Dikutip dari wikipedia, Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini disamping terus berkembangnya sektor industri. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan, 28.16 % pada sektor jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor pertanian hanya menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor angkutan, bangunan, keuangan dan lainnnya.
Dari data tersebut di atas dapat kita lihat sektor perekonomian Kota Bandung di bidang perdagangan dan jasa adalah yang terbesar yakni 28.16 %. Memang Bandung bukan kota penghasil minyak atau perkebunan skala besar tapi Bandung bisa mengalahkan perekonomian daerah-daerah penghasil minyak di Indonesia. Ini menjadi pertanyaan besar di pikiran saya hingga suatu waktu saya berkesempatan mengunjungi Kota Bandung.
Terjawab sudah mengapa Kota Bandung bisa maju mengalahkan daerah-daerah yang notabene diberi gelar daerah petro dollar. Jawaban itu saya temukan ketika saya berkesempat mengikuti Diklat PIM IV yang memilih Kota Bandung sebagai tempat Bench Marking.
Menurut pendapat saya ada dua hal utama yang saya temukan di Bandung, pertama Bandung beruntung punya Walikota Ridwan Kamil yang kreatif dan inovatif yang memberi ruang komunitas IT anak muda kreatif untuk berkreasi di bidang pelayanan publik dengan kata lain adanya keterlibatan anak muda di pemerintahan mendigitalisasi pelayanan. Kedua Bandung punya masyarakat yang mandiri tidak menggantungkan hidup dengan proyek pemerintah. Masyarakat disana dengan kata lain kreatiflah, contoh dari pertanian : ubi bisa diolah menjadi penganan yang bernilai tinggi, dari peternakan : kulit sapi bisa diolah menjadi fashion yang selalu diburu konsumen dan banyak hal di Bandung itu semuanya bisa diolah menjadi uang.
Pantas Kota Bandung menjadi salah satu daerah pelayanan digital terbaik di Indonesia dan untuk kulinernya, fashionnya serta semuanya perdagangan dan jasa dari masyarakat Bandung selalu diburu konsemen. Jadi sangat layak Bandung disematkan smart city.
ruang audiensi kota Bandung layaknya bioskop
Upvote back y
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ok..follow and follow back..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit