Perayaan Maulid Ciri Khas Pidie

Assalamualaikum sahabat steemian,
Hari ini saya berada di Kabupaten Pidie dalam rangka memenuhi undangan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di tempat salah seorang saudara saya disini.

Saya melihat ada suatu yang berbeda dalam perayaan maulid di daerah yang masih kental adat budaya ini. Pidie adalah daerah yang berada disebelah timur dari kota Banda Aceh, dan berada ditengah-tengah antara Aceh Utara dan Banda Aceh.

Dalam memperingati hari besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW mereka selalu merayakannya dengan penuh kemewahan baik segi makanan ataupun lainnya , ini hanya semata-mata karena ingin memperlihatkan rasa cinta mereka kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Jauh hari sebelum datangnya Bulan Maulid mereka sudah memikirkan dan merencanakan sesuatu untuk menyambut bulan yang penuh rahmat ini. Seperti menyimpan Ayam peliharaan nya dan diberi makan banyak agar gemuk untuk dipotong ketika hari maulid nantinya.

Sudah menjadi kebiasaan saat merayakan maulid selalu serentak di kampung-kampung mereka , setiap rumah menyediakan nasi dan berbagai menu makanan untuk di hantarkan ke surau sebagai menu makanan bagi tamu undangan dari desa-desa tetangga.

Saya melihat ada suatu yang berbeda dalam menyiapkan menu makanan untuk di hantarkan ke surau. Mungkin kita hanya membungkuskan nasi dan beberapa menu makanan Saja dan kemudian disatukan dalam kantong plastik, untuk kemudian dibagikan kepada tamu undangan.

Tapi berbeda dengan orang pidie , mereka menyiap banyak jenis menu makanan seperti layaknya di hidangkan di meja makan dan kemudian disusun didalam talam untuk kemudian dibawakan ke surau.
Uniknya lagi mereka selalu menyelipkan garam dengan tusukan cabe rawit didalam gelas dan di letakkan diantara menu makanannya. Mereka percaya bahwa garam itu dapat menjauhkan kita dari berbagai macam penyakit barang siapa yang mencicipinya sebelum makan.

Setelah semua siap, kemudian dibungkus dengan kain yang sudah disiapkan kusus untuk membungkus kenduri maulid. Dan kenduri siap di hantar ke mesjid atau surau desa mereka.

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA