Pameran Bersama Ikatan Alumni Seni Rupa-ITB di Gedung YPK Bandung 2018 # Catatan 3 (Menguak Makna Art Performance Isa Perkasa)

in indonesia •  7 years ago 

Foto utama.jpg
Penulis Berpose di Depan Lukisan Karya Sunaryo

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sahabat steemian, apa kabar Anda hari ini? Kemana Anda mengisi liburan? Apakah jalan-jalan bersama keluarga atau hanya menikmati kebersamaan bersama orang-orang yang Anda sayangi?

Ya, apapun aktivitas Anda hari ini yang penting bisa membuat Anda bahagia. Kalau saya sih cuma diam di rumah dan seperti biasa dimanfaatkan waktunya buat menulis.

Kali ini saya masih ingin menulis tentang kegiatan pameran lukisan di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung yang sudah berlangsung dari tanggal 21-28 April 2018 lalu. Namun, berhubung masih ada catatan yang tertinggal, sayang rasanya kalau tidak saya posting dan bagikan ceritanya untuk Anda.

Fokus cerita dalam tulisan kali ini membahas tentang makna salah satu pertunjukan seni (art performance) yang dituguhkan oleh salah seorang alumni IASR-ITB yaitu Isa Permana. Namun, sebelum menampilkan aksi seniman berambut gondrong tersebut, saya akan menampilkan beberapa foto seputar kegiatan terlebih dahulu untuk sekadar mengingatkan Anda.

Suasana pameran IASR-ITB 001.jpg
Beberapa seniman Tengah Berkumpul Membahas Persiapan Acara Pembukaan Pameran

Ruang pamer yang digunakan merupakan gedung bersejarah peninggalan zaman Belanda. Gedung ini cukup representatif dan sering sekali digunakan para seniman untuk menampilkan karya mereka., seperti pada momen ini. Beberapa lukisan dipasang rapi di dinding gedung dan diberi lampu sorot yang mengarah ke objek masing-masing lukisan. Hal ini membuat suasana terlihat semakin artistik.

Pada bagian tengah dipajang beberapa karya seni, di antaranya patung singkong alias 'peuyeum' dan patung menyerupai bola dunia. Pada bagian ujung bagian Barat terpajang karya instalasi patung naga karya Tisna Sanjaya yang terbuat dari material wajan. galon air, dan berbagai benda bekas lainnya.

Kemudian di bagian Timur, ada patung berupa akar pohon yang terkurung dalam peti besi Juga ada patung orang sedang menari yang berada persis di mulut lorong menuju ruang pamer kedua . Pokoknya suasana ruang pameran benar-benar unik dan menarik.

Suasana pameran IASR-ITB 003.jpg
Patung "Armageddon" karya Nyoman Nuarta yang Terpajang di Tengah Ruang Pameran

Suasana pameran IASR-ITB 004.jpg
Patung Berbentuk Naga karya Tisna Sanjaya yang Fenomenal

Suasana pameran IASR-ITB 002.jpg
Seorang Pengunjung Sedang Selfie di Depan Setumpuk Buku Korban Banjir

Suasana pameran IASR-ITB 005.jpg
Instalasi Patung Kayu Dalam Peti Besi yang Tergantung

Suasana pameran IASR-ITB 006.jpg
Instalasi Patung Rumah Dalam Bingkai

Suasana pameran IASR-ITB 007.jpg
Patung Tembaga Berwujud Orang Menari Karya Kang Ibeng

Selain ruangan depan, ada ruangan belakang yang berisi karya lukisan dan seni instalasi karya seniman alumni IASR-ITB. Setumpukan plastik kresek pun bisa menjadi hiasan yang unik. Ini merupakan simbol penghasil sampah terbesar yang sering terdapat dalam limbah banjir.

Sebelum masuk ke ruangan belakang, pengunjung harus melewati lorong yang dipenuhi dengan gantungan ratusan plastik bungkus es. Kombinasi gantungan plastik es ditata dengan apik, sehingga terlihat membentuk sebuah pola tertentu. Pengunjung harus rela membungkukkan badan untuk melewati lorong tersebut, karena posisi gantungan plastic es tersebut cukup rendah.

Ada juga televisi yang dikemas sedemikian rupa di atas panggung yang memiliki tiga buah tangga. Televisi tersebut diberi gantungan bunga dan area di sekelilingnya juga ditaburi bunga berwarna merah dan putih. Saya tidak tahu persis maknanya, Apakah merah putih melambangkan Indonesia dan bunga melambangkan sesuatu yang disakralkan? Saya tidak Tahu. Hanya seniman yang membuatnyalah yang paham makna sesungguhnya.

