Assalamu'alaikum WR... WB pada postinggan kali ini penulis akan menulis tentang Beut metode Gampong, pada postinggan kali ini penulis akan mencoba menulis metode beut Gampong.
Beut berasal dari bahasa Aceh yang maksudnya belajar ilmu agama, orag Aceh sebutkan "jak beut", jak beut ini sudah mencakup semuanya yang dimaksudkak belajar ilmu agama, baik belajar Al qur'an maupun belajar kitab-kitab fiqh, adapun orang Aceh sering menyebutkannya kitab kuning.
Metode belajarnya adalah seorang anak atau murid pergi kesebuah "bale beut" pondok pengajian dengan di antarkan oleh orangtuanya santri dengan membawa satu hidang nasi ketan sebagai simbol bahwasanya anaknya sudah diantar ngaji di Bale beut, dimana orang tua dari pihak santri baru mengikrarkan kepada Tgk beut atau ustaz dengan lafad " aneuk lon kalon serahkan bak dron Tgk netulung perno, menyo jih bate jeut nepoh" anak saya sudah saya titipkan sama ustaz apabila dia tidak patuh boleh diberikan sanksi.
Santri-santrinya penuh ketakziman atau sangat mehormati gurunya baik didepan guru maupun di belakang gurunya karena para santri meyakini dengan ketakziman kepada gurunya ilmu yang di ajarkan berkah, sehingga membuat para santri sangat berhati dalam berbicara dengan gurunya bahkan para santri menundukkan pandangan mereka ketika melewati dihadapan gurunya dengan penuh ketakziman.
Begitupula ketika belajar di Balee beut atau tempat pengajian, para santri berdiri ketika gurunya sampai, duduk ketika gurunya duduk dan semua santri wajib membawa Kitab yang sama dan gurunya menjelaskan isi kitab kepada santrinya, para santri menyimak apa-apa yang di surahkan atau yang dijelaskan oleh gurunya, dan selesai daripada belajar para santri menyalami serta mencium tanagan gurunya.
Inilah metodeh yang diterapkan dalam metode beut Gampong dan turuntemurun metode ini di ajarkan di Aceh kususnya di Dayah-Dayah dan umumnya di bale pengajian di Gampong-Gampong, dengan metode ini banyak telah melahirkan 'ulama-'ulama di Aceh sampai-sampai bumi Aceh dijuluki buminya para aulia.
Seiring berkembangnyan zaman dengan masuknya budaya-budaya luar ke Aceh perlahan -lahan metode belajar seperti ini sudah mulai punah di bumi para aulia, banyak santri yang kurang adabnya sama gurunya, tidak lagi menghormati gurunya, tidak ada lagi sopansatun pada gurunya para santri menghormati guru bukan karna ketakzimannya pada sang guru, akantetapi mereka para santrti menghormati gurunya karena mengharap nilai bukan mengharap keberkahan ilmunya.
Dan para guru sudah sangat kurang mengjarkan ahklaq kepada muridnya, sehingga banyak generasi sekarang orang pinter tapi sangat susah didapatkan orang yang bagus akhlaqnya.
Gambar di atas merupakan gambar para santri sedang beut kitab di atas bale sumber internet
Inilah metode beut gampong atau metode pengajian gampong yang penuh dengan ketakziman kepada Tgknya