Zohri, Penembus Batas Tanpa Fasilitas!

Mau tingkat KW berapa pun, klw udah ada lambang kayak contreng gitu seolah punya Nike, harga sepatunya bisa di atas RP. 50rb. Jadi setidaknya untuk orang-orang dari kalangan "manja", pasti membutuhkan modal untuk menjadi atlet. Minimal sepasang sepatu untuk latihan.

Apalagi persiapan gizi tubuh. Karbohidrat sebagai sumber energi utama, protein sebagai bahan regenerasi sel tubuh, sangat dibutuhkan sebagai bekal. Tidak bisa tidak kalau ingin menjadi seorang atlet tanpa mengeluarkan duit.

Source

Ditambah lagi uang perawatan fasilitas, uang kas, potongan club, dan urusan yang menuntut uang banyak yang pastinya memperberat langkah siapa saja untuk menjadi atlet, khususnya di Indonesia.

Namun, belakangan mulai bermunculan generasi emas Indonesia yang sebenarnya.

Kenapa sebenarnya?

Karena ada pembuktian di sana. Pembuktian menunjukkan prestasi tanpa menggunakan fasilitas.

Bukan tidak banyak anggaran untuk sarana olahraga di sini. Hanya saja, kendala dari dulu adalah krisis ketidakpercayaan kita terhadap sang pengelola. Anggaran itu perlu meyakinkan pengampu kebijakan, dengan catatan pengampu ini tadi tidak meminta imbalan balik tanpa melakukan pengawasan hingga proyek tersebut tuntas.

Belajar dari Asean Games terakhir yang diadakan di Malaysia, bagaimana beraninya para atlet berkicau di twi**er masing-masing tentang "masih dihutangi" pengelola. Malu kita, sungguh sangat malu.

Source

Datanglah sosok Zohri, Lalu Muhammad Zohri, seorang pemuda yang tidak sederhana dan memiliki tekad yang luar biasa. Heboh seheboh-hebohnya tentang media yang seperti mengarahkan publik dengan pertanyaan "kemana pemerintah Indonesia hingga melewatkan mutiara bangsa seperti ini?"

Saya Terharu mengetahui bahwa dia berlatih berlari tanpa alas karena tidak mampu membeli. Kita pasti yakin dengan alasan beliau seketika melihat keadaan rumahnya. Alhamdulillah, tanpa segala fasilitas, komoditas, akomodasi dari pesaingmu yang lain, Allah datangkan rezeki dari berbagai sumber tanpa diduga.

Selamat kepada Zohri karena telah berhasil menampar kami yang terkadang masih kufur nikmat dan tidak tahu diri. Semoga kita bisa sama-sama belajar qana'ah.

salam pendidik.