Suasana pameran IASR-ITB 008.jpg
Instalasi Kantong Es Plastik Menjadi Karya Seni yang Indah

Suasana pameran IASR-ITB 009.jpg
Setumpuk Sampah Plastik Kantong Kresek yang Dipajang Menggunung di Ruang Belakang

Suasana pameran IASR-ITB 0010.jpg
Televisi dihiasi Bunga yang Menjadi Salah Satu Pajangan Dalam Ruang Pamer

Melihat di sisi Barat bagian belakang terdapat juga sebuah patung manusia yang diberi hiasan puluhan boklam lampu. Posisi patung ini agak tersembunyi dan dekat lokasi pertunjukan wayang yang malam itu ikut dipentaskan. Juga ada seni instalasi dari bahan paralon air yang ditata sedemian rupa sehingga tampak indah.

Biasanya instalasi air tersembunyi, tetapi ini justru ditampilkan. Banjir berkaitan dengan kemacetan karena ada sumbatan atau halangan ketika akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Justru seniman yang merancang karya seni ini membuat aliran air berputar terus dari hulu ke hilir dan sebaliknya. Dia hanya ingin menggambarkan kalau semuanya berjalan dengan benar, meskipun penuh liku-liku, tetap saja bisa berjalan tanpa hambatan.

Suasana pameran IASR-ITB 0011.jpg
Patung yang Selimuti sekumpulan Lampu yang Indah

Suasana pameran IASR-ITB 0012.jpg
Instalasi Pipa Air yang Ditata dengan Indah Membentuk Pola Tertentu

Suasana pameran IASR-ITB 0013.jpg
Patung Seorang Anak sedang Main Handphone

Art Performance Isa Perkasa

Salah satu acara yang menarik saat acara pembukaan kemarin adalah acara pertunjukan seni yang dilakukan oleh Isa Perkasa. Juga pertunjukan melukis kolaborasi antara perupa senior Sunaryo dan pelukis Tisna Sanjaya alias 'Kabayan Nyintreuk'. Kedua acara itu benar-benar membuat pengunjung terhipnotis dan tidak beranjak dari tempatnya. Mereka menonton sambil berdiri melingkari arena dan mengamati dengan seksama aksi para seniman tersebut.

Art performance 1.jpg
Suasana Art Performance Kolaborasi Seniman Sunaryo dan Tisna Sanjaya

Art performance 2.jpg
Penonton Antusias Menonton Art Performance Kolaborasi Seniman Sunaryo dan Tisna Sanjaya

Bagian akhir tulisan ini saya akan menampilkan art performance seniman Isa Permana. Penampilan seniman yang terlihat santai dan low profile ini cukup menggoda. Dia berjalan dengan gontai ke tengan area pertunjukan tanpa berkata sepatah katapun. Penonton pun hanya terpana melihat apa yang akan dilakukannya.

Mula-mula Isa membawa kain putih dan dibentangkannya di atas lantai. Kemudian dia menggambar lingkaran di tengah kain, lalu meletakkan sebuah botol kosong ke tengahnya. Selanjutnya seniman berambut keriting dan panjang ini mengambil serbuk kayu manis dan ditaburkannya ke atas kain sambil mengelilinginya, sehingga wanginya terasa oleh semua penonton yang hadir di sana.

Art performance 3.jpg
Aksi Art Performance Isa Perkasa Membuat Lingkaran di Atas Kain

Art performance 4.jpg
Aksi Art Performance Isa Perkasa Membuat Menaburkan Kayu Manis di Atas Kain

Isa Perkasa selanjutnya mengambil air dan menuangkannya ke dalam botol. Mula-mula dia mengisinya sambil jongkok. Botol tersebut semakin lama semakin penuh, sampai airnya tumpah. Lalu seniman alumni IASR-ITB angkatan'85 itupun berdiri sambil terus menuangkan air ke dalam Botol. Air pun tumpah bertaburan ke lantai membasahi kain.

Art performance 5.jpg
Isa Perkasa Membuat Menuangkan Air ke Dalam Botol Kosong Sambil Berjongkok

Art performance 6.jpg
Isa Perkasa Membuat Menuangkan Air ke Dalam Botol Kosong Sambil Berdiri

Setelah aksi tersebut selesai, Isa langsung keluar arena dengan langkah santai. Sementara para penonton masih terdiam mematung, tak menyangka kalau aksi tersebut sudah selesai.

Terus terang, saya pun semula kurang paham dengan aksi Isa Perkasa tersebut. Lalu saya mencoba menemui pelukis nyentrik tersebut ketika sedang asyik makan di ruang belakang arena pameran. Nah, dari obrolan dengannya baru saya paham makna aksi pertunjukannya tadi.

