"I don't care what you think unless it is about me" -Kurt Cobain-
Sebaris kalimat dari Kurt Cobain di atas dirasa tepat sebagai pembuka tulisan ini. Pentolan groupband Nirvana ini sempat melontarkan pernyataan yang tergolong narsis tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menembakkan pistol di kepalanya. Baru-baru ini, nama Kurt Cobain juga kembali mencuat ketika dikait-kaitkan dengan nama idol Korea yang juga mati bunuh diri, yakni Jonghyun Shinee. Hal tersebut dikarenakan terdapat print potongan surat bunuh diri Cobain pada salah satu outfit yang dikenakan Jonghyun pada konser di bulan Juli tahun lalu.
Tentu hal yang melatarbelakangi kedua pemusik tersebut bunuh diri bisa jadi sangat berbeda. Bahkan apa yang disampaikan media sebagai fakta atas kematian mereka pun tak luput dari kekeliruan. Namun, dibalik itu semua jauh sebelum hari mencekam tersebut datang. Mereka adalah manusia yang juga pernah mensyukuri hidup. Saya tak terlalu tahu tentang kehidupan Cobain namun saya faham bagaimana ia mencintai musik dan memilih mati juga karena tak lagi menemukan kenyamanan di dunianya tersebut. Serupa dengannya, Jonghyun juga merupakan seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu bertalenta yang kemudian mengakhiri hidup karena merasa belum cukup puas akan pencapaiannya di dunia yang membesarkan namanya tersebut. Ini terlihat dari isi pesan terakhirnya dan pemberitaan media.
Kabar kematian pentolan shinee tersebut sontak membuat fans terkejut. Banyak yang sempat tak percaya bahkan mengira hoax. Bagaimana bisa seorang penyanyi yang baru saja seminggu lalu menyelenggarakan konser tunggal dengan tawa penuh di wajah tiba-tiba ditemukan tak bernyawa dan dinyatakan bunuh diri? Belum lagi foto-foto yang terpajang di media sosial tentang dirinya tak sedikitpun menunjukkan duka yang menjadi alasan kuat ia putus asa akan hidup. Apalagi media sosial pribadinya juga menunjukkan ia baik-baik saja. Sebelum akhirnya ia meninggal dan muncullah berbagai spekulasi yang mengatakan bahwa postingan terakhir berisi bait lagu merupakan pesan akan kefrustasiannya.
Ya, tak ada yang tahu isi sebenarnya hati seseorang. Meski zaman sudah menembus tiap batas dan maya menjadi prioritas. Perlahan gaya hidup juga bergeser. Siapapun saat ini tak dilarang menggunakan internet dan memiliki ponsel canggih sekelas android. Keduanya cukup mudah didapat bahkan bagi masyarakat kelas menengah bawah. Pengguna internet dalam hal ini media sosial tanpa sadar dituntun untuk terlena dan perlahan menjadi sosok lain yang bukan dirinya. Mengapa demikian? Karena kesempurnaan menjadi kunci untuk diperhatikan di dunia satu ini. Hingga akhirnya banyak yang menjadi "pura-pura" agar apa yang ditampilkan dinikmati dan diterima. Dua tokoh di atas bukanlah analogi persis dari apa yang baru saja dibahas. Melainkan bagaimana dunia mengerikan saat ini yang tak menutup kemungkinan akan melahirkan Cobain atau Jonghyun.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2016) menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia adalah 132,7 juta jiwa atau setara dengan 52% dari total seluruh penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut diketahui sebagian besarnya penggunaan internet dialokasikan untuk online shop dan media sosial. Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah, apa kabar para pengguna media sosial hari ini? Nyatanya sebagian besar hoax bertebaran dan disorientasi hidup merajalela. Tak sedikit remaja yang menjadi kaum paling gendut akan pemakaian medsos justru terbius untuk menjadi tokoh dunia maya. Amati saja bagaimana separuh lebih dari sehari yang dimiliki dihabiskan untuk memegangi gadget. Masalah kesehatan bermunculan, produktivitas menurun, hubungan sosial terganggu, terisolasi, menjadi apatis, hingga merasa jenuh dan tak lagi menemukan kebahagiaan akan hidup ketika apa yang diekspektasikan tak lagi sesuai. Maka kemudian mati adalah pilihan.
Ya, inilah yang dimaksudkan bahwa ketidakbijakan akan penggunaan media sosial berdampak. Seperti Cobain dan Jonghyun yang punya alasan sendiri untuk mati. Maka di zaman serba maya hari ini, dunia virtual adalah virus mengerikan yang mampu membuat diri menjadikannya alasan untuk mati. Maka dari itu, dirilah yang menentukan kemana akan melangkah. Menggunakan sewajarnya secara tepat atau terbuai lalu mati!
Salam hangat❤
@putrianandass
Post yang bagus @putrianandass
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Luar biasa tulisannya @putrianandass
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wah thanks😉
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit