Arsitektur Masjid Agung Banten

Letak Provinsi Banten berada di bagian barat Pulau Jawa, Banten pernah bergabung dengan Provinsi Jawa Barat, kemudian pada tahun 2000 Banten memisahkan menjadi provinsi sendiri. Masjid Agung Banten merupakan salah satu dari sekian masjid yang tertua di Indonesia, letak Masjid Agung Banten10 km disebelah selatan Kota Serang.

Menurut sejarah Masjid Agung Banten dibangun pada tahun 1552 sampai tahun 1570, pada waktu penguasaan dipimpin oleh Sultan Maulana Hasanuddin, kemudian dilanjutkan putranya Sultan Maulana Yusuf tahun 1566.Masjid Agung Banten masuk dalam bangunan Cagar Budaya dan sering disebut Top of Mind tentang Banten.

Tampak depan Masjid Agung Banten.

Tata Letak Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten tidak berdiri sendiri tapi ada bangunan penunjang lain. Bangunan utama, bangunan serambi terletak disebelah kiri dan kanan, disebelah selatan ada bangunan tambahan yang disebut Tiyamah, disebelah timur ada bangunan menara dan Masjid Agung Banten berada di komplek bangunan Kesultanan.

Memasuki kedalam ruang utama masjid berdiri dengan kokoh tiang - tiang soko guru yang berjumlah 24 tiang yang fungsinya untuk menopang beban dari atap. Pintu masuk masjid dengan ukuran kecil dan pendek ada unsur filosofi supaya tunduk dan patuh pada KeagunganNya. Arsitektur dari masa kebudayaan Islam terus berkembang di Indonesia, dalam menilai kekayaan arsitektur kebudayaan Islam di Indonesia hal yang menjadi perhatian adalah bangunan masjid, istana, dan makam-makam dari segi seni dekoratif masjid mempunyai kekhasan masing - masing.

Tiang dari kayu sebagai penopang beban.

Masjid Agung Banten sedikit banyak dipengaruhi arsitektur kolonial, timur tengah dan jawa, unsur lokal dalam arsitektur masjid di indonesia kadang sangat kuat.

Bentuk Atap Masjid Agung Banten

Fungsi atap adalah menutup ruangan dibawahnya, Indonesia terkenal dengan Tropis ada hujan dan ada panas, atap di bikin curam pada waktu hujan air secepat mungkin turun, pada musim panas atap berumpak bisa menahan sinar matahari tidak langsung menembus ke ruang bawah sehingga ruangan akan menjadi nyaman dab sejuk,bentuk atap umpak juga memiliki nilai-nilai budaya.

Atap berumpak masjid Agung Banten

Bangunan Menara

Menara Masjid Agung Banten sebagai penunjang dari sebuah masjid, menara di masjid agung banten dulunya difungsikan untuk mengumandangkan adzan, menara Masjid Agung Banten pada masa peperangan sempat menjadi tempat menyimpan senjata. Tinggi menara 24 meter, anak tangga sebanyak 83 anak tangga, untuk ke puncak menara bisa di lewati satu orang karena diameter menara sempit, menara dibuat dari bata merah cukup tebal, ada dekorasi di luar menara dan ada sentuhan arsitek dari barat pada zamannya.

Didalam bangunan menara Masjid Agung Banten

Menara masjid Agung Banten.

Dikomplek Masjid Agung Banten terdapat pemakaman para sultan - sultan banten dan para keluarga, Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Agung Tirtayasa, dan kerabatnya,banyak peziarah di Masjid Agung Banten, ziarah tidak dilarang asal niat dan tujuan bukan untuk meminta sesuatu, melainkan agar memetik pelajaran, mengambil manfaat dengan mengingat mati.

Banyak pengunjung yang ziarah.