Meraih Predikat Kemuliaan Hakiki dengan Qiyamullail

sumber gambar : act.id

---

Assalamu'alaikum Sobat Steemian dimana pun anda berada, saya kembali hadir di platform steemit menyapa sobat2 semuanya. Mudah2an postingan sobat2 banyak mendapatkan upvote biar makin semarak dan semangat dalam membuat postingan yang berkualitas 🙏🙏🙏

Pada kesempatan kali ini saya ingin mencoba memposting Kisah-Kisah Teladan sebagai bahan renungan buat kita semua supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semakin tekun dalam beribadah.

Judul postingan : Seorang Mukmin Bisa Meraih Predikat Kemuliaan Hakiki dengan Qiyamullail

Qiamullail adalah merujuk kepada amalan beribadah di waktu malam hari dengan mengerjakan salat2 sunat seperti salat Sunat Taubat, Tahajjud, Witir & lain2, serta amalan2 seperti membaca Al-Quran , berzikir , beristighfar, berdoa dan sebagainya.

Banyak sekarang kita liat orang-orang yang yang lalai akan kemegahan harta dunia dengan berlomba-lomba bermegah-megahan serta memamerkan harta dan membanggakan diri dengan berbagai harta kekayaan, jabatan, dan keturunan. Tetapi bagi seorang Mukmin yang jujur dan mempunyai kemuliaan hati yang sejati tentu memiliki sisi kemuliaan lain yang tidak bisa di sandingkan dengan kemuliaan lainnya. Lalu kemuliaan sejati apakah itu?

"Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin itu melakukan qiyamullail, dan kejayaannya adalah ketika dia tidak membutuhkan kepada manusia." (hr. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

Dari Sahal Ibn Sa’ad dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

"Suatu ketika Jibril datang kepadaku dan berkata, wahai Muhammad, hiduplah kamu menurut apa yang kau suka, namun ingat bahwa engkau akan meninggalkan kehidupan itu, dan cintailah orang yang kamu cintai itu, tetapi sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya.

Berbuatlah engkau sesukamu, namun ingatlah bahwa engkau akan dibalas dengan perbuatanmu. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin itu melakukan Qiyamullail, dan kejayaannya adalah ketika dia tidak membutuhkan kepada manusia." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

Al-Manawi memberikan komentar terhadap hadits di atas, bahwa kata Asy-Syaraf menurut etimologi adalah keluhuran, kemuliaan. Sesuatu yang yang paling mulia berarti yang paling tinggi nilainya.

---

![image]()

sumber gambar : kajiandakwahislam.net

---

Apabila seorang Mushalii bangun di malam hari dan berdzikir dengan khusyu’ di hadapan Allah SWT. Dia dimuliakan karena pengabdiannya dan diangkat derajatnya di sisi malaikat, dan para hamba-Nya yang khusus karena dia lebih taat kepada-Nya daripada selainnya. (Al-Manawi, Faidh al-Qadir, 4/160)

Az-Zamakhsyari memberikan kometar mengenai sabda Nabi SAW

“Syaraful mu’mini qiyamuhu bil laili” (kemuliaan orang Mukmin adalah bangun di waktu malam)

Maksud dari hadist di atas adalah tingginya derajatnya dan keluhuran pribadi bagi seorang Mukmin itu terletak pada amalannya yaitu bangun malam ketika orang lain terlelap dalam mimpi indah, kita bangun malam untuk salat tahajud secara rutin dan berdzikir serta membaca Al-Qur’an.”

---

![image]()

---

Imam Al-Ghazali berkata,

“Kalimat di atas berlaku bagi orang2 dahulu dan juga orang2 sekarang. Karena itu cukuplah kiranya bagi orang yang mau merenungi kemuliaan itu di sepanjang umurnya. Sebab jika dia sejenak merenungi kandungan pengertiannya sertai keyakinan hatinya, maka di akan mengambil faedahnya secara keseluruhan, hingga keinginannya terhalang untuk memandang dunia secara total dan memperturutkan kesenangan dunia.” (Al-Manawi, Faidh al-Qadir, 1/12).

Sekian & demikian postingan saya, semoga jadi bahan renungan dalam beribadah. Aamiiin 🙏

Bila ingin menambah amal saleh, bagikan kisah ini kepada yang lain 😇

referensi :

https://kisahteladan.web.id/hikmah/ketahuilah-seorang-mukmin-akan-menemukan-kemuliaan-hakiki-dengan-qiyamullail/