Pernahkah kamu merasa begitu beruntung? Karena setiap langkahmu, selalu saja dikelilingi orang-orang yang begitu baik, peduli padamu, rajin menawarkan bantuan, membuat kamu merasa tak pernah sendiri dan merasa selalu ditolong. Entah itu kebaikan yang berasal dari keluargamu, tetanggamu, teman-temanmu, sahabatmu. Atau bahkan karena pertolongan dari mereka yang tak kamu kenal samasekali.
Atau, pernahkah kamu merasa sangat tertolong, saat-saat genting misalnya, ada saja yang datang membantu, ada saja yang berbaik hati menolongmu, bahkan terkadang orang itu bukan temanmu, keluargamu, tak dekat denganmu, tak kamu kenali sebelumnya dan bahkan hanya kebetulan berpapasan dalam suatu kesempatan.
Sungguh beruntung, jika kamu pernah bertemu mereka dan seringkali berada dalam lingkaran orang-orang seperti ini. Orang-orang, yang tak berlebihan jika diberi predikat sebagai manusia baik hati.
Bayangkan betapa banyak orang-orang baik di sekeliling kita. Yang terkadang kita tak anggap, bahwa yang dilakukannya adalah sebuah kebaikan. Yang bahkan karena pertolongan sederhananya mampu mengubah hidup kita. Yang terkadang kita lupa, lalu menganggap kebaikan itu hanyalah sebuah peristiwa sederhana, sepele.
Meski menghantarkan makna, kebaikan memang sering terlupakan dan terabaikan. Kebaikan terkadang memang tak begitu berwujud. Pernahkah kita menghitung-hitung berapa banyak orang yang sudah membantu kita dalan hidup ini hingga hari ini? Nyaris tidak. Kita bahkan seringkali menghitung kebaikan yang kita lakukan pada orang lain. Kita kerap mengingat keburukan, mengingat seberapa banyak keburukan orang lain, seberapa banyak kita membenci orang. Tanpa mengingat seberapa banyak kita harus mencintai dan dicintai orang.
Lihatlah betapa kita kerap menyukai hal buruk, memprioritaskan diri untuk membahasnya, dan melanggengkan keburukan berbekas di dalam memori kita. Lihat juga betapa seseorang begitu dibenci hanya karena satu kesalahannya, padahal ia kerap berperilaku mulia penuh tatakrama. Begitu tak adilnya kita dalam memaknai kebaikan dan keburukan, dan dengan tanpa perasaan begitu mudahnya mengabadikan seseorang sebagai orang jahat.
Wajah kebaikan itu memang kerapkali tak tampak. Abstrak, sehingga sulit bagi kita merabanya. Padahal, ia ada di sekitar kita. Mengapa harus takut pada ini dan itu, jika orang-orang baik masih sangat banyak di sekitar kita?
Saya teringat,
Dalam sebuah kesempatan ketika terpilih sebagai peserta Youth Adventure and Youth Leaders Forum GMB tahun 2016 silam. Saya belajar banyak hal dari kegiatan ini. Saya disadarkan, bahwa masih banyak sekali orang baik di negeri ini! Sungguh.
Youth Adventure, mewajibkan saya dan 47 peserta lainnya melakukan sebuah petualangan kemanusiaan. Kami harus melakukan perjalanan darat dari Jogjakarta menuju Jakarta dengan bekal uang di tangan hanya 100 ribu rupiah dengan limit waktu tidak lebih dari tiga hari harus tiba di Jakarta. Bagaimana mungkin? Bagaimana dengan biaya transport, makan minum, penginapan, dan biaya-biaya lainnya selama di jalan? Belum lagi dengan kewajiban kami untuk melakukan aktivitas berbagi selama di perjalanan. It was so crazy!
GMB YA YLF, memang terdengar 'crazy' dengan kegiatannya ini. Tapi dari situlah para pemuka pemuda Indonesia dibentuk sedemikian rupa. Sesuatu yang awalnya kami anggap tak mungkin, menjadi mungkin. Siapa sangka, misi Youth Adventure selesai dengan baik. Dan itu tak lain dan tak bukan adalah berkat orang-orang baik yang kami temui sepanjang perjalanan dari Jogja mengelilingi Jawa Tengah hingga akhirnya tiba di Jakarta.
Kami sudah membuktikan, bahwa berkat orang-orang baiklah maka kami bertahan. Masihkah kita mengatakan bahwa orang baik itu langka?
Jika memang tak ada orang baik di negeri ini, mungkin kami sudah mati kelaparan di jalan saat ikut Youth Adventure. Jika tak ada ibu-ibu baik hati yang menawarkan makanan gratis, jika tak ada sopir-sopir truk yang memberikan tumpangan gratis, jika tak ada petugas masjid yang memberikan penginapan gratis, jika tak ada mereka, mungkin kami akan mati mengenaskan, tak ada cerita sampai ke Jakarta dengan ceria selamat sehat walafiat.
