Kring.........kring.......dering telpon jarum jam menunjukkan pukul 8.30 WIB. Pak Idumsa bergegas meranjak dari tempat duduknya mendekati kearah deringan hp yang terletak di atas meja, kemudian mengambil Hp lalu melihat siapa yang menelpon. Oh, ternyata Pak Rawsim yang telpon, langsung mengangkat telponnya, halloo.. Assalamualaikum.....kata Pak Idumsa memberi salam, Waalaikum salam, Jawab Pak Rawsim, ada apa tanya pak Idumsa “Dengan nafas yang terngah ngah pak Rawsim, berbicara di ujung telpon “pak.... pak.... kekantor sekarang, karyawan tidak mau masuk kerja, mereka semua berada diluar pak.” Baik pak sahut pak Idumsa, kemudian mengambil kunci mobil yang tergantung dekat pintu tempat biasa dia taruh kunci mobilnya dan buru buru kekantor, dalam perjalannya dia berpikir ada apa gerangan yang terjadi di kantor tempat dia bekerja, kenapa mereka diluar dan tidak mau menjaga ternak milik perusahaan. Atau, mungkin mereka menuntut kenaikan gaji..”ah. Dia berkilah dalam hatinya, “Bukan - bukan itu, hanya pikiran saya aja” kata pak Idumsa dalam hatinya, sesampainya di kantor dia melihat banyak karyawan berada di luar sementara peliharaan dilepas dan berhamburan keluar karena tidak ada lagi penjagaan dari karyawan. di sana saya mendengar sayup sayup bahwa ada terjadi demo atas tuntutan penurunan pimpinan perusahaan dan ada dua karyawan lain yang mereka tuntut, selang beberapa saat dan muncul sesosok pria yang keluar dari kerumunan karyawan, saya liat ada id cad terselip di lehernya, ternyata dia seorang wartawan yang baru saja berusaha untuk mewawancarai mereka, pak, sapa pak Idumsa ke pria tersebut ada apa pak, saya mau mewawancari mereka tapi mereka tidak mau buka mulut, kata dia, lalu, neehh... sodoran kertas dari wartawan tersebut kepada pak Idumsa, dengan melihat isi tulisan di kertas itu ternyata seluruh tuntutan mereka sudah di tuangkan kedalam kertas. oh pantasan mereka tidak mau buka mulut. Ternyata sebelumnya mereka sudah mensetting demo tersebut. Selang beberapa jam kemudian terjadi kehebohan karena sudah di ketahui oleh direktur utama yang bertangung jawab atas anak perusahan tersebut dan organisasi lain yang bergerak di bidang usaha perusahaan itu, sedang menuju keperusahaan tempat pak Idumsa bekerja. Kegaduhan demi kegadungan terjadi, silih ganti wartawan berdatangan menjumpai pimpinan perusahaan untuk di wawancarai, sesat kemudian hadir beberapa organisasi untuk mendamaikan masalah tersebut, setelah keluar dari kantor pimpinan langsung menuju kearah kerumunan, melihat kedatangan pimpinan organisasi itu karyawan bersalaman dan mencium tangan menunjukkan adab terhadap pimpinan organisasinya, mereka berbincang bincang kecil, lalu di rangkul menuju kearah sebuah ruangan yang terletak di sudut kantor, dihari pertama tidak ada hasil dari negosiasi tersebut, bubar meninggalkan kantor. Esoknya pada hari kedua datang lagi organisasi dan direktur untuk memediasi kisruh tersebut. Pak Idumsa melihat para karyawan dan buruh pendemo perusahan tersebut menuju sebuah ruang di sudut kantor tempat negosiasi kemarin, pak Idumsa dan pak Rawsim dengan menggarukan kepala menanyakan kepada pak Idumsa, kita tidak di panggil ya, sudahlah kita tunggu aja apa keputusannya sahut pak Idumsa, setelah beberapa saat kami tunggu, akhirnya mereka keluar dengan wajah yang ceria tampak sudah menemukan sebuah keputusan yang adil, pak Idumsa dan pak Rawsim masih bertanya –tanya,hingga sore hari pak Idumsa mencoba menghubungi nomor telepon karyawan yang bekerja direktur utama itu, assalamuaikum......kata pak Idumsa, waalaikumsalam jawab karyawan yang menerima telpon itu, kembali pak Idumsa menyodorkan Pertayaan dengan tidak sabar menunggu jawaban dari karyawan “sabar pak” keluar kata kata dari karyawan itu “memang mereka tidak bisa di bendung lagi, bapak dan pak Rawsim harus keluar dari perusahaan itu”. Ohh begitu ya pak ,tidak apa-apa pak kalau memang itu keputusan yang terbaik, jawab pak Idumsa lagi. Dalam hati kecilnya timbul tanda tanya apa iya cara mengatasi manajemen konflik seperti itu dengan tidak melibatkan kedua belah pihak yang berkonflik, kenyataan demikian,kami tidak dilibatkan, mereka menganggap pimpinan perusahaan dan kedua karyawan di anggap tidak sejalan dengan mereka, dan mereka harus di keluarkan, dengan tidak mengklarifikasi kesalahan yang mereka lakukan, dan pimpinannya di tangguhkan sampai akhir tahun dan akhirnya dikeluarkan juga.dengan harus menanggung malu, orang – orang yang menjadi korban politik ini digencet, dihancurkan, dan disisihkan. Itulah yang dialami oleh mereka dalam cerita ini. Kedudukan dan uang membuatnya tersisih.
Kembali aku bertafakur, merenungi petunjuk Illahi yang telah diajarkan kepadaku seorang hamba. Bagaimanakah aku dapat menghukumi dengan adil saat aku hidup di negeri yang lebih mendewakan hukum manusia,
Inilah segelumit cerita yang terjadi di sebuah negeri Antah berantah dengan tidak menunjukkan komitmennya untuk melakukan sebuah perubahan, tidak berpedoman pada ketentuan dan hukum yang berlaku di negeri atas awan, yang akhirnya kandas di tengah jalan.
buku ini adalah pembelaan atas ketidakadilan itu. Kebenaran yang tak pernah sanggup ia suarakan. Sebuah protes sosial akan kebobrokan sistem dan sosial, Kebenaran itu harus disuarakan, bukan seterusnya dibungkam.
Dalam kehidupan berorganisasi baik di masyarakat maupun di kantor, kita pasti ada di salah satu posisi yaitu menjadi pemimpin orang lain atau dipimpin orang lain. Ada banyak kriteria pemimpin yang baik, tapi ada satu kriteria yang pasti disepakati semua orang yaitu: tegas. Bersikap tegas itu bukan perilaku sewenang-wenang. Bersikap tegas artinya mengatakan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah. Jika A maka A, jika B maka B. Tanpa sikap yang tegas, pemimpin tidak bisa berlaku adil. Namun sering pula kita lihat pemimpin yang tidak tegas. Yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Pemimpin seperti ini tidak akan bisa berlaku adil. sekian dulu ya... jangan lupa vote @rangkangblank
tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada komonitas steemit bireuen yang sudah banyak membantu saya @haryadiglanggang @saifulramadhan dan @seifanlj dan alinnya slam kenal juga buat kurator @aiqabrago @levycore dan yang lain yang belum bisa saya sebutkan satu satu.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
You just received a 7.69% upvote from @honestbot, courtesy of @rangkangblank!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
thanks @honestbot, for help and upvotes
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 0.15% upvote from thanks to: @rangkangblank.
For more information, click here!!!!
Try the new Minnowhelper Bots for more information here
Help support @minnowhelper and the bot tracker by voting for @yabapmatt for Steem witness! To vote, click the button below or go to https://steemit.com/~witnesses and find @yabapmatt in the list and click the upvote icon. Thank you.
Voting for @yabapmatt
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit