"Terkadang kita sering lupa, bahwa, seseorang yang sedang sedih dan putus asa hanya butuh didengar. Tidak lebih. Tidak kurang.."
Saya kira masalahnya sudah sampai tingkat akut. Dan jika dilihat dari segi usia, sudah bisa ditebak kalau ceritanya pasti tentang cintaa. Akhirnya, karena penasaran ditambah khawatir, saya komen snapgramnya. Dan benar saja, ia sedang memiliki masalah yang gawat. Setidaknya untuk remaja yang sedang berjuang menyelesaikan kuliahnya.
Melihatnya dari luar, junior ini tipikal perempuan baik-baik dan cepat melow. Setahu saya, dia juga aktif di beberapa komunitas mahasiswa penyuka sastra dan ia juga tergabung di barisan relawan yang diprakarsai oleh teman-teman mahasiswa. Dia cukup aktif menulis di blog macam Steemit.
Dan di sinilah letak kekhawatiran saya. Sangat disayangkan jika seorang anak muda aktif seperti ini direbut alasannya untuk bahagia "hanya" karena cintaa. Bagi saya, setiap anak muda berhak merdeka dan bahagia. Sesederhana apapun celuruk kisah hidupnya. Sebagaimana, semua mahasiswa perlu alasan untuk bahagia, setengik apapun dunia perkuliahannya.
Sebut saja namanya Zahra. Ia mahasiswi tingkat akhir program studi Bahasa dan Sastra Arab di kampus nomor 1 di kota kami. Ia, telah menjalin kisah cintaa yang cukup lama dengan teman dekatnya, Alif. Mereka sudah bersama nyaris 5 tahun. Selama ini satu sama lain menjadi penyemangat.
Alif adalah alasan Zahra cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan relawan yang dibuat oleh mahasiswa kreatif di kampus. Pun demikian, Zahra adalah alasan di balik gencarnya Alif menjadi aktivis di kampusnya. Mereka berdua sama-sama saling menyemangati dalam banyak hal. Saling melengkapi dalam segala kekurangan. Mereka layak disebut goals couple.
Tapi setahun terakhir, hati Alif bercabang. Pria berkacamata itu seenaknya saja pergi dengan perempuan lain dan meningalkan Zahra sendirian. Parahnya lagi, Alif langsung menikah dengan perempuan itu hanya setelah sebulan berkenalan. Alif yakin betul bahwa perempuan itu jodohnya. Bukan Zahra. Alif bahagia. Zahra? Ia tertatih-tatih bangkit dari keterpurukannya. Tergontai-gontai mencari orang-orang yang mau mendengar cerita absurdnya.
Setiap teman dekat yang dipercayai mendengar ceritanya pasti menangis. Sedemikian sedih cerita Zahra. Bahkan, Zahra sendiri sudah mulai kehabisan air mata untuk menangisi kisahnya yang cukup filmis. Berkali-kali ia meyakinkan diri sendiri, bahwa, sebagaimana maut, jodoh adalah perkara yang dirahasiakan tuhan untuk setiap orang. Dia bisa meyakininya hingga beberapa jam kemudian kembali tersungkur.
Akhirnya Zahra merasa tak ada seorangpun yang dapat memberi solusi untuk masalahnya selain bersabar dan membuang pikiran tentang Alif. Rasa-rasanya bercerita dengan seribu orang pun tak lagi berguna. Sebab itulah, Zahra mengambil keputusan. Ia akan diam dengan masalahnya dan hidup dengan tanpa bahagia.
Tapi luka dan lara di hatinya masih menganga. Ada sesuatu yang belum dikeluarkannya dari dalam batin yang dapat membuatnya lega. Dia harus mencari seseorang yang sudi mendengar ceritanya. Ia hanya ingin didengar. Tiba-tiba seorang asing datang menanyakan kabar Zahra. Ia adalah salah satu anggota grup Watsapp yan juga diikuti Zahra.
Tanpa disangka Zahra pun menceritakan semua kisahnya pada orang asing tersebut tanpa ada yang terputus. Semua ia keluarkan sambil bercucuran air mata. Dari balik dinding Whatsapp laki-laki misterius itu berkata, "kisahmu cukup absurd. Mungkin itu juga alasanmu menyembunyikannya pada orang lain. Aku mengerti. Tapi seharusnya kamu memang tak boleh memendam ini sendirian. Kamu bukan robot, kamu manusia.."
Pria itu melanjutkan, "setelah mendengar ceritamu, saya yakin kamu telah memiliki ribuan alasan untuk tak lagi bahagia. Tapi coba balikkan logika berpikir, jika kamu bisa menemukan banyak alasan untuk tak bahagia, kenapa kesulitan mencari satu saja alasan untuk bahagia?"
Pria itu melanjutkan, "sekarang mari kita susun alasan-alasan yang membuatmu harus bahagia. Kamu ingin ke Jepang dan menikmati musim semi di sana. Tetapi sampai detik ini kamu belum ke sana. Maka wujudkan itu dan kamu akan bahagia. Atau, kamu ingin ke Korea dan berswa foto dengan Lee Min Ho.. Kamu harus wujudkan itu dan kamu pasti bahagia. Intinya, buat apapun yang kamu inginkan. Selama itu membuatmu bahagia, peduli setan dengan orang lain.. Hidupmu sudah kepalang tengik sampai titik ini. Maka jangan fokus orang lain. Fokuskan saja pada dirimu sendiri.."
Tanpa diduga, Zahra mulai diam membaca chat pria misterius itu. Tak lama kemudian ia tersenyum. Benar-benar hilang beban yang selama ini ia pendam. Dia jadi paham satu hal, bahwa, tak ada yang benar-benar berhak merebut kebahagiaan dari seseorang kecuali tuhan. Sedekat apapun kita dengan orang tersebut. Karena hidup dan mati kita ada di tangan-Nya. Sama halnya susah dan bahagianya seseorang. Semua hanya ada di tangan tuhan. Kita hanya perlu memperjuangkan sebaik-baiknya. Sehormatnya... Sekian []
Regards
Ada bakat jadi sutradara nih @samymubarraq :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Waaaiissssss.... Amiiinn.. Aminn... Terima kasih doanya yaa.. I hope so.. :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
❤❤❤❤
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wkwkwkwk... 😂😂😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit