Hallo steemians, masih mencoba mereview buku Acehnologi karya Pak @kba13. Kali ini pembahasan kita terkait jejak kebudayaan Aceh yang menjadikan Aceh begitu istimewa di mata dunia. Kenapa dikatakan istimewa? Nah, untuk lebih jelasnya akan saya paparkan di bawah ini.
Ada sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa ACEH merupakan singkatan dari Arab, Cina, Eropa, dan Hindia. Hal ini lantaran orang aceh diyakini berasal dari keempat negara tersebut. Ini pula yang mempengaruhi keberadaan kebudayaan aceh yang notabenenya merupakan perpaduan dari beberapa negara itu. Jikalau benarlah definisi di atas maka keberadaan agama di Aceh juga tak kalah pentingnya. Seperti adanya Islam yang berasal dari Arab, Cina dengan Kong Hucu atau Tao-nya, Eropa dengan Kristennya, dan Hindia dengan agama Hindunya. Walaupun pada akhirnya agama islam lah yang dapat menapaki dan memenangkan hati masyarakat Aceh. Hal ini dikarenakan Kristen lebih banyak dipandang sebagai "kafir" yang pernah menjajah Aceh kala itu. Sedangkan keberadaan agama Cina dan Hindu dipandang hanya sebagai "pelengkap" budaya Aceh. Dengan demikian, kebudayaan yang ada di Aceh berpusat pada budaya Timur Tengah (Arab) dan sebahagian budaya Cina dan Hindu.
Penulis kemudian menjelaskan bahwa budaya merupakan makna yang muncul dari bentuk dan isi, sedangkan agama merupakan makna yang bersatu dalam bentuk dan isi budaya (Acehnologi III, hal. 777). Kiranya berdasarkan penjelasan tersebut sangatlah sulit bagi kita untuk memilah dan memilih mana yang termasuk budaya dan mana pula yang terkategori agama. Ia juga mengambil beberapa pendapat ahli diantaranya yaitu pendapat Roger M. Keesing yang menyatakan bahwa budaya merupakan sebuah pemikiran (sistem ide), yang divisualisasikan dalam tiga kategori yakni, budaya sebagai sistem kognitif atau pengetahuan, budaya sebagai sistem struktural, dan budaya sebagai sistem simbolik.
Akhirnya penulis sampai pada kesimpulan bahwa budaya merupakan hasil pemikiran yang dipraktekkan di dalam kehidupan manusia. Seperti adanya bahasa yang timbul dalam suatu masyarakat, ilmu pengetahuan, hukum yang hidup dalam lingkungan tersebut dsb. Kesemuanya merupakan sebuah produk hasil pemikiran manusia yang telah tersistem dengan baik.
Kendati banyak yang mencoba mendefinisikan apa itu budaya, semuanya tetap berpijak pada definisi di atas. Namun demikian, yang menjadi perdebatan khususnya antara para pakar sosiolog dan antropolog adalah bagaimana budaya muncul di dalam pemikiran manusia. Ada yang menyatakan budaya baru muncul ketika kita mempelajarinya dan menjadikannya milik sendiri.
Pada intinya, berdasarkan pernyataan berbagai pihak dan jikapun benar, maka dari sekian banyak budaya atau adat-istiadat yang dipraktekkan sekarang adalah merupakan warisan dari budaya Iran yang bernuansa 'Zoroasther' atau Arab yang sedikit banyak bernuansa Badui atau bisa juga disebut Turki (Asia Barat). Keberadaan budaya Aceh yang ter-mixer dari beberapa budaya inilah yang menjadikan Aceh sebagai daerah yang cukup istimewa di mata dunia jika dibandingkan dengan daerah lainnya yang hanya terdiri dari kumpulan dua atau satu budaya saja yaitu Hindu atau Buddha yang berasal dari Asia Selatan misalnya. Keadaan ini kiranya juga dipengaruhi oleh letak geografis Aceh yang strategis dan menjadi pusat pelabuhan dan pergerakan ekonomi pada masa kejayaan Aceh.
Selain itu, mengutip karya Affan Jamuda dan A.B Lila Wangsa dalam bukunya yang berjudul 'Peungajaran Peuturi Droe Keudroe' disebutkan bahwa bangsa Aceh adalah suatu bangsa yang berasal dari bangsa Achemenia yaitu sebuah bangsa di bukit Kaukasus Eropa Tengah yang hidup sekitar 2500 SM. Bangsa ini kemudian merantau ke berbagai daerah seperti Asia, Eropa, Afrika, dan sebahagiannya berpindah ke tanah Persia. Dan kemudian bermigrasi kembali membangun sebuah negeri di sebelah barat Pulau Ruja yang pada akhirnya melahirkan bangsa Aceh. Hal ini yang kemudian menguatkan pendapat yang menyatakan bahwa budaya Aceh tidak lepas dari nuansa 'Zoroasther' yang kala itu pernah dianut oleh salah seorang raja Persia. Dalam literatur sejarah juga ditemukan bahwa bangsa Achemenia adalah cucu daru Nabi Nuh a.s. Wallahu a'lam.
Menariknya di dalam buku ini kita diajak untuk berpikir secara mendalam mengenai cara berpikir orang Aceh mengenai kebudayaan Aceh itu sendiri. Faktanya kita selaku masyarakat Aceh sendiri menganggap kebudayaan adalah sesuatu yang berupa simbol atau teks yang wujud secara konkrit. Sehingga untuk mencari jejak budaya Aceh kita cenderung untuk mencari keasliannya (budaya Aceh). Padahal selain itu kita juga perlu mencari bentuk dari budaya itu sendiri dan sistem berpikir yang dapat menghasilkan budaya nantinya.
Congratulations @nidaul20! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Award for the number of upvotes received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - Russia vs Croatia
Participate in the SteemitBoard World Cup Contest!
Collect World Cup badges and win free SBD
Support the Gold Sponsors of the contest: @good-karma and @lukestokes
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit