebih menarik dengan lampu warna-warninya. Kini, alun-alun menjadi destinasi utama wisata di Malang. Seru banget buat nongkrong malam.
Jembatan Merah, Surabaya
Jembatan Merah merupakan salah satu warisan berharga pada masa peperangan. Pada tahun penuh perjuangan tersebut, Jembatan Merah merupakan pusat perdagangan VOC.
Berdiri pada 1743, Jembatan Merah menjadi satu-satunya penghubung Kalimas dan Gedung Residensi Surabaya. Di sini juga terjadi pertempuran sengit yang berakhir dengan kematian Brigjen Mallaby.
Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta
Bundaran Hotel Indonesia zaman dahulu berbeda banget kan? Walau sudah ada gedung besar, tapi tidak sepadat sekarang. Monumen yang dilambangkan sepasang manusia ini merupakan lambang sambutan selamat datang.
Monumen ini dibangun dalam rangka Asian Games IV oleh Presiden Soekarno pada 1962. Setiap Minggu pagi, bundaran ini selalu ramai karena acara car free day. Terkadang Bundaran HI juga ramai sebagai pusat orang-orang berunjuk rasa.
Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta dibangun pada 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, pendiri keraton Yogyakarta. Sebelum menjadi objek wisata, tugu ini dulunya digunakan Sultan Yogyakarta sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.
Kalau kamu perhatikan secara seksama, Tugu Yogyakarta terlihat cukup berbeda. Hal tersebut karena pada 1867 terjadi gempa di Yogyakarta, sehingga membuat tugu roboh.
Jembatan Ampera, Palembang
Jembatan Ampera merupakan salah satu landmark Palembang. Jembatan Ampera memiliki panjang lebih dari 1.000 meter yang terbentang di sepanjang sungai Musi.
Jembatan ini mulai dibangun pada 1962 hingga 1965 dengan nama Jembatan Soekarno. Pada 1965-1966, transisi ke zaman orde baru, nama jembatan diubah menjadi Jembatan Ampera hingga sekarang.
Jalan Asia Afrika, Bandung
Dari dulu hingga sekarang, Jalan Asia Afrika merupakan jalan utama di Kota Bandung. Jalan ini dibangun dengan cara kerja rodi oleh penjajahan Belanda.
Mereka harus membangun jalan sepanjang 1.000 kilometer yang diperkirakan menelan korban sebanyak 30 ribu orang. Jalan ini semakin keren, setelah adanya Konferensi Asia-Afrika 2015 yang dihadiri 89 kepala negara dan pemerintahan, dari 109 negara Asia dan Afrika.
Batam
Siapa yang menyangka Batam bisa menjadi pusat perekonomian di Indonesia? Kota Batam terletak di Kepulauan Riau yang berdekatan dengan Singapura. Lihat saja foto zaman dulunya, benar-benar berbeda daripada Batam sekarang.
Walau berada kepulauan kecil, Batam sukses menjadi sebuah kota metropolitan. Letaknya yang strategis menjadikan kota ini sebagai jalur pelayaran internasional. Selain itu, pertumbuhan penduduk kota Batam termasuk pesat di Indonesia.
Wah, terasa banget ya perbedaan kondisi kota-kota di Indonesia dari masa ke masa? Masih banyak lagi, jadi tunggu saja akan terus di-update untuk kota lainnya ya.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.idntimes.com/travel/destination/reza-iqbal/7-foto-transformasi-indonesia-tempo-dulu-vs-sekarang-beda-banget-1
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit