Masalah AKN hingga Pertemuan dg bapak Wakil Bupati Pidie Jaya (Kisah Magister Malaysia)

AKN (Akademi Kampus Negeri) adalah bagian dari sejarah hidupku yang mengingatkan ku pada awal pertemuan ku dg bapak Wakil Bupati Pidie Jaya setelah lama di Malaya tepatnya adalah di daerah AKN, Ulegle. Sepulangnya saya dari Malaysia, saat itu saya masih status Mahasiswa, saya bertemu dg bapak wabup Pijay, Said Mulyadi untuk berbincang masalah pendidikan. Setelah berbincang maka beliau pun menawarkan saya untuk menjadi pengajar disana (AKN) yang baru dibuka itu dan akan diresmikan. Mendapat tawaran itu saya pun bergegas balik ke Malaysia untuk menyelesaikan study dan mengambil ijazah. Setelah mengambil ijazah saya pun menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya jumpai Pak Saiful (Kpl.Dinas Pendidikan) dan saya jumpai Pak Agussalim (Sekretaris Dinas Pendidikan) Pidie Jaya. Mereka sudah merekom saya dan atas nama pak Razali saya diizinkan masuk AKN.


Namun. Di tengah perjalanan, saya dipanggil ke banda Aceh untuk mengajar di UIN oleh bapak Rektor. Atas dasar itulah saya menetap sementara di banda Aceh mengisi pembelajaran. Setahun di banda Aceh, saya pulang melihat AKN baik baik saja pada tahun 2017. Namun, masuk awal tahun 2018, yaitu Februari, saya terkejut melihat berita bahwa AKN diisukan mendapat bantuan dari Budha Cina. Dan sentak, saya pun bergegas menanyakan hal itu kepada Bapak Wakil DPRK Pidie Jaya apakah itu betul. Dan ternyata itu betul namun masyarakat salah persepsi katanya sehingga diperlukan pertemuan dengan pihak MPU Pidie Jaya secepatnya. Setelah itu, hari ini keluar berita di Serambi yang memperlihatkan bahwa Bupati dan MPU sudah musyawarah dan hasilnya menyatakan bahwa Bantuan Budha itu tidak ada kaitan nya dengan agama. Begitu lah sedikit kisah saya dengan AKN dan Wakil Bupati Pidie Jaya. Kita dapat menyimpulkan bahwa pembangunan atau pendirian sesuatu yang tidak diketahui oleh masyarakat bnyak (rakyat) ini harus betul betul diberitahukan (sosialisasikan) sebelum nya kepada mereka dan diberikan pemahaman secukupnya agar mereka tidak riuh atau terjadi kericuhan kedepan nya. Terimakasih. Salam damai. Salam sejahtera.

Tulisan telah mendapat persetujuan/izin dari Muhammad PA (Facebook) melalui @jubagarang untuk menjadi bahan bacaan kawan2 di Steemit.