Apa kabar sahabat steemian, sudah kah anda menghayal untuk masa depan, yang sudah lulus kuliah menghayal untuk kerja di perusahaan atau perkantoran, yang belum siap kuliah menghayal untuk pakai toga. Mungkin penghayalan kita itu ada yang jadi kenyataan ada yg tidak.....!! Itu tergantung pada diri sendiri.
Sumber
Yang belum selesai kuliah mungkin akan merasa bahagia disaat mareka membayangkan skripsi yang dikerjakan sudah di cetak dan ditulis nama mareka dengan tinta emas di sampulnya, apa lagi saat dengan balutan baju toga naik ke atas panggung bersalaman dengan rektor, foto bersama keluarga, foto bersama teman-teman, pasti membuat perasaan haru biru. Saat itu pasti mareka lega dan bangga bahwa perjuangan mareka tidak sia-sia.
Tapi yakin lah euforia itu tidak akan bertahan lama, cepat atau lambat mareka akan meyadari bahwa tanggung jawab tidak berkurang setelah mareka wisuda, tapi justru bertambah besar. Karena mareka tidak akan pernah tau bahwa setelah melepaskan pakaian toga mareka akan memasuki dunia baru yang barang kali lebih berdarah-darah dibandingkan dengan perjuangan skripsi. Pada saat itu mungkin mareka akan merindukan masa-masa perjuangan skripsi yang permasalahan hanya revisi, dosen wali dan dosen pebimbing.
Setelah Selesai Kuliah dan Toga di Lepas, Problem Utamanya adalah Mencari Kerja.
Sumber
Probelem pertama sudah selesai yaitu sudah siap kuliah dan toga dilepas, Ya,,,!!! Tantangan selanjutnya adalah tentunya ya persoalan cari kerja. Ini bisa jadi tantangan yang sangat menyiksa batin. Karena bagaimana pun selain untuk mendapat ilmu, kuliah selama empat tahun atau lebih tentu dipersiapkan untuk mencari kerja. Yang tentunya orang tua mareka juga pasti sangat mengharapakan mareka punya penghasilan, bahkan lebih bagus lagi mareka juga bisa membantu perekomian keluarga.
Tetapi walaupun demikan mencari kerja itu tidak semudah yang di bayangkan. Yang pertama mareka harus bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang lainnya. Yang kedua mareka tidak akan mudah menentukan pekerjaan yang mareka inginkan. Kadang mareka harus realistis karena lowongan karja yang tersedia tidak sesuai dengan yang diinginkan, (kuliah jurusan ini lowongan kerja jurusan itu). Belum lagi mareka harus mempertimbangkan banyak hal saat menerima tawaran pekerjaan, mulai dari akomodasi, gaji, sampai jenjang karir yand diinginkan.
Lalu, Mareka Pasti Akan Diuji dengan Ilmu-Ilmu yang Mareka Dapatkan Dibangku Kuliah.
Sumber
Mareka justru salah kalau berpikir bahwa kawajiban terus belajar harus berhenti. Mareka senang tak harus lagi mengulang teori-teori yang bahkan selama kuliah tidak pernah dimengerti, mareka juga tidak harus mengerjakan tugas yang menggunung dan presentasi yang menegangkan.
Justrus itu salah besar, Setelah kuliah mareka akan diuji dengan ilmu-ilmu yang sudah mareka dapatkan di bangku kuliah. Baik itu ilmu dibidang akademik, tehnik, fkip, kedokteran dan lain sebagainya.
Beban Semakin Berat, Disaat Mareka Tau Bahwa Sudah Waktunya Untuk Membahagiakan Orang Tua.
Sumber
Dulu waktu kecil hingga kuliah, orang tuanya sudah bekerja keras untuk memenuhi kubutuhan mareka. Dan disaat mareka sudah punya penghasilan sendiri, mareka punya keinginan membahagiakan orang tuanya. Walaupun kasih orang tuanya itu tidak mungkin bisa dibalas tapi orangtunya cukup bahagia melihat kehidupan mareka baik-baik saja.
