Razali Yusuf, Ketua LSM Acheh Future
Berdasarkan amatan lembaga Aceh Future selama ini,sering berkunjung ke berbagai dayah di Aceh seiring memberikan bantuan kitab dari program Acheh Future peduli santri yang kurang mampu, cukup banyak anak-anak santri yang membutuhkan bantuan, terutama bantuan kitab,apalagi santri yang berasal dari keluarga kurang mampu atau miskin.
Setiap tahun harus membeli kitab, baik sudah yang tamat belajar salah kitab maka akan belajar kitab lain nya terutama pada saat naik kelas. Semakin tingkatan kelas lebih tinggi, harga kitab nya semakin mahal, ada harga kitab berkisar antara 500-1 juta, cerita Ketua Acheh Future Razali Yusuf. Di rajwa cafe rabu 1 oktober 2019.
Belajar kitab tidak sama dengan kebutuhan buku di sekolah-sekolah, kalau buku bisa di foto copy punya teman, sedang kitab tidak bisa di foto copy, jika pun menyimak kitab teman tidak maksimal karena tidak bisa belajar di bilik/penginapan saat jam istirahat.
Banyak kisah santri, membuat saya terharu, mereka menceritakan tentang perjuang nya untuk mencari uang untuk membeli kitab, ada santri harus minta izin ke guru nya atau pimoinan dayah untuk pulang kampung, bekerja mencari uang ada yang melaut, ada yang cari upah harian kerja di sawah, yang penting bisa mengumpulkan uang bisa membeli kitab. Bila berharap uang dari orang tua mereka membeli kitab, untuk beli beras satu bambu saja tidak ada.
Harapan Acheh Future, Pemerintah Provinsi, kabupaten, pemerintah kota di Aceh, dapat mengalokasikan anggaran untuk membuat program bea santri, bil khusus santri dari keluarga kurang mampu dan santri berprestasi.
Santri dayah merupakan calon-calon ulama masa depan Aceh, santri pondasi syariat islam dan pagar agama islam kita yang harus kita perhatikan dengan serius. Jika pemerintah selama ini sudah membantu dana dayah untuk infra struktur dan sarana lain nya,, maka ke depan dapat di tambah dengan program bea santri, itu harapan kita ujar Razali Yusuf.