20 oktober 2017 sampailah kami di Rajgir, Bihar. Perjalanan jauh dari Kolkata cukup melelahkan, sekitar 17 jam di sleeper bus dengan laluan jalan yang sering kali berlubang. Bunyi klakson dan lagu-lagu India terus menemani perjalanan panjang itu.
Sebenarnya, Rajgir hanyalah untuk transit saja menuju Nalanda. Sejak d Kolkata, kami tidak bisa mendapatkan informasi yang tepat menuju Nalanda. Bahkan bagian inquiry dan ticketing saja tak sependapat. Berbekal internet, informasi minim dari saudara Muslim di Kolkata, dan naluri suami yang kuat, maka sampailah kami di Rajgir.
Hal yang pertama yang kami cari adalah hotel untuk numpang mandi, maklum aroma ketek sudah tak bisa ditoleransi lagi. Soal perut aman, sudah diganjel dengan apel dan pisang.
Kesana kemari, dari hotel satu ke hotel yang lain semua 'say no' 😂 No Muslim.. No, only rich people. Ketahuan deh backpacker gembel haha.Hp hampir mati total, mau melanjutkan perjalanan ke Nalanda pun rasanya tak mungkin dulu. Lagi, lagi dengan mengandalkan naluri suami kita menelusuri perkampungan warga dan bertemulah kita dengan keluarga yang baik hati.
Numpang mandi, plus dikasih makan 😁 lumayan jadi brunch yang bikin kenyang.
Setelah bercengkrama sejenak dan village tour, kami lanjut perjalanan ke Nalanda. Kenapa Nalanda? Universitas Kuno Nalanda merupakan destinasi yang juga begitu ingin dikunjungi oleh suami setelah Khambhat. Kata suami ini merupakan salah satu universitas yang berasrama tertua di dunia, sudah ada sejak abad ke 5 masehi kalau saya tak salah ingat. Dan yang paling penting baginya adalah, salah satu bangunan asrama tersebut telah dibangun oleh Raja Sumatera - Sriwijaya pada abad ke 9 M.