Isa ingin mengungkapkan melalui aksinya tersebut bahwa saat ini lingkungan sudah rusak dan benar-benar hancur. Lingkaran yang dibuat Isa menggambarkan bumi dan secara spesifik menggambarkan kondisi Indonesia. Saat ini Negara kita sedang banyak dilanda bencana, terutama siklus alam semakin tidak jelas. Terus ditambah juga hutan yang sudah gundul, sehingga ketika air mengalir dari langit menjadi tidak tertampung. Akibatnya terjadi bencana banjir di mana-mana.

Kayu manis merupakan simbol wangi atau harum. Indonesia ini dulu namanya harum, karena kaya dengan sumber daya alam yang melimpahj ruah. Namun, karena salah urus akhirnya menjadi rusak.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Wah, Eyang selalu mengisi liburan dengan hal yang keren dan bermanfaat. Mantap. :-D

Eh, ada Kang @mrohmat .... lama gak bersua nih. Iya, eyang mah selalu memanfaatkan waktu dengan kegiatan positif. Apa saja harus kita lakukan asal ada manfaatnya.

Terima kasih ya sudah mampir di blog eyang.

Iya, sudah lama, ya, Eyang hehe.
alhamdulillah selalu menjadi inspirasi.

Terima kasih kembali :-)

Keren banget dah. Sayang ga bisa ke sana 😅

Iya, teh @gethachan mah sibuk wae nyak? Gak apa-apa, lain kali eyang ajak kalau ada even serupa. Semoga nanti mah bisa hadir, sekalian meliput kegiatannya.

Waaaah, benda-benda hasil kreasi seni para senimannya itu apik banget, ya, Kang? Artistik! Sayang ga tau ada acara ini, kalo tau pasti saya menyempatkan hadir. Menarik banget pastinya menyaksikan pameran seperti ini.

Tentang Kang Isa, wah..., berarti banyak penonton yang tak dapat menangkap makna pertunjukannya itu, donk?
Kang Jay saja, jika tak menyempatkan diri untuk bertanya akan makna yang ingin disampaikan dari aksinya itu, ga akan bisa menangkap arti pertunjukannya itu, donk!

Berarti banyak penonton yang terpana dan kepalanya dipenuhi oleh tanda tanya, deh! :)

Btw, thanks sudah diajak bertamasya ke arena pameran itu melalui tulisan ini, Kang!

  ·  7 years ago (edited)

Seniman itu mirip dengan penulis. Pada hakikatnya kita juga sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mereka. Kalau pelukis misalnya, mereka memanfaatkan cat, kuas, dan kanvas untuk menyalurkan ide kreatifnya melukis, sedangkan penulis memanfaatkan pena dan kertas, atau ketukan jari di keyboard atau keypad untuk menuangkannya jadi tulisan. Ibarat papatah 'setali, tiga uang'.

Salah satu keunikan seniman itu suka membeuat sesuatu yang unik dan bikin orang bingung. Contohnya hasil kerasi seniman terkadang susah ditebak maknanya, kecuali pelukis realis. Ini mirip dengan penulis puisi yang terkadang bahasanya 'tingkat Dewa', sehingga kita hanya bisa termangu-mangu tanpa tahu maknanya.

Btw, next time saya kabari kalau ada even kesenian yang layak untuk ditonton. Hatur nuhun ya teh @alaikaabdullah sudah mampir ke blog saya.

Salam pena kreatif

Waw... Mantap sekali atraksi nya Pak. Di Indonesia banyak sekali atraksi-atraksi pentas seni yang bisa menghibur masyarakat.

Terkadang atraksi-atraksi di Indonesia bukan hanya menghibur masyarakat Indonesia pak @benimardaniat, tetapi juga dunia.

Terima kasih Mbak @jarnidanababan sudah mampir ...

Eh, ada Mas @benimardaniat. Apa kabar nih? Lama kita tak saling menyapa nih.

Iya, seniman memang aksinya suka bikin kita kagum. Mereka menyuarakan perasaanya melalui buah karyanya, hamper sama dengan kita para penulis.

Terima kasih sudah mampir ya Mas Beni.

Seni yang indah lahir dari jiwa yang teranugrah

Betul sekali ! Seni memang lahir dari kelembutan dan rasa yang dalam. Hanya Tuhan yang bisa memberikan rasa itu kepada umat-Nya yang terpilih.

Terima kasih Mas @bennpoelem sudah mampir ke sini. Salam kenal dan salam pena kreatif.

Kreativitas tingkat tinggi inimah namanya Eyang @jharyadi. Bisa-bisanya tumpukan sampah plastik dipajang...Hehehe

Seniman itu memang idenya luar biasa. Kadang sesuatu yang tidak kita pikirkan, justru dilakukannya. Perlu sedikit mengerutkan dahi untuk mencerna karya mereka. Kalau kita membacanya dengan mata hati, maka kita bisa cepat menangkap maksudnya.

Terima kasih Mas @tusroni yang rajin mampir ke lapak eyang.