Informasi Bagi Yang Akan Mengurusi SIM di Polres

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sahabat steemit semuanya. Bagaimana kabar anda di hari yang cerah ini ? Kita berharap semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat selalu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Dan tidak lupa bahagia. Amin

Well, hari ini saya ingin berbagi cerita dengan sahabat-sahabat pecinta platform steemit.com.

Kebetulan di hari yang cerah ini saya mengunjungi Polres Pidie. Mau menjenguk dan menyapa bagian yang mengurusi Surat Izin Mengemudi (SIM).

Karena SIM saya yang lama sudah koid, jadi selaku warna negara yang baik, warga negara yang taat hukum maka kewajiban bagi saya untuk mempunyai SIM tersebut.

Well, setelah pengurusan semua berkas sebagai syarat untuk bisa dikeluarkan SIM tersebut lengkap. Kemudian arahan pertama dari anggota polisi yang tanyai adalah menunjuk ke bagian Dokkes yang terletak berdampingan dengan rumah dinas Kapolres tersebut.

Seperti lazimnya orang berkunjung, saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Selanjutnya saya di persilakan duduk dan ditanyai dengan ramah oleh 2 orang petugas cantik-cantik #masihsinglejuga.

Berkutat dengan kertas dan membuka map yang saya sodorkan, menulis nama dan lainnya. Selanjutnya awal pertama saya keheranan adalah ketika seorang dari cewek cantik tersebut menanyakan "Abang berapa tingginya ?". Saya tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, akan tetapi saya memalingkan muka ke sebelah kanan saya sambil menunjuk alat ukur tinggi yang terletak di sebelah saya. "Itu alat apa" saya balik bertanya. Sambil tersenyum yang agak direkayasa alat pengukur bang jawabnya.

Tidak memperpanjang pertanyaan lagi akhirnya setelah saya memberi tau tinggi dan berat badan, mereka memberikan selembar kertas yang harus saya bayar Rp. 30.000,00. Ini untuk biaya kertas yang telah di isi oleh petugas cantik tadi. Untuk SIM A di kenakan biaya Rp. 30.000,00 berbeda dengan SIM C dipatok harga Rp. 25.000,00.

Keluar dari Dokkes tersebut saya beranjak ke dalam Mapolres. Menuju counter untuk mengantri sambil menyerahkan map saya pegang. Oleh petugas saya di suruh duduk di tempat yang tersedia. Tak lama kemudian, karena kebetulan juga tidak rame yang antri. Saya dipanggil oleh petugas tadi. Mau ngurus SIM apa tanya petugas. SIM A jawabku. Sebentar kemudian dia meminta uang Rp. 300.000,00 untuk selembar SIM A. Sebelum membuka dompet dan memberikan uang kepada petugas tersebut. Saya bertanya Pak, bagaimana kalau saya ngurus SIM yang lebih besar lagi. Boleh, mau SIM apa tanya petugas. Tidak langsung menjawab, akan tetapi saya memberi tau petugas tersebut bahwa saya sekarang mempunyai mobil pick up dan berencana membawa barang atau lainnya. Yang cocok SIM apa tanya saya selanjutnya. Petugas tersebut menjawab Buat SIM B1 atau B Umum aja. Ok, saya mau SIM B Umum aja jawabku, sambil menyodorkan uang sebesar Rp. 300.000,00. Sambil tersenyum sinis petugas tersebut mengatakan bahwa jika harga SIM tersebut tidak sama dengan harga SIM A ini. Melainkan harganya Rp. 650.000,00 dan harus melengkapi syarat lain lagi yaitu Pas Photo sebanyak 4 lembar dan juga minimal SIM A ini telah berjalan setahun baru bisa upgrade ke SIM B Umum.

Membuka dompet kembali dan menyodorkan SIM A lama saya yang telah "koid" tersebut, sambil berujar kepada petugas ini SIM lama saya dan telah koid sejak November 2017. Masa aktif SIM 5 tahun ditambah lagi 4 bulan masa expirednya.

Setelah diberi penjelasan blablabla yang inti keputusannya juga tidak bisa.

Selanjutnya saya menuju ruangan Photographer yang lumayan amatiran. Setelah selesai di photo, mengambil lagi berkas tadi setelah ditempel kertas kecil yang isinya saya juga tidak tau. Saya di suruh ke ruang yang berada di sebelahnya, untuk mengambil SIM yang telah jadi, kata photographer tadi.

Berjalan ke ruang yang di tunjuk, saya masuk dan di sambut dengan baik oleh seorang polisi yang berpangkat Brigadir. Mau buat SIM apa ?, SIM A jawabku. Selanjutnya saya diarahkan ke komputer yang berada di dalam ruangan tersebut. Saya melihat ada beberapa orang yang sedang berada di ruangan ini. Rupanya komputer-komputer tersebut untuk mengetes para pembuat SIM. Apakah itu yang baru, memperpanjang atau SIM yang telah koid seperti saya. Ruangan sedikit bising karena semua peserta diwajibkan membaca dan mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari komputer yang dipasangkan Speaker kecil.

Setelah saya duduk, komputer di turn on oleh pak polisi tadi, dan memasukkan angka yang sekali lagi saya juga tidak tau angka apa. Komputer menyala dengan sempurna dan langsung terbuka software ujian. Polisi tersebut dengan sigapnya mengklik-klik pilihan jawaban yang hanya Benar atau Salah tersebut walaupun suara pernyataan dari cewek yang di load speaker belum habis.

Ujian pun selesai dan sempat saya melihat nilai akhir yang keluar adalah 90 dari 100.

Setelah komputer di log out, pak polisi tersebut beranjak dan saya mengikuti nya dari belakang menuju meja kerja dia. Bisikan halusnya ke saya sedikit uang jasa karena klik-klik ujian SIM tadi. Bingung dan linglung saya. Akhirnya saya raba kantong belakang dan ada 3 lembar uang Rp. 5.000,00. Saya letakkan dikursi, dengan sekejab berpindah ke saku sebelah kiri pak polisi tersebut. Dikasih lah ke saya SIM A Pribadi. Horeee, akhirnya saya dapat SIM lagi. Heheehe

Well.. bagi yang berencana membuat SIM A, persiapkan sedikit receh, jika pak polisi meminta ujian di klik-klik. Hehehe.

Note Biaya SIM A Rp. 330.000,00, SIM B1 Rp. 680.000,00, SIM C Rp. 275.000,00. Data saya pribadi Waktu Pengurusan SIM di Mapolres Pidie.

Ini cerita saya hari ini, jika berkenan silahkan Vote, Resteem, Follow dan tinggalkan Komentar anda.
Terima Kasih telah berkunjung ke Blog @ojaatjeh.

Salam Damai dan Salam Kompak Steemit Indonesia