Disaat banyak ibu-ibu yang dianggap cengeng dan berharap perlakuan romantis dari suaminya, disisi lain ada juga bapak-bapak yang dianggap cengeng dan mengharapkan perlakuan romantis dari istrinya.
Case 1:
Istri: "hahahaha Abang cengeng ah, nonton film (India) saja bisa berurai air mata"
Suami: "kamu itu yang tidak bisa menghayati. Lagian kamu gak nonton, asik mondar mandir saja gangguin Abang"
Istri: "kalo Aku nonton, nanti siap nonton kita makan apa? Udah, hapus air mata tuh, malu diliat anak-anak. Hehehe"
Suami: "awas ya"
Case 2
Ceritanya seorang istri sedang berlibur ke rumah orang tuanya. Dapat telfon dari suaminya
Istri: "blablablablaa...."
Suami: "blablablablaa yaaa.. blablablablaa"
Istri: "blablablablaa blablablablaa"
Suami: "okelah blablablablaa yaaa.. lopiyu"
Istri: "yaa.. oke"
Suami: "lho? Kok jawabnya cuma ya?"
Istri: "ya..sama-sama"
Suami: "jeh? Kapan Abang bilang terima kasih? Dijawab sama-sama? Lopiyu, Dek.."
Istri : "Aku lagi sama Ibu. Abang bilang itu sekali lagi,Aku loud speaker nih"
Suami: "hahahaha okeh"
Case 3
Sepertinya anak-anak tahu, betapa lunak hati ayahnya sehingga ia tidak mau mengaji bersama ibunya. Karena jika dengan Ayah, bisa disogok dengan air mata buaya.
Namun saat ayah tidak ada dirumah, jangan harap ibunya bisa diperlakukan sama.
Ibu: "Ambil Quran, Kita ngaji, Nak"
Anak: " besok aja waktu Ayah pulang, Mak"
Ibu: "sekarang"
Anak: "berapa baris, Mak?"
Ibu: "4"
Anak: "jeh?! Kalo sama Ayah boleh 3"
Ibu: "4"
Anak : "3 ya Maaak" (mulai memelas)
Ibu: "4"
Anak: "3 yaaa"
Ibu: "5"
Anak: "HAH?!"
Ibu: "mau 5 atau 4?!"
Anak: "4"
Ibu: "Bagus"
Bagaimanapun karakter pasangan Kita, rasa cinta itu tetap ada, jika cinta berlandaskan taqwa