Dan Langit Pun Merekam Jejak Merah | 3

in indonesia •  7 years ago 

Dawiyah masih tak menjawab. Hanya mengedipkan mata agak genit ke arah suaminya.

Abdurahman menarik wajah wanita berambut sebahu itu. Mendekat ke wajahnya. Lalu mencium ubun-ubun dan turun ke kening.

“Terima kasih sudah menjadi ibu yang baik untuk anak-anakku.”

“Anak-anak kita,” sela Dawiyah membenarkan kalimat suaminya.

“Heheh iya ya. Anak-anak kita.”


ayin8.jpg
Hiruk pikuk suara mesin tik bersahutan di sudut sisi kiri gedung kantor kepala daerah tingkat dua. Di sudut itu sektor penguatan ekonomi dibahas secara serius. Dawiyah sibuk dengan mesin tiknya.

Tangannya lincah menari-nari di atas tuts. Sesekali terdengar bunyi “ting” tanda margin kertas sudah habis ke kanan.

Diperhatikannya surat itu, dibaca sekali lagi. Memastikan tidak ada kata atau kalimat yang salah. Dawiyah tidak suka membuat kalimat yang bersayap, bisa ditafsir berbeda antara pengirim dan penerima surat. Di situlah kelebihannya. Karena itu pula, kepala bagiannya, selalu meminta Dawiyah mengetik surat.

Biasanya setelah diketik Dawiyah, surat itu langsung jadi dan tak perlu melewati koreksi dari kepala bagiannya.

Surat itu digelung, lalu ditaruh ke dalam map warna kream. Kertas karbon dirapikan dan diletakkan ke dalam laci penyimpanan. Karbon hitam itu dijadikan alat mengcopy surat rangkap dua.

Sehingga, kertas dibawah karbon bisa dijadikan arsip sekaligus. Tidak perlu lagi menggandakan surat itu dengan cara mengetik ulang.

Surat itu lalu diserahkan ke sekretaris kepala bagian. Dawiyah kembali ke kursinya. Mebolak-balik Harian Waspada. Di laman surat kabar itu tertulis gencarnya pemburuan Partai Komunis Indonesia (PKI).


MASRIADI.gif

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Mantap mas.. Ada saran ngak nih saya dari dulu pengen jadi penulis tapi ngak tau mau mulai darimana..?

menulislah, ndak usah mikir bagus atau tidak. mulai terus