Tapi berkat orang-orang berhati mulia ini, nafas kami masih berlanjut. Dan sekali lagi, mereka bukan teman, sahabat, tetangga, maupun sanak famili kami. Mereka tak kenal kami, tapi mereka menolong dengan ikhlas!
Dalam kehidupan sehari-hari, wajah kebaikan seperti itu kerap ada. Hanya saja kerap tak terbaca oleh indra kita, dan terlewatkan begitu saja tanpa makna.
Seorang tukang parkir yang membantu mengecek motor yang tiba-tiba mogok di parkiran, padahal itu bukanlah tugasnya. Seorang ibu-ibu penjual kue yang melebihkan kue kepada pembelinya padahal dia baru saja membuka lapak. Seorang abang-abang penjual Somay yang ketika kamu ingin membayar, kamu malah kekurangan uang 500 rupiah, namun si penjual langsung bilang "Ini cukup dek." Seorang pembeli yang tak meminta kembalian, dan justru memberi lebih dari harga yang seharusnya.
Seorang nenek-nenek penjual sayur kangkung yang tak takut mengratiskan seikat kangkung untukmu padahal dagangannya belum tentu laku semua hari itu. Seorang kawan KKN di sebuah penempatan desa terpencil, yang rela bangun dan menemanimu keluar di malam buta, mencari WC karena tiba-tiba kamu sakit perut tengah malam. Seseorang mahasiswa bergaya preman dan ugal-ugalan mengendarai motor dan melihat dosennya berjalan kaki, lalu menawarkan tebengan padanya. Seseorang yang kamu berhutang uang padanya, tapi dia dengan simpel mengatakan, "Tak usah dibayar," padahal dia juga anak kost yang sekarat, sama sepertimu.
Atau seseorang yang ketika dalam antrian mempersilahkanmu untuk maju lebih dulu, padahal itu adalah gilirannya. Seorang laki-laki yang memilih berdiri dan menyuruhmu duduk di bangku dalam angkutan umum yang sesak penumpang, padahal perjalanannya lebih jauh darimu. Seseorang yang membantu mendorongkan motormu saat ia melihat kamu sendirian karena tiba--tiba motormu mogok di tengah jalan. Seseorang yang rela mengantar kembali dompetmu yang ditemuinya jatuh di jalan, tanpa mengambil sedikitpun isinya.
Sadarlah bahwa orang baik itu, ada dan banyak!
Mari ingat kembali dan catatlah segala kebaikan-kebaikan yang orang lain telah berikan dalam hidup kita. Sekecil apapun itu. Jikapun kita tak bisa membalasnya, doakanlah agar hidup para penolong kita ini senantiasa diberi kebahagiaan olehNya. Karena satu kebaikan mereka, adalah pertolongan luarbiasa yang mengubah hidup kita.
Persembahan untuk semua orang baik yang telah hadir dalam hidup saya..
Terimakasih banyak!
Long roeh sit kakak ken, hehe @nandaferiana
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Heheh, Roeh lah dek @muhajirjack95
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wesssss. Super. I love it
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
GMB 😍😍😍
Semoga bisa ngikuti jejak kakak
Izin share ya kak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Luar biasa dinda Nanda
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tulisan dari orang baik selalu menjadi suplemen kehidupan yang tak perlu diperdebatkan lagi.. Cool emang @nandaferiana 😎😎
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
It was crazy...
Terima kasih @nandaferiana tulisan ini peuingat waktu saya ikut kegiatan serupa YAYLF.
Ya begitulah, orang-orang baik selalu ada. Selalu saja di kelilingi kebaikan dari orang lain. Tentunya kita sendiri harus bersikap baik, ya kan.
Cerita dari YAYLF ini sangat bagus. Saya merasa di curi start karena sepertinya belum tulis soal YAYLF ini di Steemit. Hmm...
Tapi, kece badai. Terima kasih bu Nanda Pemuka Pemuda....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tulisannya begitu hidup nda..
kadang kita memang lupa
bisa nyampe sejauh ini karena orang baik disekeliling kita
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Luar bisa sekali postingan mu @nandaferiana. Orang baik sangat bnyak di luar sana. Bgaimana kita melihat ke baik2kn yg ada pada setiap orang. Walaupun orang itu hanya berbuat baik bagaikan butiran debu saja tpi tetap melakukan kebaikan. Mungkin ini adalah sebuah kebaikan yg pernah kita lakukan kepada orang lain. Tpi bkn org yg kita tolong yg membalasnya tpi orang lain lagi yg menolong kita. Knp saya berkata begitu. Krna saya tlh merasakannya dan melihat sendiri. Berbuatlah kebaikan walaupun kecil tpi manfaatnya besar untuk org yg membutuhkan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Luar bisa kak, orang baik juga tergantung kita juga ya kan kak? Kita baik k org pasti juga akan ada org baik juga datang kpada kita...
Teruslah menginspirasi kak..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
bagus tulisan nya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit