Praktik Siswa Mengingatkan Hidup yang Tak Abadi

Kebetulan hari kemarin adalah rabu, hari bebas dari jam mengajar di sekolah. Jadi, saat saya melewati salah satu gedung terbuka yang ada di kawasan sekolah, saya melihat 2 kelompok siswa yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin dari kelas XI Algoritma. Mereka sedang mempraktikkan Materi Agama tentang mengurus Jenazah.

Saya tidak tahu persis Bab berapa yang mereka pelajari. Yang pasti, mengurus jenazah yang mereka lakukan dibatasi hanya pada bagian memandikan dan mengafani. Saat memandikan, tentu saja tidak diselesaikan secara detail mengingat mereka berada di ruangan terbuka. Tapi, saya bisa mengamati mereka secara menyeluruh pada saat mengafani.

Dengan bimbingan guru agamanya langsung, Abi Handika, S.T. S.Pdi. M.Pd, Hafidz Qur'an 30 Juz, mereka melakukannya dengan serius tanpa meninggalkan satu tahapan pun. Mulai dari mempersiapkan peralatan mandi seperti sabun, kapur barus, hingga cutton Bud. Begitupon persiapan mengafani, mereka melengkapi kain kafan dengan tali pengikat dari kain dan kapas, hingga doa yang perlu dilafalkan.

Otomatis tubuh ini bereaksi, tangan segera menggenggam HP untuk mengambil beberapa gambar dari kegiatan itu. Meskipun ini belum termasuk ke dalam kategori ujian yang sebenarnya, paling tidak para siswa sudah menuntaskan tujuan pembelajaran.

Lantas apa manfaat lain yang bisa kita ambil dari foto di atas?
Paling tidak, kita semakin tersadar bahwa tidak ada mahluk hidup yang tidak mati. Semua individu pasti akan menuju kepada kematian, hanya saja waktu yang berbeda. Tentang bagaimana kesan Malaikat Izrail saat memanggil kita? Tentu saja tergantung dari setiap amal dan perbuatan yang telah kita lakukan semasa hidup.

__Terima kasih sudah membaca.

Salam pendidik.__

Referensi
https://bambangbelajar.wordpress.com/2013/08/13/cara-memandikan-dan-mengkafani-jenazah/