Nusuki merasa ada yang aneh dengan kursi kayu warung kopi di kampungnya. Semasa konflik melanda Aceh, kursi-kursi warung kopi itu tidak terlihat mengilat seperti hari ini. Waktu kita duduk, pasti ada kasar-kasarnya, pikir Nusuki.
Sekarang yang terlihat, kursi-kursi itu seperti dielus dengan Kit pengilat ban sepeda motor, atau disemir bersama Kiwi pengilat sepatu kulit buaya. "Ah, tak mungkin demikian, pasti akan menyisakan bau dari kedua zat pengilat yang telah digunakan." Batin Nusuki.
Seperti biasanya, Sakapol akan mampir ke warung kopi Om Maheng yang telah berdiri sejak tahun 1971 itu. Om Maheng merupakan pria yang beruntung. Beliau mampu membaca psikologis pelanggannya. Siapa saja yang utang, siapa yang lunas, siapa yang selalu melarikan diri usai minum kopi dan makan kue. Memori virtual Om Maheng sangat cukup untuk memahami karakter pelanggan.
Sakapol termasuk pelanggan kategori "C" (Cukup). Utangnya di warung Om Maheng tidak terlampau banyak, dan tidak terlalu sedikit. Namun, Sakapol tetap bersikap sportif. Ia tidak berencana mencari warung kopi selain warkop Om Maheng. Sakapol merajut ikatan batin yang kuat.
Nusuki yang sedari tadi bersantai di warkop Om Maheng, masih saja merasakan hal yang aneh. Sakapol masuk, dan duduk di sampingnya. "Get that glue bangku keude si Maheng, jeut gule boh manok!" Nusuki memancing tanggapan Sakapol.
Dengan penuh hati-hati, Sakapol merendahkan nada bicaranya. Ia tidak ingin Om Maheng tersinggung. Sebab tak ada warkop lain yang sudi menampung utang. "Eps... lembutkan suaramu Suki, kecilkan volumenya. Kursi kayu ini terlihat mengilat kerena tiap harinya disentuh oleh salah satu bagian dari anggota tubuh pelanggan." Sakapol meluruskan.
Terbukti bahwa warkop Om Maheng telah berdiri sejak 46 tahun silam. Pelanggan taraf setia selalu memenuhi panggilan batin dari Om Maheng untuk menikmati secangkir kopi minimal tiga kali dalam sehari. Andaikata lebih dari itu, Om Maheng sangat senang dan bahagia.
Jelaslah bahwa dari rutinitas yang dialami pelanggan, kursi kayu warkop Om Maheng seperti disemprot Mr Muscle pembersih kaca. Bening cemerlang.
Sakapol berbisik pelan-pelan, "Suki, bayeu kupi lon sikhan beuh, tsamtsue dua bak! Nam ribee sagai..." Lamat-lamat, Sakapol berlalu. Beban utangnya terbantu.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Membuat kita malas untuk beranjak pak @emong.soewandi.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bukan boh manok si Tefu yang tergule kan??
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Lebih kurang begitu. Nyan dum tiep watee na awak duek. Makajih mengilat lagee kaca, @cek.sin
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pajan teuma tajep kupi inan bak keude bang maheng? Ta pakat awak si Suki enteuk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Harus pakat awak nyan. Ngat na soe bayeu. Kupi Om Maheng tari lagoena.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Itu akibat banyaknya penganguran dan bayak yang ut bangku itu distu...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ut, hahaha.
Beutoi that @behlulizana. Salam kenal
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @muntazar! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit