Assalamu'alaikum WR..WB, Alhamdulillah pada hari ini saya masih diberi kesehatan dan kesempatan, isya Allah saya akan melanjut mereview buku yang karangan Kamaruzzaman Bustamam Ahmad,PH.D yang berjudul Acehnologi, pada kesempatan kali ini saya akan menulis bab ke 18 (delapan belas ) dari volume 2 (dua) dalam buku Acehnologi yang berjudul "Antropologi Aceh".
Aceh dari dulu kedulu dari masa kerajaan Aceh samapai dengan sekang terkenal dengan persona alam yang bisa dijadikan tempat wisata, tidak hanya didalam dengri bahkan diluar negripun Aceh dikenal dengan keindahan alamnya dan kaya dengan hasil bumi, tapi sangat disayangkan kesempatan ini tidak bisa dimanfaatkan oleh bangsa Aceh, dikarenakan keterbatasan sumberdaya manusia.
Bukti nyatanya adalah banyaknya turis-turis dari luar Aceh melakukan wisata ke Aceh, bukanya rugi akan tetapi mereka mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat. Mereka mempelajari Aceh sampai ke akar-akarnya, sehingga banyak rahasia-rahasia yang ada di Aceh, yang bernilai dan sangat berharga di dunua luar, mereka Ambil dari orang Aceh untuk dibawakan keluar dari Aceh, baik dari segi hasil alam maupun budaya.
Sebagaiman hadih maja dikatakan "buya krung tedong-dong buta tamong merazeki" maksud dari hadih maja ini adalah Orang Aceh yang lahir di Aceh hidup di Aceh akantetapi orang luar Aceh yang berkuasa.
Aceh merupakan salah satu wilayah yang kental dengan budaya, tradisi dan adat istiadat, maka Antropologi Aceh akan mempelajari tentang kebudayaa Aceh, dimana antara satu kabupaten dengan kabupaten lain berbeda beda budayanya, misalkan orang pegunungan berbeda budayanya dengan orang pesisir, Aceh besar beda adat istiadatnya dengan Aceh singkil, inilah yang menarik diteliti tentang Aceh, maka tidak heran kenapa orang turis banyak yang meneliti tentang Aceh.
Terlebih mengenai budaya Aceh, karena budaya, adat istiadat yang dinut oleh masyarakat Aceh sangat berbeda dengan budaya dan adat istiadat yang dianut oleh daerah- daerah lain, dimana budaya dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat Aceh penuh nengan nilai-nilai, rahasia-rahasia yang membuat para antrololog ingin melakukan penelitia-penelitian.
Karena budaya dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat Aceh suatu adat istiadat yang sudah bercampur dengan nilai-nilai keislaman, karena menurut sejarah masuknya islam ke Indonesia melewati Aceh, dimana orang Arab yang menyebar luaskan islam ke Aceh melewati jalur perdangangan, sehingga orang Arab melihat Aceh kaya dengan budaya dan adat istiadat, kemudia mereka mencoba mendakwahkan islam dengan cara masuk kedalam budaya adat istiadat yang ada di Aceh yang mana pada saat itu budaya dan adat istiadat orang Aceh masih bersifat kehinduan, sehinga kedatangannya orang Arab ke Aceh dan berhasil mengubah budaya dan adat istiadat yang ada di Aceh diisi dengan nilai-nilai keislaman, seperti pesiujuk dan banyak budaya dan adat istiadat Aceh yang diisi dengan nilai-nilai keislaman,inilah yang membuat para antropolog baik dalam negri maupun luar negri berkeingginan melakukan penelitian tentang budaya dan adat istiadat Aceh.
Mungkin hanya ini yang dapat saya reviwe bab ke 18 (delapan belas) dari buku Acehnologi tentang Antropologi Aceh, mudah-mudahan ada manfaatnaya kususnya bagi penulis sendiri umumnya kepada sahabat stieemit yang sudah setia menghabiskan tenaga membaca postingan penulis hari ini, mudah-mudahan ada manfaatnay, penulis berharap kepada sahabat stieemit selalu membaca postingan saya dan apabila ada kekurangan tolong keritikan dan sarannay, saya akhiri Assalamualaikum WR,WB.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order: Trending