Sehat fisik belum tentu akalnya ikutan sehat

Apapun bisa saja terjadi sebaliknya. Mungkin secara fisik orang sehat adalah gemuk dan tampak segar segar saat dilihat. Tetapi orang yang sekedar sehat secara jasmani belum tentu hidupnya selalu lurus dan waras. Bisa saja, akal sehatnya yang telah hilang tersebut menjadikannya gemuk dan sehat secara fisik.

Benar bukan, untuk merawat tubuh agar terlihat segar mungkin begitu mudah, tapi merawat kewarasan tidak semua orang terkadang mempu melakukannya. Lihat saja, orang yang mungkin anda anggap waras tapi berprilaku bak orang gila yang terkadang apa yang dilakukannya diluar nalar logika semua orang.

Mungkin secara fisik anda melihatnya sebagai orang yang cukup waras. Bahkan anda rela orang semacam itu manjadi perwakilan untuk mengontrol hidup anda dari parlemen. Ternyata tidak. Harapan kewarasan yang anda harapkan sebagai pengontrol hidup anda ternyata salah kaprah. Ia hanya mengontrol hidupnya secara pribadi dan koleganya.

Kewarasan memang tidak benar jika diukur hanya dari fisik semata. Ditempat saya tinggali ada satu orang gila yang cukup gemuk. Secara fisik tubuhnya sehat. Lantas hanya kepala saja yang sudah tidak waras. Ia sering duduk tanpa baju di pinggir selokan, bahkan tanpa baju.

Perutnya buncit, terlihat seperti orang yang cukup bahagia, apalagi sesekali bibirnya tersenyum sumringah. Meski tanpa ada lawan bicaranya. Ia gila bukan karena konsumsi narkoba seperti kebanyakan orang gila di era melenial ini. Tetapi ia gila karena tidak tercapai keinginannya untuk menikahi putri kepala desa saat itu. Tidak begitu jelas mengapa dia gila.

Sebab dia gila kita tidak ingin tau, yang perlu kita bicarakan adalah, mengapa orang yang tidak waras juga gemuk. Dan jawabannya adalah benar secara akalnya dia cukup bahagia, meski sebenarnya kehidupannya sudah diluar akan sehat dan logika manusia.

Jadi anda tidak boleh menilai seseorang itu dari sampul. Realitas membuktikan, lemah berdasi ayang anda anggap cukup waras memimpin negara pun terkadang seperti hilang ingatan, alias tidak waras. Apa yang telah diucapkannya kebanyakan hilang seketika begitu sumpah jabatan diucapkannya. Bukankah itu pemimpin yang tidak waras?