FILM tak bisa memilih siapa penontonnya, karena dihadapan film semua setara **(cak udin)
Statement yang Menarik Čak.
Bukan untuk menggurui Tapi hanya ingin sekedar berdiskusi, pada proses kreatifnya yang saya pahami si film maker pasti menentukan target audiênce. Jika film bertarget anak anak. Maka cara bertutur seperti membaca dongeng, misalkan, agar si anak paham cerita atau pesan yang ingin di sampaikan. Begitu juga dengan film remaja. Bagaimana sih dialog dialog, atau pendekatan pendekatan yang harus dilakukan untuk membuat si remaja merasa dekat dgn narasi yang diceritakan di dalam film. Lain hal nya juga dengan target audiênce dewasa 21 tahun ke atas. Logika logika rumit, memangkas dialektika yang begitu panjang, karena si dewasa dianggap paham.
Hehehe. Itu barangkali menjadi bahan diskusi. Tapi masih bisa didiskusikan lagi dengan pelbagai film film lainnya. Salam Sinema Čak. Tulisan nya sangat bermanfaat. Salam Karya.
Menarik, sipsop. Hanya saja ada film yang secara target audience sudah di maping tetapi malah melebihi ekspektasi. Seperti film AADC, Dolan dll. Cuman film anak2 yg sangat segmentik.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
(Y) Seeep. Kayaknya sembari kopi hitam mantap nih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bikinlah kajian film di luar ruang formal. Yakin deh pasti akan banyak prespektif liar yang menambah gairah untuk membuat film yang liar tapi tak nampak liar hahahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit