Gampong Meunasah Mon Cut Kemukiman Lamlhom kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar adalah sebuah gampong yang luas wilayahnya 125 Ha yang terdiri dari areal persawahan + 77 ha, areal perkebunan + 30 ha dan areal pemukiman penduduk + 18 h. Letak geografisnya Gampong Meunasah Mon Cut diapit oleh lahan pertanian dan pegunungan/ perkebunan masyarakat. Gampong dengan Jumlah penduduk 316 jiwa dan 46 % penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Gampong meunasah Mon Cut juga tidak luput dari hantaman dasyatnya gelombang tsunami yang terjadi pada tahun 2004. HampIr 90 % sarana dan prasarana masyarakat hancur total.
Seiring perjalanan waktu dan musim. Masyarakat Gampong Meunasah Mon Cut setahap demi setahap menata kehiduppan mereka kearah yang lebih baik. Keberadaan beberapa NGO asing dimasa rehab-rekon aceh telah membawa perubahan didalam perjalanan hidup mereka. Pembangunan perumahan dan fasilitas pemerintahan gampong yang dilakukan pada masa tersebut telah membuat kehidupan bergeliat kembali. Pembersihan lahan pertanian, pembangunan sarana air bersih dan pembangunan kilang padi masyarakat dan didukung lagi oleh bantuan PNPM dan BKPG telah menjadikan cikal-bakal lahirnya BUMG.
Tak dapat dipungkiri bahwa dengan kehadiran beberapa BUMG mempunyai makna dan arti sendiri bagi masyarakat meunasah Mon Cut Kemukiman Lamlhom Kecamatan Lhoknga, disamping membuka lapangan kerja yang baru, masyarakat juga bisa menikmati hasi dari sisa usaha BUMG tersebut. Banyak pembangunan-pembangunan gampong yang berskala kecil telah dapat di danai oleh hasil usaha BUMG. Masyarakat Gampong Meunasah Mon Cut kini telah dapat menikmati air bersih yang melimpah dengan harga yang sangat murah, semua fasilitas BUMG yang dikelola oleh gampong memberikan harga murah kepada masayrakatnya. Dari hasil sisa usaha BUMG yang paling nyata dirasakan adalah masyarakat mendapatkan + 2 kg daging pada tiap hari meugang menjelang bulan puasa. Ungkap Armia, ketua BUMG Gampong Meunasah Moncut.
Adapun jenis-jenis kegiatan BUMG Gampong Meunasah Mon Cut adalah :
- BUMG unit air bersih.
- BUMG unit Kilang Padi
- BUMG unit SPP
- BUMG unit teratak dan
- BUMG unit kelompok tani
- BUMG unit sewa meyewa alat pecah belah
Pengelolaan BUMG-BUMG tersebut diatas dikelola oleh masyarakat – masyarakat yang dipilih melalui muasyawarah di gampong. Tiap – tiap unit BUMG mempunyai pengurus yang lengkap. Setiap pengurus BUMG wajib menyampaikan laporan tahunan tentang kinerja dan hasi usaha yang didapat oleh tiap-tiap BUMG. Semua hasil usaha yang didapatkan akan dimusyawarahkan melalui rapat gampong, dan rapat gampong merupakan forum tertinggi dalam mengambil segala kebijakan gampong.
Kepala BPM sedang memeriksa kelengkapan adminstrasi BUMG untuk penilaian BUMG terbaik tingkat provinsi.
Kepala BPM sedang berbicara dengan warga di tengah areal persawahan.
Masyarakat Gampong Meunasah Mon Cut melalui rapat-rapat di gampong telah membuat perencanaan-perencanaan baru untuk 5 (lima) tahun yang akan datang. Perencanaan tersebut telah dikemas dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) dan RKPG. Salah satu usulan gampong yang tertuang dalam RPJMG dan RKPG melalui PNPM adalah pembangunan Polindes. Berdasarkan hasil MAD Perioritas usulan yang diselenggarakan pada tangga 30 Desember 2014 menetapkan usulan pembangunan polindes gampong Meunasah Mon Cut merupakan salah satu usulan yang akan didanai dengan anggaran PNPM tahun 2014. Sedangkan penganggaran BKPG 2014 pihak masyarakat akan mengembangkan usaha BUMG yang telah ada dan membuat unit unit usaha yang baru, ujar Yusriadi, keuchik Meunasah Mon Cut Lamlhom.