Membangun sistem pelacakan aset berbasis blockchain untuk memerangi korupsi dan merevolusi keuangan melibatkan beberapa langkah:
1. Tentukan Cakupan Sistem:
- Identifikasi Aset: Pertama, tentukan jenis aset yang ingin kita lacak. Ini bisa berupa aset fisik (properti, peralatan) atau aset keuangan (saham, obligasi).
- Peserta: Siapa yang akan terlibat dalam sistem ini? Hal ini dapat mencakup pemilik aset, kustodian, regulator, dan calon konsumen.
- Kerangka Peraturan: Pertimbangkan peraturan yang ada seputar kepemilikan dan pengalihan aset di wilayah target kita.
2. Pilih Platform Blockchain:
- Publik vs. Swasta: Tentukan blockchain publik (misalnya Ethereum) untuk transparansi atau blockchain pribadi (diizinkan) untuk kontrol berbasis konsorsium.
- Skalabilitas dan Keamanan: Pertimbangkan kecepatan transaksi platform, fitur keamanan, dan kemampuan menangani volume aset yang kita antisipasi.
3. Kembangkan Kontrak Cerdas:
- Kontrak yang dijalankan sendiri ini akan mengatur transfer kepemilikan aset dan mencatat transaksi di blockchain.
- Kontrak harus menjelaskan aturan kepemilikan, kontrol akses, dan potensi pemicu peringatan jika terjadi aktivitas mencurigakan.
4. Integrasikan dengan Sistem yang Ada:
- Kembangkan antarmuka untuk menghubungkan sistem blockchain kita dengan database dan aplikasi yang ada yang digunakan oleh peserta untuk manajemen aset.
5. Percontohan dan Implementasi:
- Mulailah dengan program percontohan yang melibatkan sejumlah aset dan peserta terbatas untuk menguji fungsionalitas sistem dan mengidentifikasi tantangan apa pun.
- Secara bertahap meningkatkan sistem berdasarkan hasil uji coba dan mengatasi masalah yang teridentifikasi.
Pertimbangan Tambahan:
- Standarisasi: Format data dan protokol standar di seluruh sistem sangat penting untuk interoperabilitas dengan berbagai platform.
- Keamanan: Langkah-langkah keamanan yang kuat sangat penting untuk melindungi sistem dari serangan siber dan memastikan integritas data.
- Pendidikan Pengguna: Mendidik semua peserta tentang fungsi sistem dan praktik keamanan.
Penjelasan Diagram:
- Sistem dimulai dengan Peserta (A) yang terlibat dalam ekosistem pelacakan aset.
- Peserta ini menentukan Cakupan Sistem (B) termasuk jenis aset, peserta yang terlibat, dan pertimbangan peraturan.
- Berdasarkan cakupannya, Platform Blockchain (C) dipilih. Ini bisa berupa blockchain publik (E) yang menawarkan transparansi atau blockchain pribadi (F) untuk akses yang lebih terkontrol.
- Kontrak Cerdas (D) kemudian dikembangkan pada platform yang dipilih. Ini mengotomatiskan transfer kepemilikan dan mencatat transaksi di blockchain.
- Tergantung pada platform yang dipilih (publik atau swasta), sistem terintegrasi dengan sistem manajemen aset (G&H) yang ada.
- Setelah pengembangan dan integrasi, fase Percontohan & Implementasi (I) menguji sistem dengan sejumlah aset dan peserta terbatas.
- Berdasarkan hasil uji coba, sistem menjalani Peluncuran Sistem Penuh (J) untuk adopsi yang lebih luas.
- Terakhir, sistem penuh beroperasi dengan peserta berinteraksi dan memanfaatkan fungsi pelacakan aset yang aman dan transparan.
Membangun sistem seperti itu memerlukan kolaborasi antara pengembang, profesional hukum, lembaga keuangan, dan mungkin badan pemerintah. Meskipun hal ini merupakan upaya yang kompleks, potensi manfaatnya bagi transparansi, efisiensi, dan inklusi keuangan sangatlah besar.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit