Konsep Low Carbon City/ Kota Rendah Karbon merupakan bagian dari konsep pembangunan Low Carbon Economy/ ekonomi rendah karbon. Kota rendah karbon merupakan merupakan reaksi dari masyarakat dunia terhadap perubahan iklim global yang disebabkan oleh emisi karbon yang berasal dari aktifitas manusia baik aktifitas produksi seperti industry dan aktifitas hidup sehari-hari seperti transportasi. Low carbon economy merupakan bagian dari upaya mengadvokasi penurunan emisi gas rumah kaca dengan pembangunan ekonomi beriringan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan menjaga kehidupan sosial sehingga tercipta keberlanjutan. Dengan demikian, tercipta standar kehidupan ekonomi yang lebih tinggi bersamaan dengan kehidupan sosial yang inklusif dan kualitas lingkungan yang baik.
Ekonomi Karbon Rendah juga mencakup upaya untuk mencapai hasil ekonomi yang lebih baik dengan mengurangi konsumsi sumber daya alam dan pencemaran lingkungan, untuk menciptakan pendekatan dan peluang untuk standar kehidupan yang lebih tinggi dan kondisi kehidupan yang lebih baik dengan memberikan peluang bisnis baru dan perluasan lapangan kerja. Ekonomi rendah karbon juga mendorong pengembangan, penerapan dan penciptaan teknologi maju.
Ekonomi rendah karbon juga meliputi upaya perubahan gaya hidup misal penggunaan material yang ramah lingkungan, transportasi publik berkualitas, penggunaan energi terbaharukan, serta efisiensi penggunaan sumber daya. Faktanya, kota mengkonsumsi sejumlah besar energi fosil dan melepaskan 75% emisi gas rumah kaca dan 80% kontaminasi total dunia. Selain itu, kota juga menjadi semakin lemah karena bencana iklim yang sering akan mengancam aktivitas hidup normal warga kota. Jadi, kota tidak hanya menjadi korban dari masalah lingkungan, tapi juga merupakan aset terpenting pembangunan ekonomi rendah karbon.
Konsep ekonomi rendah emisi ini melahirkan konsep Low Carbon City, kota dimana tingkat konsumsi sumber daya dan emisi karbon dioksida rendah dipadukan dengan pembangunan ekonomi yang pesat.
Cara mencapai ekonomi rendah karbon adalah dengan penerapan pembangunan hijau yang menerapkan konsep green transportation dan green building, manajemen sampah berprinsip reduce, reuse, recycle, and rethink, mengubah ideologi konsumsi penduduk menjadi hemat, dan inovasi dalam teknologi rendah karbon, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca dengan signifikan.
Meskipun Kota Banda Aceh masih dalam tahap kota berkembang cepat, penerapan prinsip low carbon town yang telah diterapkan di Banda Aceh sejak kepemimpinan Almarhum Mawardi Nurdin, walikota Banda Aceh 2007-2013, yang dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh. Prinsip low carbon town yang telah diterapkan di Kota Banda Aceh antara lain:
Green Corridor
Green Energy Panel Surya di Lampu Taman
Green Space-Hutan Kota Tibang
Green Transportation-Bus Rapid Transit Transkutaraja
Green Waste Pengolahan Air Limbah di Gampong Jawa
hai kawan @rikiputra, salam...
saya ada bikin aplikasi
Steem Autovote
. Bila kamu jain dan tergabung dalam aplikasi ini, maka tiap artikel kamu akan mendapatkan upvote dari member lain. Besaran upvote yang diberikan akan tergantung dengan Steem Power kamu.yuk join ya, gabung dengan teman-teman lainnya. kita cara nafkah bersama di steem :)
untuk info lebih lanjut bisa dibaca disini: https://steemit.com/steem/@lopezdacruz/steem-autovote-live-now
terima kasih ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit