Kursi Warkop Om Maheng

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Nusuki merasa ada yang aneh dengan kursi kayu warung kopi di kampungnya. Semasa konflik melanda Aceh, kursi-kursi warung kopi itu tidak terlihat mengilat seperti hari ini. Waktu kita duduk, pasti ada kasar-kasarnya, pikir Nusuki.

Sekarang yang terlihat, kursi-kursi itu seperti dielus dengan Kit pengilat ban sepeda motor, atau disemir bersama Kiwi pengilat sepatu kulit buaya. "Ah, tak mungkin demikian, pasti akan menyisakan bau dari kedua zat pengilat yang telah digunakan." Batin Nusuki.

20180328_150918.jpg

Seperti biasanya, Sakapol akan mampir ke warung kopi Om Maheng yang telah berdiri sejak tahun 1971 itu. Om Maheng merupakan pria yang beruntung. Beliau mampu membaca psikologis pelanggannya. Siapa saja yang utang, siapa yang lunas, siapa yang selalu melarikan diri usai minum kopi dan makan kue. Memori virtual Om Maheng sangat cukup untuk memahami karakter pelanggan.

Sakapol termasuk pelanggan kategori "C" (Cukup). Utangnya di warung Om Maheng tidak terlampau banyak, dan tidak terlalu sedikit. Namun, Sakapol tetap bersikap sportif. Ia tidak berencana mencari warung kopi selain warkop Om Maheng. Sakapol merajut ikatan batin yang kuat.

20180328_151308.jpg

Nusuki yang sedari tadi bersantai di warkop Om Maheng, masih saja merasakan hal yang aneh. Sakapol masuk, dan duduk di sampingnya. "Get that glue bangku keude si Maheng, jeut gule boh manok!" Nusuki memancing tanggapan Sakapol.

Dengan penuh hati-hati, Sakapol merendahkan nada bicaranya. Ia tidak ingin Om Maheng tersinggung. Sebab tak ada warkop lain yang sudi menampung utang. "Eps... lembutkan suaramu Suki, kecilkan volumenya. Kursi kayu ini terlihat mengilat kerena tiap harinya disentuh oleh salah satu bagian dari anggota tubuh pelanggan." Sakapol meluruskan.

20180328_151557.jpg

Terbukti bahwa warkop Om Maheng telah berdiri sejak 46 tahun silam. Pelanggan taraf setia selalu memenuhi panggilan batin dari Om Maheng untuk menikmati secangkir kopi minimal tiga kali dalam sehari. Andaikata lebih dari itu, Om Maheng sangat senang dan bahagia.

Jelaslah bahwa dari rutinitas yang dialami pelanggan, kursi kayu warkop Om Maheng seperti disemprot Mr Muscle pembersih kaca. Bening cemerlang.

Sakapol berbisik pelan-pelan, "Suki, bayeu kupi lon sikhan beuh, tsamtsue dua bak! Nam ribee sagai..." Lamat-lamat, Sakapol berlalu. Beban utangnya terbantu.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  7 years ago Reveal Comment

Membuat kita malas untuk beranjak pak @emong.soewandi.

Bukan boh manok si Tefu yang tergule kan??

Lebih kurang begitu. Nyan dum tiep watee na awak duek. Makajih mengilat lagee kaca, @cek.sin

Pajan teuma tajep kupi inan bak keude bang maheng? Ta pakat awak si Suki enteuk

Harus pakat awak nyan. Ngat na soe bayeu. Kupi Om Maheng tari lagoena.

Itu akibat banyaknya penganguran dan bayak yang ut bangku itu distu...

Ut, hahaha.
Beutoi that @behlulizana. Salam kenal

Congratulations @muntazar! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.

To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!