Mengejar Sunrise From Angkor Wat

Sumber: foto pribadi

Perjalanan kali ini yang terasa lebih unik, saya mengejar sunrise. Itinerary Seamreap saya memang sudah diatur pemilik grup driver tuktuk, pak Nasir. saya bersyukur tidak harus banyak memikirkan apa yang terbaik di perjalanan pertama saya ke sana. Pada awalnya saya memang bongkar pasang itinerary yang sudah dibuatkan olehnya. Tapi, setelah saya menimbang tentang medan yang belum dipahami tentu alangkah bijaknya perjalanan singkat ini saya serahkan pada ahlinya.

Sumber: foto pribadi

Hanya bersiap lalu duduk manis, tuktuk akan membawa saya ke tempat yang sangat indah. Angkor Wat mahakarya tak ternilai yang bisa dibuat di masa kejayaannya. Angkor Wat komplek memiliki beberapa tempat candi yang salah satunya menjadi tempat syuting film Angelina Jolie.

Hadiah bangun dan mandi di subuh buta itu ternyata mengecewakan. Melawan dingin udara awal Januari di Kamboja. Rasanya saya ingin kembali menarik selimut dan melupakan semua rencana perjalanan ini. Sunrise yang ditunggu banyak orang, tidak hanya saya, seluruh wisatawan lengkap dengan alat photography dari yang biasa sampai tercanggih menjadi kecewa.

Sumber: foto pribadi

Saya duduk di dinding bata sisi kolam, tepatnya aliran sungai. Setiap sisi dipenuhi tourism grup, pasangan bahkan sendirian. Menunggu dibalik bangunan tua Angkor Wat yang terlihat dari sebrang sungai.

Saya bersama teman dari satu grup backpacker saling bertanya, apa di sini tepatnya sunrise akan muncul? saya searching dan hanya menemukan tempat itu dari foto orang-orang yang muncul di google. Tentu saja hanya terlihat mendung seperti mau hujan.

Sumber: foto pribadi

Saya tidak tahan hanya duduk-duduk menunggu terang. Pagi itu bahkan belum ada sebelas kopi yang saya dapatkan. Saya mengikuti orang-orang yang juga ikut kecewa dan bubar. Padahal beberapa ada yang membawa kopi dalam gelas dan tumbler. Mereka mungkin berharap duduk-duduk menikmati sunrise ditemani kopi panas. Harumnya menggoda imajinasi.

Saya memulai Pagi buta itu di bangunan megah Angkor Wat. Antrian untuk berada di atas candi tidak menyurutkan saya. Harga 37usd layak digunakan dengan Sebaik-baiknya bukan? Untuk keliling Angkor Wat komplek seharian penuh dimulai dari sunrise.

Sumber: foto pribadi

Sekalipun ada teman untuk share cost tuktuk, saya sering lupa jika melakukan perjalanan dengan orang lain. Saya sudah berkeliling di area dalam Angkor Wat sendirian. Sejak di gerbang depan saya tidak melihat teman saya. Keindahan arsitektur candi melupakan bahwa saya tidak sendiri.

Lama saya di dalam candi berkeliling ke Setiap sudut. Bahkan cukup terkejut Karena melihat matahari mulai muncul dari sudut candi. Ternyata, demi bercumbu dengan matahari di pagi buta bukan di pinggiran sungai. Di dalam candi dari atas, terang menguning.

Sumber: foto pribadi

Ini mungkin bukan wujud sunrise yang sempurna tapi tetap terlihat sangat indah ketika muncul dibalik bangunan tua. Rasanya terlihat misterius dan penuh makna. Kadang ada rasa sesal, jika hanya demi uang tak seberapa lantas saya memutuskan untuk share cost, kenapa tidak melakukan perjalanan ini sendirian sampai akhir.

Yah, kadang butuh menghilangkan keragu-raguan itu penting. Memang melakukan perjalanan sendirian itu jauh lebih mahal, tapi sendirian kadang memberi banyak nilai yang cukup besar. Saya bisa menikmati banyak hal tanpa harus mempertimbangkan orang lain.

11 Januari 2020 Angkor Wat, Seamreap.

Posted using Partiko Android