Serbajadi, merupakan salah satu kecamatan di Aceh Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gayo Lues. Rabu, 7 Februari 2018, kami tim Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur melakukan perjalanan dinas ke Puskesmas Lokop. Tim yang terdiri dari Nora, Azidar, Dek Boi dan Ida ini berangkat dari Idi pada pukul 05.30 Wib.
Perjalanan ke Lokop merupakan perjalanan yang selalu dinantikan oleh seluruh Tim, betapa tidak? Ketika sampai di Karang Inong, Ranto Peureulak, kami langsung disambung kabut yang menutupi perbukitan dan persawahan yang berada di sebelah kiri dan kanan jalan.
Tak lama berselang, kemilau merah matahari pagi tersenyum malu di ufuk timur. Dibingkai rerimbunan pohon pisang, pohon kapuk, perkebunan kelapa sawit. Tim tetap bersemangat meski jalan mulai berlubang.
Untuk mencapai Puskesmas Lokop, kami harus melewati Kecamatan Ranto Peureulak dan Kecamatan Peunaron terlebih dahulu. Jika dari Banda Aceh, sesampai di simpang Kampung Beusa, harus berbelok ke arah kanan.
Setelah melewati Peunaron, jalanan mulai menanjak dan tidak ada signal Hand Phone. Hutan yang terkadang diselingi perkampungan sangat nyaman di pandang. Konon lagi diselingi sungai berbatu. Air nya jernih, pendatang bisa turun untuk berfoto atau istirahat sejenak.
Karena harus melakukan bimbingan teknis ke Puskesmas serta melakukan sedikit advokasi ke pihak kecamatan, kami hanya singgah sebentar sarapan di pasar Peunaron. Pada pukul sembilah lebih sedikit, kami sudah berada di Puskesmas Peunaron.
Saya dan Kak Dek Boi melakukan bimbingan teknis di Puskesmas, sementara Kak Nora dan Ajidar melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan promosi kesehatan di SMPN 1 Lokop.
Menurut petugas KIA puskesmas ternyata masih sangat banyak Ibu hamil yang keberatan bersalin di fasilitas kesehatan. Mereka sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa agar ibu hamil bersalin di fasilitas kesehatan yang layak, tapi itu tidak begitu efektif di daerah ini. Padahal bersalin di Puskesmas juga untuk kebaikan ibu itu sendiri, karena puskesmas memiliki perlengkapan yang lebih lengkap, dan bisa segera dirujuk semisalnya terjadi kejadian yang tidak diharapkan. Mungkin dibutuhkan kerja sama dengan kepala desa dan ketua adat untuk berpartisipasi mengajak masyarakatnya bersalin di Puskesmas.
Selain itu cukup banyak masalah kesehatan yang menjadi PR bagi puskesmas dan lintas sektor terkait untuk segera diselesaikan, tapi kali ini saya tidak ingin melaporkan hal itu. Saya lebih tertarik untuk melukiskan keindahan alam Kecamatan Serbajadi.
Tak afdhal pergi ke lokop, jika tidak merasakan kejernihan air sungai berbatu yang membelah kecamatan tersebut.
Sungai adalah keindahan anugerah Allah yang tiada habisnya. Melihat sungai-sungai yang terbentang di Lokop seperti melihat anak perawan sedang mandi pagi. Suara gemericik air di sela batu, hembusan angin membuat analogi itu menjadi tidak berlebihan.
Tak ada salahnya jika turun untuk makan siang di salah satu sungai berbatu yang ditemui di perjalanan. Dan tidak ada salahnya juga jika kita mencoba menekuri stone balance art. Seni yang mungkin belum dikenal luas di Indonesia. Iseng, saya dan Kak Dek Boi mencoba menyusun batu di sungai berbatu setelah kami makan siang.
Selain sungai yang indah, di sana juga terdapat air terjun dan sumber air panas yang masih sangat alami. Tidak ada salahnya jika kita mulai berpikir untuk membawa keluarga berjalan-jalan ke Lokop, Serbajadi Kabupaten Aceh Timur.
Bila datang ke Lokop jangan lupa membawa gula aren sebagai oleh-oleh, bila perjalananmu di musim durian, kamu juga bisa mencicipi buah ini sampai puas. Harganya mulai dari Rp. 15.000,- sampai Rp.30.000,- perbuah.
Nah, barang siapa yang ingin melihat anak perawan mandi, pergilah ke Lokop.
Syahdu
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih, Dik.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit