Dari Steemit ke Steemit

in indonesia •  7 years ago  (edited)



Dari Steemit ke Steemit

@nurhayati

Hai sahabat steemian sekalian. Akhir-akhir ini saya sadar jarang bertukas cerita dengan sahabat sekalian. Lagi-lagi karena ide yang tak kunjung jelas, hahaha.

Namun, hari ini saya mencoba mengirim cerita baru yang saya lalui kemarin, 20 Januari 2018. Beberapa orang yang mengikuti kelas Forum Aceh Menulis chapter Lhokseumawe (FAMe) nongkrong bareng dengan beberapa senior yang sudah menetap lama di steemit. Siapa yang tidak kenal dengan pak Ayi Jufridar (steemit @ayijufridar), seorang novelis asal Lhokseumawe yang sudah nasional juga dosen di Universitas Malikussaleh. Penulis novel Putro Neng (karya terbarunya) ini sudah bisa di bilang kaya untuk deretan pengguna steemian di Aceh. Tidak tutup kemungkinan pak Zainal Bakri (steemit @zainalbakri), juga demikian. Ini dosen yang humoris menurut saya. Selama kuliah kalau sudah masuk mata kuliah dengan beliau untuk 6 SKS pun terasa singkat. Silahkan membayangkan sendiri, bagaimana suasana ngampus dengan beliua, hahaha.

Saya, steemians di Lhosemawe bahkan calon steemians berkesempatan untuk diskusi tentang “Cerdas Menggunakan Steemit” yang di sampaikan oleh pak Ayi di Rilex Container Coffe, Lhokseumawe.

Kegiatan diskusi yang memakan waktu 2 jam lebih itu terasa singkat untuk mengetahui seluk beluk steemit itu sendiri. Di waktu yang singkat itu saya mendapat beberapa hal yang harus di lakukan sebagai warga steemit, seperti harus rajin membaca, memberikan komentar, resteem dan vote punya teman (apalagi masih pemula) maka harus benar-benar di bantu, biar mengebu-gebu semangat menulisnya. Menentukan passion menulis kita itu lebih baik. Namun kalau masih bingung, tuliskan saja apa yang bisa di tulis. Biarkan saja menjadi tulisan gulee rampo-campuran, ini tidak menjadi masalah. Sungguh apa yang saya dapatkan kemarin adalah dari steemit untuk steemit itu sendiri.

Terakhir saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada salah salah satu kurator Indonesia, bang @aiqabrago yang sudi hadir di diskusi kali ini.

Saya tak habis pikir ketika mengingat kembali saat sampai di Rilex Container Coffe ini, saya langsung mencari-cari wajah sang kurator steemit Indonesia tersebut. Maklum saja nama beliau sudah sangat melekat di warga steemit itu sendiri. Hingga lama menunggu, akhirnya saya tau orangnya.

Ternyata wajah yang tergambar di profil media WhatsApps lumayan berbeda dengan melihat aslinya. Sebagai penulis pemula dan asal-asalan di steemit, saya belum berani bertukas kata panjang lebar, sadar diri dan segan sudah pasti. Hanya saja saya paksakan diri untuk berani berfoto dengan beliau sebagaimana para steemian lainnya yang sudah menunggu giliran untuk berfoto bersama. Tentu saya tidak mau ketinggalan dalam hal ini, ahaaa.

Sebagai penulis pemula di steemit, saya merasa bahagia mendapatkan kesempatan berhadir dan berdiskusi dengan para senior dan calon pendatang steemit, serta bertemu langsung dengan bang @aiqabrago yang sudah menjadi sesepuh di dunia steemit.

Ini cerita saya kemarin. Terima kasih sahabat steemit sekalian sudah membaca tulisan tulisan sederhana ini. Saya menanti saran perbaikan untuk tulisan selanjutnya. Terima kasih!

Saya ucapkan terimakasih banyak kepada Curator Indonesia bang @aiqabrago, @levycore serta @kevinwong yang selalu menghargai tulisan saya.

Nisam, 21 Januari 2018

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Beri upvote dan komentar di postingan saya, terimakasih:)

Sudah saya vote dan komentar ya di postinganmu @vinkaeka. Terimakasih sudah mampir, jangan bosan-bosan untuk mampir ya, hehehe

Tetap semangat menulis @nurhayati. Jangan terpaku pada Steem dan SBD. Nanti juga akan datang dengan sendirinya. Salam literasi.

Siap pak @ayijufridar. Mohon bimbingannya juga. Pesan bapak akan selalu saya ingat. Terimakasih banyak pak. Salam literasi.

Duh kak, seru ya kayaknya
Jadi nyesel gak ikutan

Seru lah. Gak usah nyesal. Anggap aja gak seru biar gak nyesel, 😅

Luar biasa👍👍

Terima kasih bang @mjufri😊. Saya senang karena mau mampir di postingan saya.

Bagi ilmu dong nur karena kemarin baim gak pergi😁

Itu baim, yang udah nur tulis di atas. Ambil aja semaunya😅

Bagi saya kamu senior,tulisan yang "ek tabaca" ...

Pane na senior. Masih belajar ini bang. Meski demikian, terima kasih sudah mampir di postingan yang masih abal-abalan ini. 😁

Bagi lon dronuh senior,mungken jut neupeuruno lon bacut2

Ka reubah bak tadong nyoe bang @aziss, menyoe lagee nyan neupeugah.😂 mari ta meureunoe sama-sama😊

duk teuk,biar gak reubah,yasudah mari tameureuno sama-sama dek @nurhayati ,tapi sebelum nya lon lake tulong singgah ile siat bak post lon,karab lileh ank jaro lon keumeutik tapi 3 krek urung upvote,sang brat hana got,neukritik saboh,sekalian neu konfir aad lon di fb,na pu lon tanyong...

waah, keren dek nur
mantap

Apanya yang keren bang? Masih belajar ini, hehe

ya pokoknya tetap semangat, terus berkaryaa hehe

Keren tulisannya,,,, serasa ikut serta diacara tsb,,,,

Terima kasih kak @rizqa, syukurlah. Semoga bermanfaat tulisan sederhana ini kak.