How To Deal With Failure

We must accept finite disappointment, but never lose infinite hope (Martin Luther King Jr.)

Assalamu’alaikum,
Hi All Steemian, I’ts very awesome and thank GOD I can update my steemit (again). So long time no post yet after my first post. Here I’am, created this post. Actually still random post and it’s just about things that often happen in everyone’s life: When we fail at something, There’s no reason to give up. I do know, very easy to say but not easy to apply it. I’ve experienced it, many times.

Every time I face the fail, I need time to take breathe and I said to myself : Failure is not to be feared but to be faced, accept and learn it to make corrections for the next better. So, here is my note about how to deal with failure.

Setiap kali kita gagal dalam sesuatu, kapan pun kita menerima penolakan, kita dihinggapi oleh rasa sedih, kecewa serta merasa “kalah”. Semua jenis rasa tersebut alami dan normal TAPI bukan hal yang normal jika dijadikan perisai untuk berhenti mencoba dan bangkit lagi. Gagal, belum berhasil dan apapun istilahnya sejatinya adalah bagian dari kehidupan. Hampir bisa dipastikan kalau kita semua pernah mengalaminya.

Apakah gagal rasanya enak? Tentu saja tidak. Tidak sedikitpun. Namun saya tidak bisa mengharapkan kehidupan akan selalu seindah warna pelangi dan secerah sinar matahari di musim semi. Saya yakin dan percaya, selalu ada alasan untuk semua hal yang terjadi pada saya. Bahkan, pelajaran terbesar yang dapat saya pelajari dalam hidup, salah satunya berasal dari kegagalan. Seperti kalimat bijak yang sering saya baca bahwa kegagalan bukan untuk ditakuti melainkan untuk dihadapi.

Saya sangat mungkin atau bahkan sering, sangat takut akan kegagalan dan penolakan. Bisa jadi saya pun pernah terhanyut dalam sikap untuk menghindarinya, tidak menerimanya atau bahkan meratapinya. Padahal sebaliknya, hal itu harus diterima dan disambut baik. Saya tidak akan pernah berkembang jika saya selalu hidup dengan kondisi yang selalu mudah. Ada kekuatan dan kemajuan sejati yang akan saya dapatkan ketika berada di luar zona nyaman, perlu ada dinamika agar kreatifitas berpikir dan keberanian mengambil keputusan semakin wise dan sigap.

Saya tahu hal ini tidak akan membuat merasa lebih baik tapi it’s life, segala sesuatu saling terkait dan memiliki hikmah. Saya hanya bisa menyampaikan bagaimana rasanya. Dengan menerima rasa sakit, akan menjadi awal bantuan terbaik untuk pulih dan bangkit. Setiap orang akan menemukan caranya masing-masing untuk melewati kegagalan, saya pun demikian. Saya tidak bisa membuatnya lebih baik. Tidak ada yang bisa. Tetapi melalui rasa sakit karena kegagalan, penolakan dan pengalaman, akan lahir spirit, semangat dan energi positif yang luar biasa. Ini adalah pembaruan semangat, kelahiran dan keyakinan menyeluruh akan hal-hal yang lebih baik di hari-hari yang akan datang.

Dengan memiliki iman kepada Allah, Saya menyadari bahwa segala sesuatu dalam hidup terjadi karena suatu alasan. Dan, bahkan ketika Saya tidak dapat memahaminya pada saat itu, maka apapun yang terjadi adalah terbaik (untuk saat itu) bagi saya. Karena, di bawah garis, di suatu tempat di masa depan, di suatu tempat di tempat yang tidak diketahui, sesuatu yang lain terjadi begitu luar biasa. Sebuah kegagalan adalah salah cara untuk menunjukkan pada saya kalau masih ada banyak cara dan jalan yang lain untuk ditemukan, dijalani dan dinikamti tentu saja.

Belajar dari Pak Thomas Alva Edison yang lebih suka menyebut kegagalan sebagai penemuan-penemuan (cara lain) baru dalam rangka mewujudkan impiannya. Bagi Beliau, 1000 kegagalannya adalah 1000 penemuan baru (cara lain) dalam meraih impiannya.

Sekarang jika Saya ingin maju dalam hidup, maju terus, bangun jembatan dengan membantu orang lain, ciptakan nilai yang besar bagi orang lain tanpa perlu ada yang meminta dulu.Membantu orang lain meraih impiannya, sebenarnya juga bagian dari ikhtiar saya untuk mewujudkan impian saya sendiri. Karena dengan membantu orang lain mencapai kesuksesan mereka sendiri, Saya membentuk ikatan yang paling dalam dan terlama.

Dan lagi, "Ya" semuanya terjadi karena suatu alasan istimewa dalam hidup. Bunga tidak mekar dalam waktu semalam.