Bagi siapa saja yang tinggal di kampung halamannya adalah orang yang beruntung. Pasalnya, dia tidak perlu memulai kehidupan dari nol, atau dari tidak punya sama sekali. Biasanya, adaptasi akan sangat mudah kita lakukan di sini karena kita sangat mengenali seluk-beluknya dengan rinci. Nama warga, arah jalan, area pasar, hingga tempat wisata benar-benar sudah tergambar di benak kita.
Kampung halaman itu merupakan tempat yang tidak asing lagi di ingatan jangka panjang otak kita. Biasanya, tempat kelahiran ini memanggil kita untuk berkumpul bersama keluarga besar. Kita yang sejak kecil tumbuh dibantu orang tua, abang-kakak-adik, kakek-nenek, serta keluarga lainnya. Meskipun, beranjak sedikit dewasa mulai dipisahkan oleh yang namanya "pendidikan". Kita sepakat, pendidikan yang bagus tidak merata menjangkau setiap kampung.
Kampung halaman, tidak sepenuhnya tempat yang buruk untuk menghabiskan sisa hidup. Namun, ada cara yang lebih baik dalam menghabiskan waktu itu di sini. Caranya? Yakni dengan meninggalkannya untuk sementara waktu, mencari bekal untuk membangunnya, hingga pulang kembali untuk berbakti.
Merantaulah! Minimal sekali seumur hidup. Dengan merantau, kita bisa menghargai kampung halaman tempat kelahiran sebagai tempat untuk melepas lelah dari bosannya hiruk-pikuk kota besar. Melalui merantau pula, kita jadi bangga bahwa ada satu tempat indah yang jauh di sana menunggumu untuk pulang minimal hanya untuk say hello.
Merantaulah! Meskipun ibukota tidak selembut ibumu yang memfasilitasi setiap kesulitan hidupmu. Belajarlah banyak hal agar bekalmu cukup untuk berkontribusi bagi kampung halamanmu!
Terima kasih sudah mampir.
Salam pendidik.