Keadilan Perlakuan "France" Terhadap "Background" Pemainnya

Semoga saja tidak basi bila malam ini saya kembali mereview sejenak tentang Negara Perancis. Saya tidak tahu betul kenapa di Indonesia nama "France" tidak sepopuler "Perancis", entah karena ada pengaruh bahasa Melayu atau pun faktor lainnya.

Source

Perhelatan sepakbola ter-akbar di dunia kemarin dimenangkan oleh Perancis. Saya pribadi lebih mendukung Perancis (secara terpaksa) daripada "Croatia" yang kita sebut "Kroasia" beradasarkan persentase seberapa banyak pemainnya yang muslim. Terserah teman-teman menilai saya bagaimana, tapi yang pasti saya tetap berusaha mengutamakan dukungan kepada saudara seiman dahulu.

Source

Kembali lagi ke tim sepakbola "France", jika kita teliti satu /satu, maka akan tampak beberapa nama pemain yang berasal dari keluarga muslim. Sisanya lagi, berkulit hitam yang kemungkinan besar berasal dari benua Afrika. Namun, seberapa adilkah negara mereka dalam memberikan hak hidup dan kemerdekaan terhadap "Pogba, Kante, fekir, teman seperjuangan, dan saudara seiman serta segolongan kulit mereka"?

Sulit membayangkan negara itu terbebas dari "rasis" dan "islamophobia" sejak Zidane populer dari tahun 1998 terhadap problem kulita hitam, jilbab-cadar, hingga standar ganda kaum muslim, kecuali Allah menghendaki. Pun demikian, saya tetap mendukung tim mereka ketimbang lawannya Kroasia yang belum tentu lebih baik dalam memberikan keluesan terhadap masyarakat muslim yang umumnya dari etnis Bosnia.

Iya benar Pogba, untuk saat ini Perancis akan menyanjungmu berkat tendakan kaki kirimu yang memastikan kemenangan itu.

Saya sadari, Steemit tidak bisa terlepas dari cerita yang berbau SARA. Oleh karena itu saya menguraikan konten ini. Bila tidak berkenan, mohon maaf.

Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.

Referensi:
1

2