Ayo ke Nihi Sumba Island, Nikmati Uniknya Hotel Nomor 1 Dunia

Jangankan masyarakat dunia, masyarakat Indonesia dan juga masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Sumba sendiri pun, sangat kaget dan awalnya tidak percaya sama sekali, ketika dalam ajang "World's Best Travel Awards" tahun 2016, diumumkan bahwa Nihiwatu Sumba, Indonesia, sebagai Hotel Terbaik Nomor Satu Dunia dalam deretan 100 hotel terbaik dunia. Nihiwatu mengalahkan hotel-hotel bergengsi di Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, serta Ekuador dan Cile. Dalam ajang yang sama tahun 2017, posisi peringkat Nihiwatu belum juga bergeser.

Penghargaan sangat bergengsi di kalangan pelaku industri pariwisata dunia itu, merupakan hasil survei majalah wisata, Travel+Leisure. Majalah yang berbasis di Amerika Serikat itu mengadakan survei setiap tahun untuk berbagai kategori di bidang pariwisata.

Profil Nihiwatu
Nihiwatu adalah kawasan pantai yang terletak di pesisir pantai selatan, Desa Hoba Wawi, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Profil Nihiwatu adalah pantai berpasir putih bersih dan indah. Pantai ini tersembunyi di balik tebing karang yang tidak terlalu curam. Gelombang lautnya sangat besar dan menantang adrenalin. Pantai ini juga tidak tampak dari kejauhan karena diselubungi oleh kawasan hutan savana pesisir yang cukup lebat dan luas serta sejuk menawarkan oksigen yang segar tanpa polusi.

Di atas permukaan daratan batu cadas yang bergelombang di dalam kawasan itu, sejak tahun 1989, seorang pengusaha pariwisata, pecinta lingkungan dan kebudayaan asal Amerika Serikat, Mr.Claude Graves, mendirikan Hotel Nihiwatu berbentuk Vila yang menghadap ke selatan, samudera hindia. Vila-vila tersebut mengadobsi konstruksi model rumah adat Sumba, berpola joglo. Tidak seluruhnya memang karena bukan rumah panggung. Material bangunan umumnya dari bahan kayu, bambu, dan beratapkan alang-alang kering. Lantainya dilapisi marmar dan keramik. Pada bidang dindingnya yang menghadap ke laut dipasang kaca bening polos, sehingga tamu yang menginap dapat menikmati panorama keindahan pantai dan laut dari dalam kamarnya.
Disamping mendirikan Hotel Nihiwatu, Mr. Claude Graves bersama Sean Downs juga mendirikan Yayasan Sumba (Sumba Foundation) pada tahun 2001. Yayasan ini mempunyai visi untuk membantu dan memberdayakan masyarakat lokal di desa-desa sekitar Nihiwatu.

Sejak dikelola oleh tangan dingin Mr. Claude Graves, nama Nihiwatu, baik hotel dan pantainya, yang meskipun fisiknya tersembunyi di dalam hutan savana, mulai bersinar. Hotelnya yang unik dan pantainya indah serta bersih, menjadi pesona daya tarik tersendiri yang melambungkan nama Nihiwatu menjadi destinasi berskala dunia, yang diminati oleh wisatawan dunia, para bintang dunia, peselancar profesional dan juga wisatawan minat khusus serta ekotorisme. Mereka adalah orang-orang kaya, seperti Chritian Ronaldo dan Richard Gere, pernah menikmati pesona keunikan dan kemewahan Nihiwatu.
Dua puluh tiga tahun kemudian, pada 2012, setelah kisah seputar profil dan performance Nihiwatu sampai ke telinga brand building berkebangsaan Amerika, Chris Burch dan pengusaha hotel kelahiran Afrika Selatan, James McBride, mereka membeli Hotel Nihiwatu dari tangan Claude Graves. Di tangan dua pendekar bisnis pariwisata dunia ini, Nihiwatu seperti terlahir kembali sebagai resor kelas dunia berjiwa lokal dan namanya terus meroket di dunia pariwisata.

Apa Keistimewaan Nihiwatu?
Empat tahun kemudian di bawah pengelolaan Chris Burch dan James McBride, Nihiwatu secara tidak terduga, menggemparkan dunia dengan prestasi internasional yang membanggakan yaitu menjadi Hotel Terbaik Nomor Satu Dunia dalam dua tahun terakhir (2016 dan 2017).
Pertanyaannya, apa keistimewaan Nihiwatu, sehingga meraih prestasi dunia itu? Pertama, Nihiwatu menggabungkan kemewahan dengan unsur budaya lokal, sehingga menyuguhkan pesona unik sebagai “resor surgawi”.
Kedua, Nihiwatu mempunyai vila tiga kamar berbentuk rumah pohon. Vila ini terletak di atas tebing dan menghadap langsung ke Samudera Hindia di sisi selatannya. Selain itu, ada lebih dari 33 akomodasi vila dengan kolam renang pribadi serta pemandangan indah ke Pantai Nihiwatu.
Ketiga, Nihiwatu memiliki kegiatan social responsibility yang dilakukan pihak hotel bersama para tamunya. Nihiwatu mengajak tamu yang menginap untuk berguna bagi orang lain. Tamu yang menginap akan ditayangkan film pendek mengenai Sumba Foundation (Yayasan Sumba), organisasi yang membantu komunitas lokal Sumba, untuk ikut membantu pembangunan mata air di desa, klinik kesehatan, malaria training center, dan program penanggulangan kelaparan.

Dan keempat, di Nihiwatu, 90 persen pekerjanya adalah warga lokal Sumba. Artinya, Nihiwatu tidak menyingkirkan partisipasi masyarakat lokal tapi sungguh memberdayakannya.
Kelima, para wisatawan di Nihiwatu dapat melakukan aktivitas beragam, mulai dari paket "safari spa" seharian penuh sampai eksplorasi pulau. Para tamu bisa jalan-jalan di pasir sambil menunggang kuda sandelwood. Para tamu juga bisa trekking menuju beberapa air terjun tersembunyi, pesawahan yang indah, kampung adat dan kampung seniman. Juga ada piknik makan siang komplit dengan jamuan kelapa segar yang baru jatuh dari pohon. Disamping itu, di Nihiwatu juga ada Occy's Left, nama private beach. Ini adalah surf spot ternama di kalangan peselancar profesional.

Bila Ingin ke Nihiwatu
Bila ingin mengunjungi dan sekaligus menginap di Nihiwatu, sama sekali tidak ada kesulitan. Banyak travel yang tersedia di Bandar Udara Tambolaka, Sumba Barat Daya. Jalan menuju lokasi Nihiwatu sudah aspal. Hanya butuh waktu dua jam untuk sampai di Nihiwatu.
Sebagai informasi, bila ingin menginap di Hotel Nihiwatu, perlu mempersiapkan akomodasi yang cukup. Harga penginapan per malamnya mulai dari 650 dollar AS (Rp 8,5 juta) untuk One Bedroom Villa sampai 12.000 dollar AS (Rp 157 juta) untuk Five Bedroom Estate.
Ayo, selamat datang di Nihiwatu. Hotel Terbaik Nomor Satu Dunia di Pulau Sumba. Kini Nihiwatu menggunakan brand “ Nihi Sumba Island”.
Rofinus D Kaleka *)