Cantik, sudah barang pasti semua orang ingin memiliki kecantikan. Berpenampilan cantik dapat membuat seseorang akan merasa lebih percaya diri dalam menjalani aktivitasnya. Dimanapun, kapanpun dan siapapun ia pasti memiliki hasrat untuk tampil cantik. Memang ada benarnya juga jika dikatakan bahwa tingkat kecantikan seseorang menentukan kemudahan dalam beraktivitas dalam hal ini berhubungan dengan interaksi sesama manusia.
Sangat disayangkan dewasa ini banyak yang salah mengartikan kecantikan. Konsep kecantikan hanya dinilai berdasarkan penampilan fisik semata tanpa menilik kepada yang lainnya. Dimana tampil cantik itu hanya dipandang pada postur tubuh serta keindahan wajah. Padahal, jika dilihat dari kacamata agama, sangat jelas di katakan bahwa cantik bukan hanya persoalan keindahan fisik yang dimiliki tetapi juga dilihat dari hati. Ini berarti bahwa keselarasan antara fisik dan sikap itulah yang dijadikan patokan kecantikan.
Hal yang wajar memang jika kita selaku manusia memanfaatkan apa yang telah dikaruniakan oleh sang pencipta. Namun harus diperhatikan juga bahwa setiap yang diberikan merupakan suatu titipan yang akan dipertanggung jawabkan. Kemana kita gunakan, untuk apa kita manfaatkan, itulah persoalan yang akan kita hadapi nantinya.
(Sumber Foto; Google)
Jika dipahami dengan benar, maka yang patut disadari bahwa kecantikan merupakan suatu ujian. Memang secara tidak langsung kita tidak bisa menyadarinya. Padahal itulah yang sebanarnya. Karena sering kita menganggap bahwa ujian hanyalah segala hal yang berbanding balik dari keindahan. Mungkin dari pernyataan ini bisa saja menimbulkan pertanyaan, jika cantik itu merupakan suatu ujian, mengapa diberikan?? Saya rasa jawabannya sangatlah simpel. Sebagai manusia, kita di berikan karunia akal dan pikiran oleh Tuhan. Akal itu difungsikan untuk memikirkan tentang apa saja yang ada didunia ini termasuk terhadap diri sendiri. Disinilah kita dapat memanfaatkannya sebagai sarana dalam menjawab permasalahan tersebut. Mengapa di ciptakan seperti ini, kenapa harus begini dan sebagainya, bisa terjawab tersendirinya jika kita mau memikirkannya.
Jika cantik itu ujian, untuk siapakah ujian itu ditujukan???
Berbicara mengenai ujian pasti ada kaitannya dengan kepada siapa yang ditujuakan atau siapa yang menjalaninya. kecantikan menjadi ujian tersendiri kepada individu yang memlikinya, dalam hal ini perempuan dan juga terhadap laki-laki.
Bagi perempuan, kecantikan merupakan segalanya. Disinilah letak ujian yang diberikan. Dengan diberikan kelebihan yang sangat indah tersebut, tepatkah dia mempergunakannya. Jangan-jangan dari adanya kecantikan itu, dia melupakan bahwa itu harus di jaga dan di istimewakan.
Dewasa ini, sering kita lihat, baik secara langsung berhadapan maupun dimedia sosial, sedikit sekali dari perempuan yang menyadari bahwa dia telah diistimewakan. Kecantikan yang dia dapatkan bukanlah sesuatu yang dapat dinikmati oleh semua orang. Selain itu, terkadang ia mempergunakannya untuk perkara yang sangatlah tidak layak. Misalnya saja, dengan kecantikan yang ada ia gunakan untuk memberikan kesan kepada kepada orang yang baru dikenal bahwa dia adalah orang yang patut di cintai. Memanfaatannya untuk kesenangan sementara yang sudah jelas akan larangannya. Sepatutnya, yang demikian itu tidaklah terjadi. Karena sungguh sangatlah rugi jika kecantikan yang diberi dimanfaatkan kepada yang tak diridhai.
Perlu diingat bahwa wanita itu telah diistimewakan. Keistimewaaan yang diberikan haruslah di jaga dengan sebaik-baiknya. Wajah yang cantik dan postur tubuh yang indah bukanlah barang murah yang dengan mudah diberikan kepada orang lain untuk dinikmati. Cukup memposisikan diri sebagai orang istimewa, hanya orang tertentu saja yang layak mendapati dan menikmatintinya.
Selain untuk perempuan, kecantikan seorang wanita juga bagian dari ujian bagi kaum pria. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran yang artinya "Katakanlah kepada laki-laki muslim agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah maha Mengetahui apa yang mereka perbuat"(QS. An-Nur:30). Disini jelas terdapat perintah bagi kaum pria, dimana diharuskan menundukkan pandangannya dari pada melihat kecantikan wanita, baik wajah maupun yang lainnya. Dalam hal ini bertujuan untuk menghindari akan potensi terjadinya kekejian yang tidak diinginkan.
(Sumber Foto: Google)
Sebagai manusia biasa, kaum pria juga ingin menikmati keindahan. Cantiknya Wajah dari lawan jenis misalnya. Ketika berhadapan dengan suguhan kecantikan didepan mata, pasti akan hadir didalam hati keinginan untuk mendapatkannya. Begitu juga dengan keindahan postur tubuh dari wanita. Jika di hadirkan dihadapan mata maka yang terjadi ialah munculnya hasrat untuk bisa menikmatinya.
Inilah bentuk ujian dari kaum pria dari kecantikan wanita. Kesanggupan mematuhi akan perintah serta larangan di uji seketika. Bisa atau tidaknya dalam menjaga pandangan dari yang bukan hak dirinya. sanggup atau tidaknya menahan keinginan untuk memanjakan nafsu dalam kenikmatan yang sementara.
Jadi, yang menjadi kesimpulannya adalah Kecantikan itu merupakan ujian, maka berhati-hatilah dalam pemanfaatannya.
Catatan : @muliadi.ms97 ( Muliadi, Antropologi A, 150230023)
Yas akid football
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit