"Jauh-jauhlah dari kepengecutan, sebaik-baiknya manusia adalah ia yang berani menghadapi, ia yang sanggup menerima."
Sangat banyak contoh kekecewaan lain yang bisa kita saksikan di dunia ini dan bisa menjadi pembelajaran untuk kita. Bahwa hidup tak selamanya sesuai dengan perencanaan kita. Dalam perjalanan menjalani hidup, kita tak jarang dipertemukan dengan berbagai kekecewaan. Supaya apa? Supaya kita lemah dan teraniaya? Tentu bukan. Kekecewaan, pada titik dan derajat tertentu justru menjadi awal kebangkitan seseorang dalam menjalani hidup ini. Meski tak ada manusia yang dengan lapang dada menerima kekecewaan, namun banyak pelajaran dan hal indah justru muncul setelah kekecewaan tersebut.
Pada dasarnya, kekecewaan sangat identik dengan kegagalan. Mereka berdua layaknya kembar siam yang tak bisa dipisahkan. Kita pasti sepakat bahwa kegagalan adalah cikal-bakal kekecewaan. Ini berbanding lurus bahwa, setiap manusia yang kecewa pada dasarnya adalah mereka yang mengalami kegagalan sebelumnya. Meski demikian, sebagai orang beriman dan masih dikaruniai akal sehat, semestinya kita tak boleh terlalu larut dalam sebuah kekecewaan. Kita harus percaya bahwa banyak orang-orang hebat di dunia justru tangguh setelah cukup kenyang menikmati kegagalan.
Memang ada? Banyak. Barangkali teman-teman steemian sudah pernah mendengar cerita seribuan kegagalan yang dialami oleh Thomas Alva Edison. Sebelum berhasil menemukan energi yang dapat dihantarkan melalui bola lampu, ia sudah mengecap ribuan kegagalan sebelumnya. Namun, Edison memilih terus bertarung dengan kegagalan tersebut hingga akhirnya ia berhasil menemukan bola lampu yang hingga kini bisa kita nikmati. Edison adalah salah satu contoh orang hebat yang bangkit setelah ribuan kegagalan. Bayangkan jika ia menyerah saat itu, mungkin tak pernah ada lampu listrik di kamar kita sampai hari ini.
Setiap orang tentu berbeda-beda insting dan sikapnya dalam menghadapi kekecewaan yang didasarkan oleh kegagalan. Ada orang-orang yang mengutuki kekecewaan selaknat mungkin lantas ia menyerah menggapai mimpinya. Ada yang kalah telak dari kekecewaan sehingga mengurung diri di kamar berminggu-minggu. Ada yang santai saja menghadapi kekecewaan tersebut. Semua sangat tergantung dengan kepribadian seseorang. Saya beruntung memiliki beberapa teman yang bermental baja. Berkali-kali gagal dan kecewa namun tetap bangkit dan kembali merajut mimpi.
Seorang teman tahun lalu gagal menjadi PNS setelah begitu getol mengejarnya. Tapi apa dia menyerah? Tentu tidak. Sampai hari ini ia menjadi salah satu seniman muda berbakat di Kota Lhokseumawe. Berkali-kali ia menang dalam kejuaraan baca puisi dan sejenisnya. Yang lebih penting dari itu semua, dia sudah merried dan tak menjomblo lagi saudara-saudara. Di lain kisah, saya juga memiliki teman yang berkali-kali postingannya di Steemit tak ada yang mengunjungi. Dia pun tak pernah menyerah dan tetap konsisten, sehingga sampai hari ini ia salah satu teman tersukses di blantika Steemit ini. Sayangnya dia tak ingin namanya disebutkan dalam postingan ini.
Namun dari itu semua, inti dari tulisan ini adalah mengajak kita untuk pintar mengelola ekspektasi, dan cerdas menghadapi kekecewaan. Kita harus selalu siap dengan kemungkinan terburuk yang mungkin mendatangi kita di masa depan. Karena apa? Karena hidup tak selamanya tentang yang manis-manis. Hidup juga tentang kisah yang disusun berbab-bab kegagalan dan beragam kekecewaan. Jika kita tak pandai mengelola ekspektasi dan tak cerdas menghadapi kekecewaan, maka bisa dipastikan, kita termasuk orang-orang yang hidup segan mati ditolak tanah.
Maka oleh sebab itu, cerdaslah dalam mengelola ekspektasi dan pandai-pandailah menghadapi kekecewaan. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang justru makin kuat dan kian tangguh setelah ditempa oleh berbagai kekecewaan, dan bermacam-macam kegagalan. Inilah postingan saya malam ini semoga bermanfaat untuk kita semua. Salam hangat untuk seluruh anggota Komunitas Steemit Indonesia. Salam literasi.
Regards
Tulisan ini aso tok, menjadi motivasi bagi yang lagi gagal dalam cita2nya. Menjadi pendorong agar bangun alias move on, karena banyak yang terpuruk disebabkan melesetnya tujuan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih, Bang. Semoga bermanfaat.. Salam :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sangat bagus postingannya mas @samymubarraq
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih bang..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
bereh that post droneuh, mangat that bak ta baca, semoga terus dalam keadaan sukses.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Teurimong geunaseh adoe... Sukses sit keu gata.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tulisan yang sangat menginspirasi, menumbuhkan semangat baru bagi pejuang yang pernah gagal dan kecewa. Yang tentang perjuangan di steemit, itu saya termasuk . He he.. salam kenal @samymubarak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga bermanfaat yaa.. Keep Steem On :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih ya.. :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama-sama :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit