(sumber foto: sosioworld.com)
Teori yang berkembang dalam sosiologi adalah 'pendekatan' atau 'model pemahaman' yang sudah berkembang dalam bidang ilmu ini. Sosiologi lahir ketika ada beberapa peristiwa yang saling terkait. Ada gerakan dari masyarakat Barat, terutama dalam hal mencari penghidupan yang lebih baik. Mereka menganggap kota adalah impian hidup. Mereka menganggap mereka memiliki 'nasib yang sama' adalah jawaban supaya tidak ada kapitalisme. Mereka juga meyakini bahwa religi 'bisa hilang dan muncul' ketika berhadapan dengan kapitalisme dan sosialisme. Ilmu sosiologi adalah mempelajari apa saja yang terjadi di masyarakat urban walaupun kemudian ada sosiologi yang mempelajari apa saja gejala sosial di kalangan masyarakat pedesaan (hal 495). Di samping itu, kondisi yang diinginkan oleh sosiologi adalah "cara mengatur masyarakat yang berada di wilaya urban" supaya mereka bisa melakukan sesuai dengan perintah (order). Karena itu, teori-teori sosiologi lebih pada cara "mengatur" dan "mengelola" kegiatan sosial masyarakat di wilayah urban, untuk mencapai kepuasan bagi kelompok elit atau pemegang kekuasaan. (hal 500)
Ada tiga hal yang perlu digali ketika sosiologi Aceh ingin dimunculkan.
- Menemukan kembali ruang imajinasi sosial yang bersifat ke-Aceh-an.
- Menemukan kembali ruang yang aktif dan progresif dalam bidang ruang kesadaran sosial masyarakat Aceh.
- Mencari bagaimana format ruang kebatinan masyarakat Aceh, yang kemudia memberikan pengaruh pada ruang sebelumnya. (hal 548)