#Health: Hipopigmentasi & Kortikosteroid Topikal

Foto by @olinaditama

Atas saran dari salah salu sang motivator, senior dalam steemit sekaligus teman berjuang di dataran tinggi gayo, Bener Meriah, @razack-pulo dan atas pertanyaan junior saya di kampus dulunya @olinaditama, kali ini saya akan mencoba membahas tentang hipopigmentasi atau bahasa awamnya bercak putih akibat pemakaian kortikosteroid topikal.

Hipopigmentasi adalah hilangnya/berkurangnya warna kulit yang disebabkan oleh sel melanosit berkurang akibat dari berkurangnya asam amino tirosin yang digunakan melanosit untuk membuat melanin atau sel pigmentasi. (pusingkan bahasanya…hahaha)
Intinya, hipopigmentasi bisa disebabkan oleh berbagai sebab dan salah satunya adalah penggunana kortikosteroid topikal. Kortikosteroid topikal merupakan salah satu obat yang sering digunakan sejak pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1950-an. Namun, sering kali digunakan secara tidak tepat oleh tenaga kesehatan bahkan bisa dibeli secara bebas oleh masyarakat. Kortikosteroid topikal ini sering menimbulkan efek samping pada anak dan bayi dimana salah satu nya adalah hipopigmentasi (bercak putih) sementara di daerah kulit yang diobati akibat pemakaian jangka panjang, potensi kuat dan pengolesan lesi yang luas.

Biasanya, hipopigmentasi ini membuat para orangtua cemas, karena kekhawatiran akan kulit bayi atau anaknya apakah bisa kembali normal seperti sediakala. Penanganannya adalah penghentian penggunaan dengan segera. Pada anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terhadap efek samping dari steroid topikal, tapi bukan berarti bahwa tidak dapat digunakan secara aman. Tetapi penggunaannya harus secara selektif.

Demikian infomasi yang super duper singkat ini. Semoga bermanfaat untuk steemian agar lebih berhati – hati untuk pengobatan pada bayi dan anak.