Tahun Baru Islam 1Muharam 1441 Hijriyah sebagai Introspeksi

Tahun baru Islam merupakan hari yang bersejarah bagi umat islam diseluruh Dunia termasuk di Indonesia, seluruh umat Islam di Indonesia dalam, menyambut tahun baru islam 1Muharam 1441 Hijrah, berbagai cara tradisi dan budaya dan dilakukan untuk merayakan tahun baru islam.

Masjid Baiturrahmah yang berada di RW (Rukun Warga) 3(tiga), Kelurahan dan Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi Jawa barat, masjid yang beberapa tahun selesai dibangun, merupakan Masjid yang cukup megah untuk ukuran tingkat Kelurahan di Kota Sukabumi.

Beberapa hari yang lalu, ditempat masjid Baiturrahmah ini diadakan acara menyambut Tahun baru Islam 1 Muharam 1441 Hijriyah, untuk lingkup tingkat Rukun Warga (RW) dihadiri oleh masyarakat setempat, tokoh agama, ketua dewan kemakmuran masjid serta dari Muspika.

Menyambut tahun baru Islam ditingkat RW, diisi beberapa acara diantaranya, lantunan lagu-lagu religi, diiringi oleh marawis, menyantuni anak Yatim dan Jompo, dan acara puncaknya adalah Tausyiah oleh Ustad kondang Dede Baharsyah Almunir.

Dalam kontek sejarah, hijrah merupakan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dan para sahabat dari Mekkah ke Madinnah dengan maksud, mempertahankan dan menegakan risalah Allah, berupa akidah dan syariat islam.

Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan islam, itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri kamu dikeempat bulan itu.(Qs At-Taubah:36).

Merefleksi tahun baru islam, dengan berakhirnya tahun 1440 hijriyah dan tibanya tahun 1441 hijriyah, menjadi perubahan diri untuk meningkatkan nilai-nilai ibadah, dan suatu hal yang pasti bahwa usia kita bertambah, jatah usia kita semakin berkurang dan selayaknya kita introspeksi diri atau muhasabah untuk lebih meningkat amal ibadah pada tahun 1441 hijriyah.

Tahun baru islam 1Muharam 1441 hijrah dapat dijadikan momentum untuk bersyukur dan introspeksi, rasa syukur atas nikmat yang telah didapat selama ini, serta memohon ampunan pada Yang Maha Kuasa, dengan menjauhi larangan Allah swt dan melaksanakan perintah-Nya.

Dalam Tausyiah menekankan tingkat ketaqwaan kita kepada Allah Swt yang merupakan derajat yang paling tinggi dihadapan-Nya, bertaqwa kepada Allah dan Rosul-Nya.
Sukabumi, 8 September 2019.

Posted using Partiko Android