Menemukan Cara Lebih Hidup

in indonesia •  6 years ago  (edited)


Sumber

I dont know to start how to write much idea in my mind to be one post.

Segala itu menjadi benang kusut yang belum menemukan puncanya, sehingga harus merunut dan mengklasifikasi keping keping informasi yang terlanjur beraduk.

Begitu bersiweleran ide ide itu sehingga selalu saja point point pengungkapan yang tak bersusun kacau menjadi sesuatu yang liar namun mau tak mau harus di ungkap.

Ada planning liburan panjang menjelang akhir tahun, ada proses pindah yang terbentur sk rekomendasi, ada niat bisnis butuh modal besar, belum lagi rancangan kegiatan di berbagai komunitas.

Bagaimana dengan pengembangan kecakapan berbahasa Inggris yang belum menemukan aksinya?, Gathering Nasional CISC di Malang belum juga punya ada kesepakatan antara isi dompet dan kepepet.

Menuntaskan bacaan satu buku saja butuh waktu seminggu, tontonan film bermutu dua hari satu, meski lewat streaming terkadang terlewati.

Acara keluarga, silaturahmi dan kongkow bareng parte menjadi satu hal yang harus ada namun lepas begitu saja. Alasannya pun receh, sibuk dan tak sempat.

Mengeksekusi rencana baik butuh biaya sosial terlalu tinggi. Terlalu baik, sering berbagi dan lupa diri tak mampu secara materi akhirnya jadi momok menakutkan untuk terus bergerak dalam rencana rencana kebaikan.

Jika ada yang bilang, acara spontan tanpa agenda terkadang lebih asyik. Ada benarnya, ketika semua mengangguk dan siap. Saat seiya sekata maka kesulitan akan memberi kemudahan.

Bagaimana dengan aksi dan gerakan kecil yang butuh settingan, bagaimana dengan tempat, tamu, fasilitas dan dukungan karena bersentuhan dengan orang banyak?

Spontan hanya hadir sebagai kreatifitas pada hari pelaksanaan bukan penyusunan konseptul. Disinilah planner dan konseptor memegang leader of action.

Planning harus dibuat, target dan sasaran harus di tembak dan ide harus di eksekusi. Baiknya ada rencana cadangan yang disiapkan untuk antisipasi beberapa kemungkinan yang akan terjadi.

Namun saat ini, terlalu banyak wacana tanpa aksi hanya menjadikan kita sosok pengobral, menjual mimpi atau kasarnya kita dicap sebagai manusia penuh omong kosong.

Sebagai perencana maka sebelum menjadi konsep kita harus mampu melihat tolak ukur, indikator dan hal yang melatar belakanginya.

Percayalah, berbuat kebaikan akan membuat semesta akan membuka cakrawala baru untuk disentuh dan di eksplor.

Semua bermula dari niat dan semakin aktif dalam berbuat semakin banyak muncul ide ide liar yang meracau kedalam benak.

Bila Hidup fokus untuk menanam kebaikan, meramu potensi dan memperbanyak menelaah fenomena maka menjadilah manusia manusia yang mumpuni dan punya sudut berbeda dalam menyikapi problema kehidupan.

Jadi bagaimana, steemian? Mau buat hidupmu lebih hidup.

Rencanakan saja dulu, niat baik saja dulu dan lakukan saja kalo itu kebaikan, berbagi cintalah pada dunia, mari menyebarkan sikap positif sebagai jembatan masa depan kita.

Masa depan itu bisa di estimasi secara akal namun tidak untuk kepastian, karena masa depan adalah tanda tanya besar.

Mengapa? Karena kita hanya mampu membuat kata kata hubung secara berlawanan, bertentangan dan bertujuan. Contohnya dan, atau, tetapi, selanjutnya, untuk, guna dan sebagainya.

Rencana rencana kebaikan dan aksinya hanya menjadi penghubung antara saat ini dan masa depan.

Jadi teruslah berencana, berbuat dan beraksi untuk hidup lebih baik.

Wasalam.


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

@masripribumi, I gave you a vote!
If you follow me, I will also follow you in return!