Sumber photo
Menurut agama Islam air mengambil peran penting dalam beribadah kepada Allah ta'ala dan air sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Oleh karna itu untuk menjadi hamba yang ta'at harus mengetahui pembagian air agar ibadah kepada Allah ta'ala menjadi sah dan di terima olehnya. Salah satu peran air yang jarang di ketahui adalah ketika mencuci pakaian, jika mencuci pakaian dan sarana lainnya mengunakan air yang najis, mustakmal atau mutannajis maka pakaian tersebut tetap di hukumkan najis walaupun sudah bersih, jika sholat mengunakan pakaian yang najis otomatis sholat tidak sah.
Air terbagi menjadi 6 :
Air suci lagi menyucikan ماء المطلق
Air suci tidak menyucikan ماء المقيد
Air suci lagi menyucikan tetapi makruh ماء مشمس
Air yang sudah terpakai ماء مستعمل
Air najis ماء نجس
Air terkena najis ماء متنجس
Air haram ماء حرم
Air suci lagi menyucikan (ماء المطلق) adalah air yang digunakan untuk menyucikan najis, hadas kecil dan besar. Najis dan hadas tidak akan menjadi suci jika tidak dibersihkan/disucikan mengunakan air mutlak.
Air mutlak terdiri dari air sumur, air sungai, air hujan, air embun, air salju, air danau dan air laut.
• Najis adalah kotoran yang tidak boleh dibawa sholat dan tidak boleh dimakan seperti kencing, tai, darah, nanah dan bangkai.
• Hadas adalah sesuatu yang terjadi dikala tidak mempunyai wudhuk, jika seseorang tidak berwuduk berarti dia sedang berhadas kecil, jika seseorang selesai berhubungan intim, keluar air mani, haid dan nifas berarti dia sedang berhadas besar. Najis dan hadas harus disucikan mengunakan air mutlak. Bersuci adalah menghilangkan hadas atau najis pada Pada badan dan benda apa saja yang ingin dibersihkan.
Air suci tidak menyucikan adalah air yang berqoid/bernama seperti air kopi, air kelapa, air susu, air tebu dan segala air yang sudah memiliki nama tertentu.
Jika air sudah bernama maka tidak bisa lagi di gunakan untuk bersuci, misalnya air Sirup, air Sirup tidak bisa digunakan untuk bersuci lantaran sudah memiliki nama tertentu jika sudah bernama maka tidak masuk lagi dalam kategori air mutlak.Air suci lagi menyucikan tetapi makruh adalah air yang berada didalam wadah besi yang dipanaskan oleh matahari, jika mengunakan air tersebut untuk bersuci maka hukumnya makruh. Karna air tersebut bisa mengakibatkan kerusakan pada kulit, jika sudah dingin maka hukumnya tidak makruh lagi atau menjadi air mutlak seperti semula.
Air yang sudah terpakai adalah air yang sudah dipakaikan untuk menyucikan hadas dan najis.
Misalnya air yang jatuh dari muka, tangan dan kepala saat berwudhu, air tersebut dinamakan air mustakmal (ماء مستعمل), air mustakmal tidak boleh lagi digunakan untuk bersuci, akan tetapi air mustakmal bisa di minum selain keperluan bersuci.
Jika air bekas wudhuk tercambur kedalam air yang sedikit maka air yang sedikit itu pula menjadi air mustakmal, misalnya di dalam ember 20 liter jatuh air yang mustakmal maka seluruh air yang berada didalam ember akan ikut menjadi mustakmal pula, beda halnya air yang dua qullah.
Air dua qullah adalah air yang banyaknya 270 liter lebih.Air najis adalah seperti air kencing, air got dan sebagainya sesama kita ketahui. Air najis tidak boleh digunakan untuk bersuci.
Air terkena najis adalah air yang sedikit / bukan 2 qullah yang jatuh kedalamnya najis, sedangkan air tersebut tidak berubah bentuk maka air itu dinamakan air mutannajis,beda halnya jika jatuh najis kedalam air yang 2 qullah jika tidak terjadi perubahan pada air maka air tersebut masih dinamakan air mutlak. Air mutannajis tidak boleh digunakan untuk bersuci.
Air haram adalah air curian, jika air haram itu air yang mutlak maka hukum memakainya haram dan sah digunakan untuk bersuci, jika air haram itu masuk dalam kategori air yang di atas maka hukumnya seperti yang sudah di sebutkan di atas hanya saja hukum memakainya haram.
Itulah beberapa menjalasan dasar tentang air dalam agama Islam, sebagai muslim yang taat wajib hukumnya mengatahui segala hukum air agar sang beribadat kepada Allah taala.