Baru kali ini saya diminta mengisi materi tiga jam penuh. Biasanya paling lama satu setengah jam hingga dua jam saja. Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh meminta saya memberikan materi jurnalistik bagi mahasiswa mereka di Gedung UPT Pustaka UIN Ar-Raniry.
Saya menerima dengan ikhlas hati. Selain niat untuk berbagi pengalaman, juga sudah lama tak mengisi materi untuk peserta luar kampus. Selama ini hanya mengajarkan mahasiswa di kampus UIN, Fakultas Dakwah, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Tampilan slide presentasi
Pelatihan tersebut dilaksanakan selama seminggu. Selain saya, pemateri lainnya merupakan guru-guru saya di bidang kewartawanan. Ada Yarmen Dinamika, Arif Ramdan, Fairus Ibrahim, Sayed Muhammad Husen dan beberapa akademisi lainnya.
Kebetulan materi yang dipercayakan untuk saya adalah dasar-dasar jurnalistik, otomatis saya menjadi pemateri pertama pada Senin, 05 Februari 2018 pagi. Acara dibuka oleh Kepala UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Khatib A Latief.
Beberapa waktu lalu pernah mengikuti pelatihan public speaking bersama Saifuddin Bantasyam. Menurutnya, ketika memulai presentasi sebaiknya diawali dengan cerita, selain untuk menarik perhatian peserta, juga sambil menunggu mereka lebih siap untuk menerima materi yang akan kita sampaikan.
Maka, presentasi saya mulai dari sebuah foto background slide yang mengambarkan saya sedang menyalami seorang anak punk. Kisah itu berawal ketika saya meliput pembinaan komunitas punk yang ditangkap polisi di Kota Banda Aceh tahun 2011.
Ketika mereka ditangkap, kebetulan saya berada di lokasi dan terus saya ikuti hingga mereka dibina di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Aceh Besar. Menariknya, kasus tersebut sampai disorot dunia internsional. Terus saya kaitkan dengan isu terbaru pengundulan waria oleh Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji.
Selanjutnya, sebelum saya masuk ke materi pengenalan dunia jurnalisme, saya memotivasi mereka dengan dua kalimat bijak yaitu dari Imam Al Ghazali dan Sahabat Rasulullah, Ali bin Abi Thalib ra.
“Bila engkau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah" [Imam Al Ghazali].
"Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti" [Ali bin Abi Thalib].
Lalu, saya jelaskan seputar sejarah asal-usul jurnalisme masa Romawi Kuno. Tak lupa saya kaitkan dengan Nabi Nuh. Pada hakikatnya, praktik jurnalistik sudah duluan dilakukan Nabi Nuh ketika mengutuskan seekor burung untuk melihat kondisi air. Nah, kemudian burung tersebut melaporkan informasi yang diperolehnya. Itulah bagian dari praktik jurnalistik yang pernah dilakukan oleh Nabi Nuh.
Sedang mengisi materi foto panitia
Sampai pukul 11.30 Wib, saya sudah mengenalkan kepada peserta antara lain; pengertian jurnalistik, jenis-jenis karya jurnalistik, pemgelompokan media massa, cara kerja jurnalis, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), wawancara, bahasa jurnalistik hingga managemen keredaksional.
Namun sebagai steemian, saya tidak lupa mempromosikan steemit bagi peserta pelatihan jurnalistik. Menurut saya, antara steemit dan jurnalistik memiliki hubungan yang erat. Ketika para steemian menguasai ilmu jurnalistik, tentu konten-konten yang diisi pun akan lebih berkualitas.
Apalagi, sistem steemit yang sangat antiplagiasi. Itulah mengapa saya sebutkan steemit memiliki hubungan erat, karena antiplagiasi tersebut bagian dari salah satu KEJ yaitu profesional.
Di akhir presentasi, saya mengajak peserta untuk tidak pernah ragu memulai menulis. Dan yang lebih penting, menulislah hal-hal yang positif. Seorang penulis boleh mati, tapi karyanya akan terus hidup. Yakinlan, menulis yang baik akan menjadi amal jariah yang terus mengalir sampai kapan pun. []
Baca Juga:
Rasanya pingin jadi mahaiswa lagi ya, klo dpat penjelasan jurnalis dari abg, pdhal hri ini saya ada ke uin tpi gax tau ada nampak alumni saya, yg penting orangsunda
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahahaha.. Kami masih terus ingin belajar dan berbagi apa yang kami dapat di kampus dan luar kampus...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
post yang sangat bermanfaat ^_^
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks... Heehee
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Seeeeh, segan kami sekarang
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tenang, reputasi kita masih sama... Hahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wooww..kalau ustaz Hayat balik ke DPBA kek mana pula fee-nya itu yaa? Udah kaliber paus pula. Hihihi..peace..kidding ya. Nanti anak-anak saya suruh belajar dari postingan ust. @hayatullahpasee saja lah.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya ustdzah Aini, saya sudah rindu juga sama anak2 Baitul Arqam.. Ustdzah masih ngajar di sana?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Masih..kami punya anak asuh yang masih sekolah di sana. Jadi tetap rutin paling nggal seminggu lah dua kali ke sana. Ini akun santri kita yang ingin ikut jejak Ustaz Hayat @jarnidanababan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Waah.. Mereka ada yang sudah ada steemit, mantap tuh... Sepertinya saya pernah masuk kelas Jarnida ini..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya. Betul...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sip
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Membincangkan jurnalistik selalu seru yaaa.....selalu bangkit gairah kita untuk terjun ke lapangan heheheh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya, sangat seru, pengalaman sempurna adalah menjadi jurnalis..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Memang bereh bang Haya :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
"bereh" itu bahasa lain dari bertuss.. Hahaahaa
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga berkah ya!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit