Sajadah Jingga

in indonesia •  7 years ago 

image

Wajahmu usang termakan usia yang
tak lagi belia. Kusematkan engkau di gantungan reok yang ada di sudut kamar mungilku yang cuma berdinding papan. Tak ada aroma wewangian di sana.

‌Warnamu kusam, kulitmu tak sehalus sutra yang biasa dipakai para dara.Wujudmu tak terpancar indah kasat mata. Muliamu hanya dapat kurasa dengan jiwa. Jiwa yang sepi. Sepi akan iman.Engkau kubentang dikala subuh, siang, petang dan malam. Dikala jiwaku rapuh akan onak yang menghadang.

Sajadah Jingga... Bisumu adalah penerang setiap langkah kujelang. Saksimu membawaku ke jalan hijrah yang hilang. Hijrah dari masalaluku yang kelam.

‌Sajadah Jingga.... Tetaplah engkau menjadi jembatan. Jembatan yang mengantarkanku menuju Syurga yang kurindukan.

"Terimasih sahabat steemian yang telah mampir di puisi perdana saya"

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Good. Pak Muazier sepertinya berbakat di bidang sastra. Lanjutkan!

Hehe.. Mksh asma.. Itu cuma puisi sederhana yg inspiriasinya dtg ktika membentangkan sajadah pas mau shalat. Ya sdh sy hajar trus, hehe.

Hehe...
Udah mantap itu. Inspirasi memang harus segera dieksekusi

mantap....mantap....

Trimakasih sobat.

Mantap pak muazir

Hehehe.. Moly pih hana kureung.

Puisi yang menyentuh qalbu, penuh makna yang tersirat dan pesan syurgawi.

Trimakasih.. Smg bs mningkatkan ketqwaan kita kpd Sang Pencipta.

mantap, sang puitis