Pekerjaan Juga Tak Semudah Saat Mareka Menulis Skripsi, Mungkin Atasan Mareka Lebih Galak dan Kejam Dibandingkan dengan Dosen Pembimbing Sekalipun.
Sumber
Mareka yang sering mengeluh saat mengerjakan skripsi, ngomel sana-sini, revisi, nunggu dosen pembimbing dikampus seharian, belum lagi janjian sama dosen pebimbing jam 10 pagi tapi dosennya datangnya jam 3 sore, dan lain-lain. Tapi mulai sekrang berhenti lah mengeluh, (yang namanya kata mengeluh itu tolong di buang) , karena persoalan revisi tidak hadir cuman di skripsi itu saja, tapi disaat mareka sudah kerja, atasan dan klien mareka akan memaksanya revisi berkali-kali.
Karena kalau mareka gagal atau malas-malasan di skripsi itu efeknya hanya terjadi pada mareka, sebab skripsi itu tanggung jawab mareka. Yang akan marah paling orang tuanya karena tidak lulus-lulus, dan tidak merugikan orang lain. Berbeda dengan dunia kerja, tanggung jawab yang akan mempengaruhi semua bidang jika mareka malas-malasan. Yang marah mungkin bisa jadi atasan, klien, rekan sedivisi dan sebagainya.
Ketika Lagi, Disaat Keluarga Mareka Menuntut Mareka Untuk Segera Berumah Tangga , Itupun Juga Sangat Mendera.
Sumber
Sudah punya pekerjaan dan penghasilan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan tuntutan pun juga tidak akan pernah berhenti sampai disini. Tuntukan yang lebih menyeramkan akan muncul, dan akan terus menhantui mareka sampai mareka memenuhinya.
Yap,,,!! Pertanyaan "Kapan Nikah" ini bisa jadi tuntutan yang paling mengerikan.
Sekarang Bukan Nilai Yang Sempurna Yang Diminta, Tapi Keseimbangan Antara Kerja Dan Urusan Cinta.
Sumbet
Disaat kuliah mungkin mareka dapat IPK tinggi sangat bahagia, karena mareka hanya diminta belajar dan bawa pulang IPK yang bagus, syukur-syukur bisa lulus caumlaude lagi. Sangat sempurna bukan....!!! Tapi disaat mareka sudah melewati semua itu, dan sudah menjadi orang dewasa sepenuhnya, tuntutan pun semakin banyak, disitulah perlu keseimbangan antara kerja dan rumah tangga, yang dulu mareka hanya berpikir itu urusan orang dewasa tapi sekarang sudah hadir di depan mata....Selamat Datang....!!!
Hingga Akhirnya Mareka Pasti Sadar Bahwa Perjuangan Membuat Skripsi, Berurusan Dengan Dosen Wali, Revisi Dan Dosen Penguji, Hanya Seujung Kuku Dari Tantangan Yang Mareka Hadapi Sekarang.
Sumber
Setelah mareka mengalami semuanya, mareka pasti sadar bahwa halangan dan rintangan saat menyusun skripsi masih tidak ada apa-apanya di bandingkan yang ditemui dikehidupan saat ini.
Karena revis skripsi tidak sebanding dengan revisi kerjaan dari atasan. Dosen pebimbing yang menyebalkan juga jauh lebih baik dari atasan mareka sekarang. Tapi setidaknya mareka harus bersyukur sudah mengalami momen-momen seperti itu. Masa perjuangan skripsi mareka bisa jadi sebagai tahap latihan untuk menjalani kehidupan yang lebih keras lagi.
GOODBYE AND GOOD FIGHT
Release the Kraken! You got a 6.91% upvote from @seakraken courtesy of @mulyadibk!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mantapp that nyan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hehe menulis sambil belajajar @zaki-youngnurse
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @mulyadibk! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You published a post every day of the week
Click on any badge to view your Board of Honor.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last announcement from @steemitboard!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit