"Karena kita semua tahu, bahwa Steemit diciptakan bukan untuk menebar kebencian. Steemit ada untuk menampung bakat dan kreativitas orang-orang yang tergabung di dalamnya. Jika kita menemukan bibit-bibit "teroris" di sosmed, terutama di Steemit, tegur ia dan buka mata hatinya. Bilang padanya bahwa dunia sudah cukup kacau dengan aksi-aksi konyol macam itu. Karena jika Steemit sudah terkontaminasi oleh para "teroris" yang bergentayangan di sosmed, kemana lagi kita harus menuangkan ide dan bakat kita?"
Aksi teror yang terjadi di beberapa titik di Indonesia tak hanya menewaskan orang, namun juga meninggalkan keburukan atas agama yang mereka bawa saat melancarkan aksinya. Ini adalah kerugian maha besar yang menerpa agama, khususnya agama Islam. Terorisme yang membawa-bawa nama Islam dalam aksinya telah mengubah citra Islam menjadi buruk di hadapan dunia. Meski iya, Islam tak pernah mungkin luntur keagungannya dengan aksi teror tersebut. Namun, kita tetap perlu membuat batas yang jelas antara muslim yang benar-benar mencerminkan Islam, dan orang-orang yang mengakui dirinya muslim padahal perbuatannya sama sekali tak mencerminkan sisi Islam sama sekali.
Inilah yang harus kita pahami, bahwa, aksi teror layaknya bom bunuh diri sama sekali tak diajarkan dalam agama Islam. Setahu saya, perbuatan selaknat itu juga tak dianjurkan di agama samawi lainnya. Maka sebab itu, ketika ada orang-orang yang mengaku dirinya muslim dan melakukan aksi bunuh diri, mereka patut dipertanyakan, mereka menganut Islam yang mana? Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW jelas tak pernah mengajarkan kekerasan seperti itu. Sehingga patut kita curigai bahwa teroris itu sebenarnya bukan muslim. Barangkali mereka hanya beragama di KTP.
Aksi teror yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia adalah pelajaran untuk kita, bahwa, orang-orang dengan isi kepala cetek makin banyak dan dengan mudah ditemukan di era modern ini. Tak hanya di dunia nyata, "teroris" juga sering ditemukan di sosial media. Mereka, "teroris" di sosmed adalah orang-orang yang dengan senang hati menebar kebencian dan membuat gaduh di dunia maya. Mereka hanya memancing keributan, lantas setelah ribut-ribut memanas di sosmed, para "teroris" di dunia maya tadi kabur entah ke lubang kebodohan tak bernama.
Mereka, para "teroris" di sosmed pada dasarnya sama bahayanya dengan teroris yang melempar bom bunuh diri di Surabaya dan beberapa daerah lain di Indonesia. Jika teroris dunia nyata menghilangkan nyawa orang secara jelas dan pukul sama rata, maka "teroris" di sosmed bisa meninggalkan kegaduhan yang sangat gawat yang merambat hingga ke dunia nyata. Para "teroris" di sosmed benar-benar menimbulkan masalah hebat. Beberapa contoh kasus sering kita lihat dan sampai saat ini sangat susah diputus mata rantainya. Tak banyak yang bisa kita lakukan menghadapi "teroris" sosmed itu selain berharap mereka semua tertangkap oleh jaring-jaring UU IT.
Sebagai pengguna Steemit yang notabene merupakan salah satu sosmed populer di Indonesia dan dunia, kita semua harus memberantas segala aksi terorisme atas nama agama. Kita harus melakukan sesuatu agar orang-orang berantene cetek itu tak melulu memperburuk citra Islam dengan aksinya. Kita bisa melakukannya jika kita mau dan memiliki niat yang baik. Niat agar dunia ini baik-baik saja dan tetap aman ditempati.
Kita juga harus sama-sama menjaga agar di Steemit tak muncul "teroris" yang doyan memperkeruh keadaan. Karena kita semua tahu, bahwa Steemit diciptakan bukan untuk menebar kebencian. Steemit ada untuk menampung bakat dan kreativitas orang-orang yang tergabung di dalamnya. Jika kita menemukan bibit-bibit "teroris" di sosmed, terutama di Steemit, tegur ia dan buka mata hatinya. Bilang padanya bahwa dunia sudah cukup kacau dengan aksi-aksi konyol macam itu. Karena jika Steemit sudah terkontaminasi oleh para "teroris" yang bergentayangan di sosmed, kemana lagi kita harus menuangkan ide dan bakat kita? Semoga postingan ini bermanfaat untuk kita semua. Dan semoga kita tak termasuk "teroris" sosmed. Salam literasi.
Regards
Terorisme menjadi diskusi tak berujung bang @samymubarraq 😭 . Mengerikan sekaligus memprihatinkan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iyaaa.. Kabar baiknya kita bisa cegah itu.. :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga Steemit dijauhkan dari para teroris Sosmed,amin.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Aminn... :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wow, artikel yang sangat bagus dari bang @samymubarraq, bertambah ilmu lagi saya, bisa saya belajar kosa kata dari tulisan abang, supaya bisa jadi seorang penulis seperti abg, hehehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pasti bisa, bro. Bahkan lebih dari saya.. Yg penting konsisten dan semangat..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ga usah di bilang mereka juga udah tau Sam kalau dunia itu udah cukup kacau. Kita juga sama-sama tau kan. Yah, tapi kembali lagi ke "antene"-nya itu tadi 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iyaa.. Semua kembali ke antenenya, cetek apa kagak yesss... 😂😂😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit