Bulan

di antara dua bulatan cahaya itu

manakah bulan?

pertanyaan ini sesungguhnya sederhana. Tapi kita sering tak mudah untuk menjawabnya karena begitu banyak hal mirip, bahkan menyerupai sama, antara satu benda denga benda lain.

Persoalan kedua: kita tidak bisa dengan mudah menjawab karena kita tidak punya pengetahuan, pengalaman atau pemahaman yang cukup terhadap sesuatu hal sehingga kita tidak bisa mengidentifikasinya dengan benar. Akibatnya, sering terjadi, kita tergelincir dalam kekeliruan.

Hal itu tak bisa kita hindari karena kita sering memaksa diri "seolah-olah memahami sesuatu hal" sehingga merasa tahu akan hal tersebut. Sehingga jawaban kita menjadi salah. Celakanya, sebagian dari kita kadang ngotot untuk menegakkan kekeliruan itu sebagai kebenaran.

Lebih celaka lagi, sebagian orang lain -- mungkin teman kita atau sehaluan kita -- ikut-ikutan mendukung kita. Meskipun mereka sama dengan kita: tidak tahu apa-apa. Mereka "bergerak" atau tergerak lebih karena solidaritas buta dan semu. Sehingga seolah-olah kebenaran makin tegak.

Nah, dalam kondisi seperti inilah kesesatan dipercaya kebenaran dan hoax bertranformasi menjadi seolah-olah kenyataan. Kesesatan dan hoax sering menyebar karena ketidaktahuan. Ia berkelindan dengan alam bawah sadar kita yang telah dimasuki oleh aliran, pikiran, ideologi, hingga sosok tertentu yang kita anggap junjungan.

Nah, sekarang mari menjawab: mana bulan dan mana bukan?

#indonesia #share2steem #photography #reflection #refleksi #renungan #bulan #bukanbulan #moon #hoax #pilpres #bukanpuisi #tepisepi #foto #pic #fotoMI #musismail

moesismail

^{Posted from Instagram via Share2Steem}