Temukan Passionmu di Steemit

in indonesia •  6 years ago  (edited)

image

Sumber

Sudah setahun lebih saya bergabung di Steemit. Jujur saja, sejauh ini saya termasuk Steemians yang belum 100% menemukan passion di sini. Tapi pelan-pelan saya bertahan dengan konten artikel atau tulisan ringan di Steem Blockchain ini. Karena sejauh ini saya pikir menulis adalah sesuatu yang mudah saya lakukan.

Setiap malam saya membuat satu artikel di Steemit. Biasanya saya menulisnya bakda magrib, kira-kira pukul 19.30 WIB dan kurang lebih 30 menit kemudian selesai. Cepat? Tidak. Menulis memang cepat. Tapi percayalah, sangat panjang proses yang saya tempuh sebelumnya untuk membuat satu artikel ini. Membaca adalah komposisi wajib selain menganalisis dan menautkan dengan kondisi kekinian.

Di awal-awal bergabung di Steemit saya sempat kualahan menentukan konten yang cocok untuk saya bertahan di sini. Pernah mencoba fotografi, tetapi karena alatnya sangat terbatas akhirnya gagal. Kemudian, saya juga pernah ingin menjadi desain grafis, tetapi itu sangat mustahil karena saya memang tak punya skill di situ. Akhirnya saya kembali ke konten tulisan sampai hari ini. Saya kira di sinilah passion saya.


image

Sumber

Lantas ada beberapa teman yang sampai hari ini mengaku masih kesulitan menemukan passionnya di Steemit. Mereka menganggap dirinya tidak memiliki bakat apapun untuk bertahan di sini, sehingga satu persatu mulai vakum dan menjadi orang-orang kalah. Padahal saya yakin dan percaya bahwa setiap orang pasti memiliki bakat masing-masing. Hanya waktu yang diperlukan untuk menemukannya yang berbeda-beda.

Menurut penuturan Carrer Coach bernama Rene Suhardono, seseorang dapat menemukan passion dengan cara yang berbeda. Passion bisa ditemukan dengan melakukan kegiatan baru, bisa juga dengan bertemu orang baru, atau yang lebih sederhana dengan cara makan makanan baru. Sesimpel itu? Ya, sesimpel itu.

Kemudian Rene melanjutkan, bahwa, syarat utama agar seseorang menemukan bakatnya atau passion adalah antusiasme. Antusiasme adalah ruh dalam diri seseorang dalam menggali dan terus menemukan passionnya. Ini kemudian yang sulit dilakukan seseorang yang belum menemukan passionnya. Bukan karena ia tidak punya passion, tetapi tidak memiliki antusiasme untuk menemukannya.


image

Sumber

Rene Suhartono menjelaskan panjang lebar tentang bagaimana agar seseorang dapat menemukan passionnya dalam buku berjudul Your Job Is Not Your Career. Teman-teman eSteemian mungkin bisa membaca buku itu agar segera menemukan bakat dan passion yang tertanam jauh dalam diri masing-masing. Karena lebih cepat menemukan passion lebih baik.

Jika sampai saat ini teman-teman belum menemukan passion yang pas untuk bertahan di Steemit jangan berkecil hati, teruslah mencari dan mengembangkan bakat diri. Karena berhenti dan melempar handuk bukan jalan bijak dan tak seharusnya diambil. Terus bekerja keras dan menikmati perjalanan di Steemit jauh lebih bijak.

Akhirnya saya percaya bahwa kita semua lahir dengan membawa kelebihan masing-masing, kekurangan sendiri-sendiri. Dan hal bijak yang bisa kita lakukan dengannya adalah mensyukuri dan terus belajar agar potensi diri terus berkembang dan tidak stagnan. Untuk itu, teruslah berusaha untuk menemukan passionmu di Steemit. Semoga sukses. Salam literasi.


image

Regards

@samymubarraq

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Setiap Sabtu, saya membaca artikel Rene Suhartono di Kompas cetak. Sangat menarik karena ia menyajikan beberapa hal baru dalam manajemen diri, organisasi, dan SDM. Saya pikir, Jurusan Manajemen FEB Unimal perlu mengundang Pak Rene Suhartono sesekali.

Iyaa, Bang Ayi. Kampus memang sudah seharusnya memperbanyak seminar dengan pemateri sekelas Pak Rene Suhartono.. Mungkin Unimal akan mengundangnya suatu hari nanti.. Siapa tahu.. :)